Selamat Datang di Blog Moko Yuliatmoko

Jumat, November 13, 2015

Karya Tulis Ilmiah yang Baik

Prof. Dr. Ir. Suharjono dosen tetap UNIBRAW menyusun sebuah pedoman penulisan KTI yang mudah diingat, yaitu APIK, singkatan dari Asli, Perlu, Ilmiah, dan Konsisten.
  1. Asli, KTI harus asli, yaitu karya diri si penulis, bukan mengutip karya orang lain, bukan dibuatkan oleh orang lain, atau menjiplak disana-sini dan gabungan dari karya orang lain. Bukti bahwa KTI tidak asli: (terdapat bagian-bagian tulisan atau sebagian besar tulisan mirip skripsi atau tesis, misalnya ucapan terima kasih kepada dosen pembimbing, terdapat kata-kata skripsi atau tesis; tanggal penelitian tidak sama dengan tanggal pengesahan KTI; terdapat petunjuk lokasi yang berbeda dengan tempat tinggal penulis; data dan analisis terlalu muluk, seperti penulis yang mendapat bimbingan intensif; KTI sama dengan karya orang lain dengan judul sama atau berbeda tetapi tampak hanya diubah istilah-istilahnya; hasil KTI tidak masuk akal, dalam satu tahun lebih dari 2 penelitian.
  2. Perlu, membuat KTI bukan pekerjaan yang mudah, dan bukan hanya dengan maksud yang sifatnya sementara, tetapi untuk jangka panjang, yaitu pengembangan profesinya. Bagi guru untuk meningkatkan prestasi belajar siswa. Jadi sebuah KTI perlu apabila untuk kepentingasn guru atau siswa. Bukti bahwa KTI tidak perlu atau kurang perlu: masalah yang dikaji terlalu luas, tidak langsung berhubungan dengan upaya pengembangan profesi penulis; masalah yang ditulis meskipun sempit tetapi tidak menunjukkan adanya kegiatan nyata penulis dalam peningkatan frofesinya; permasalahan yang ditulis sangat mirip dengan karya-karya orang lain (sudah banyak ditulis oleh penulis lain, hanya mengulang-ulang, tidak memberikan kemanfaatan baru).
  3. Ilmiah, KTI dikatakan ilmiah jika: permasalahan yang dikaji berada dalam khasanah keilmuan; menggunakan kriteria kebenaran ilmiah; menggunakan metode ilmiah; dan memakai tata cara penulisan ilmiah. Bukti bahwa KTI tidak termasuk ilmiah: masalah yang dibahas berada di luar khasanah keilmuan; latar belakang masalah tidak jelas sehingga tidak menunjukkan manfaat pengembangan keilmuan; rumusan masalah tidak jelas atau bahkan tidak ada rumusan masalah; apa yang dikemukakan sebagai kebenaran tidak didukung oleh teori, kebenaran fakta atau kebenaran analisisnya; landasan teori perlu diperluas dan disesuaikan dengan tujuan yang akan dicapai melalui tulisannya; bila KTI merupakan laporan hasil penelitian, metode yang digunakan belum benar, tampak dari penentuan variabel, populasi dan sampel, data yang dikumpulkan serta cara yang digunakan, metode analisis, menarik kesimpulan dan kaitannya dengan pembahasan tidak benar; kesimpulan tidak sinkron dengan rumusan masalah, mungkin belum atau tidak menjawab permasalahan yang diajukan.
  4. Konsisten, KTI harus sesuai atau konsisten dengan kompetensi penulis dan sesuai dengan tujuan penulis dalam mewujudkan karya tulis. Bukti bahwa KTI tidak konsisten: KTI yang ditulis tidak sesuai dengan tugas si penulis; KTI yang ditulis tidak sesuai dengan latar belakang keahlian atau tugas pokok penulis; masalah yang dikaji tidak berkaitan langsung dengan upaya penulis untuk mengembangkan profesinya sebagai guru atau kepala sekolah/madrasah; Isi dalam tulisan tidak menunjukkan keruntutan sejak awal sampai akhir, baik secara sepotong-sepotong maupun berkesinambungan.

0 komentar:

Posting Komentar