Selamat Datang di Blog Moko Yuliatmoko

Rabu, Maret 21, 2012

Menyusun Soal Pilihan Ganda dan Analisis Butir Soal PG

Masalah yang berhubungan dengaun tes Pilihan Ganda 
  1. Karena Tes pilihan Ganda tidak dapat digunakan untuk mengevaluasi proses berfikir, ketrampilan menulis, maupun kemampuan bebahasa. 
  2. Karena sebagian/seluruh jawaban sudah tesedia dan peserta didik tinggal memilih saja,maka ada kecenderungan menebak atau hanya main-main dalam menjawab soal pilihan ganda. 
  3. Seringkali disusun asal jadi sehingga tes pilihan ganda rendah sekali mutunya sebab susunan bahasanya kurang tertib dan hanya menilai aspek kognitif tingkat rendah saja. 
  4. Bila digunakan terus-menerus akan mengurangi motif belajar peserta didik, sebab peserta didik cenderung hanya mempelajari siasat menempuh tes objektif. 
  5. Sulit menyusun soal yang bermutu, sebab banyak faktor yang harus diperhatikan (kaidah bahasa, tingkat kognitif,tingkat kesukaran, dan kesesuaian materi dengan kisi-kisi). Baik buruknya suatu soal hanya dapat diketahui setelah analisis butir soal. 
  6. Kemungkinan peserta didik menyontek cukup besar. 
KERITERIA TES PILIHAN GANDA YANG BAIK/BERMUTU 
  1. Memiliki validitas yang tinggi 
  2. Memiliki reliabelitas yang tinggi 
  3. Tiap butir soal memiliki daya pembeda yang memadai 
  4. Tingkat kesukaran tes berdasarkan kelompok yang akan dites, kira-kira 30% mudah, 50% sedang dan 20% sukar 
  5. Mudah diadministrasikan 
  6. Memiliki norma atau patokan penafsiran data, Apakah CRT atau NRT 
Bila suatu tes disusun dan diadministrasikan dengan prosedur yang semestinya, kemudian dianalisis dan ditelaah dengan cermat lalu diadakan perbaikan dimana perlu, maka akan diperoleh suatu tes yang baik dan memenuhi syarat 
Berbagai ragam soal Pilihan Ganda 
  1. Melengkapi/menjawab pokok soal dengan 4-5 pilihan 
  2. Hubungan sebab akibat atau hubungan antara hal 
  3. Tinjauan kasus 
  4. Asosiasi Pilihan Ganda 
  5. Membaca diagram.tabel,gambar,atau grafik 
KAIDAH PENULISAN SOAL PG 
  1. Pokok soal(stem)yang merupakan permasalahan harus dirumuskan secara jelas. 
  2. Perumusan pokok soal dan alternatif jawaban hendaknya merupakan pernyataan yang diperlukan saja 
  3. Setiap soal hanya ada satu jawaban yang benar atau yang paling benar 
  4. Pada pokok soal (stem),sedapat mngkin perumusan pernyataan yang bersifat negatif 
  5. Alternatif jawaban(option) sebaiknya logis dan pengecoh harus berfungsi(menarik). 
  6. Diusahakan agar tidak ada “petunjuk” untuk jawaban yang benar. 
  7. Hindari penggunaan option yang berbunyi “Semua pilihan benar” atau “semua pilihan salah”. 
  8. Usahakan optionnya homogen,baik dari isi/materi maupun panjang pendeknya pernyataan. 
  9. Apabila optionnya berbentuk angka, susunlah secara berurutan mulai angka kecil di atas dan yang terbesar dibawah. 
  10. Di dalam pokok soal (stem), diusahakan tidak menggunakan ungkapan atau kata-kata yang bersifat tidak tentu,seperti: kebanyakan,seringkali, kadang-kadang atau yang sejenis 
  11. Hindari agar jawaan soal yang satu tidak teragantung dari jawaban butir soal yang lain 
  12. Dalam merakit soal diusahakan agar jawaban letaknya tersebar diantara a, b, c dan d dan ditentukan secara random(acak). 


ANALISIS TES PILIHAN GANDA 
  1. Analisis tes dilaksnakan untuk menetahui baik buruknya suatu tes, meliputi 4 hal yaitu: 
  2. Analisis validitas tes 
  3. Analisis reliabelitas tes 
  4. Analisis butir soal yang meliputi : 

a. Analisis Daya Pempeda (DP) 
b. Analisis Tingkat Kesukaran 
c. Analisis pengecoh(distraktor) 
d.Analisis Homogenitas 

Tes pilihan ganda yang baik, yang dianalisis dari berbagai segi dan digunakan sesuai tujuan pendidikan, akan lebih baik dibanding tes bentuk uraian yang tidak dianalisis 
Validitas Tes n Validitas Tes menunjukkan tingkat ketepatan tes dalam mengukur sasaran yang hendak diukur 
n Macam-macam validitas tes hasil belajar: 
  • Validitas permukaan(face validity) ; redaksi jelas,sesuai kemampuan siswa option tidak membingungkan,cara menjawab sudah dipahami siswa. Jangan sampai siswa tahu isi jawabannya tapi tidak tahu bagaimana cara menjawab soal bersangkutan,dan apakah tes itu telah disusun berdasarkan kaidah/pinsip penulisan butir soal 
  • Validitas isi (Content validity); 

Apakah keseluruhan tes sudah sesuai dengan kisi-kisi Apakah terdapat butir soal yang menyimpang,atau menuntut jawaban diluar bahan pembelajaran bersangkutan? 

  • Validitas Keriteria (Criterian validity) validitas yang didapat secara empirik dengan menghitung koefisien korelasi. 

  • Validitas ramalan (predictive validity) validitas yang menunjukkan sejauh mana skor tes bersangkutan dapat meramalkan keberhasilan siswa di masa mendatang 
Reliabelitas Tes 
n Reliabelitas tes adalah tingkat keajegan (konsistensi/tidak berubah-ubah). Tes yang reliabel atau dapat dipercaya adalah tes yang menghasilkan skor secara ajeg/konsisten, relatif tidak berubah walaupun diteskan pada situasi dan waktu yang berbda-beda 
Cara mengetahui reliabilitas tes : 
  • Tes-retest method (metode tes ulang); diteskan terhadap suatu kelompok siswa tertentu dua kali dengan jangka waktu tertentu. Kemudian dikorelasikan. 
  • Paralel test method (metode tes paralel) 
Dua tes dibuat paralel yang ekuivalent yang diteskan kepada satu kelompok dengan perbedaan waktu beberapa hari saja. Kemudian dikorelasikan. 
Metode belah dua ((split-half method) 
Satu tes yang dilakukan sekali kepada sekelompok siswa (minimal 30 orang). 
Pada saat pensekoran dibelah dua yaitu skor soal-soal nomor genap dan skor-skor soal nomor ganjil. Kemudian dikorelasikan 

  • Setelah dikorelasikan didapat Koefisien korelasi ganjil-genap ( rgg ). 
  • Kemudian dihitung dengan rumus 
r rt = koefisien reliaqbelitas tes 
rgg = koefisien korelasi ganjil genap

0 komentar:

Posting Komentar