Selamat Datang di Blog Moko Yuliatmoko

Kamis, Mei 18, 2017

IKRAR GURU INDONESIA


  1. Kami Guru Indonesia, adalah insan pendidik bangsa yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa
  2. Kami Guru Indonesia, adalah pengemban dan pelaksana cita-cita dan Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia, pembela dan pengamal Pancasila yang setia pada UUD’45
  3. Kami Guru Indonesia, bertekad bulat mewujudkan tujuan nasional dalam mencerdaskan kehidupan bangsa.
  4. Kami Guru Indonesia, bersatu dalam wadah organisasi perjuangan Persatuan Guru Republik Indonesia, membina persatuan dan kesatuan bangsa yang berwatak kekeluargaan.
  5. Kami Guru Indonesia, menjunjung tinggi kode Etik Guru Indonesia sebagai pedoman tingkah laku profesi dalam pengabdian terhadap Bangsa, Negara serta kemanusiaan.
Selengkapnya...

TATA TERTIB GURU


1.  Berkewajiban datang dan pulang tepat waktu sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan
2.  Berbakti membimbing anak didik seutuhnya untuk membentuk manusia pembangunan yang pancasila.
3.  Memiliki kejujuran profesional dalam menerapkan kurikulum sesuai dengan kebutuhan anak didik masing-masing.
4.  Mengadakan komunikasi tertutama dalam memperoleh informasi tentang anak didik, tetapi menghindari diri dari segala bentuk penyalahgunaan.
5.  Menciptakan suasana kehidupan sekolah dan memelihara hubungan dengan orang tua murid sebaik-baiknya bagi kepentingan anak didik.
6.  Memelihara hubungan baik dengan masyarakat disekitar sekolahnya maupun masyarakat yang lebih luas untuk kepentingan pendidikan.
7.  Secara sendiri-sendiri dan atau bersama-sama berusaha mengembangkan dan meningkatkan mutu profesinya.
8.  Menciptakan dan memelihara hubungan antara sesama guru, baik berdasarkan lingkungan kerja, maupun dalam hubungan keseluruhan.
9.  Secara bersama-sama memelihara, membina dan meningkatkan mutu organisasi guru profesional sebagai sarana pengabdian.
10. Melaksanakan segala ketentuan yang merupakan kebijakan pemerintah dalam bidang pendidikan.
11. Memberikan teladan dan menjaga nama baik lembaga dan profesi.
12. Meningkatkan kualifikasi akademik dan kompetensi secara berkelanjutan sejalan dengan pengembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni.
13. Memotivasi peserta didik dalam memanfaatkan waktu untuk belajar diluar jam sekolah.
14. Memberikan keteladanan dalam meciptakan budaya membaca, budaya belajar dan budaya bersih.
15. Bertindak obyektif dan tidak diskriminatif atas dasar pertimbangan jenis kelamin, agama, suku, ras, kondisi fisik tertentu atau latar belakang keluarga dan status sosial ekonomi peserta didik dalam pembelajaran.
16. Mentaati tata tertib dan peraturan perundang-undangan, kode etik guru serta nilai-nilai agama dan etika.
17. Berpakaian yang menutup aurat bagi yang beragama Islam dan sesuai norma sosial masyarakat/norma kepatuhan bagi yang beragama lain.
18. Tidak merokok selama berada di lingkungan satuan pendidikan.
Selengkapnya...

Kode Etik Guru


 1.      Guru berbakti membimbing anak didik seutuhnya untuk membentuk manusia pembangunan yang ber-Pancasila.
2.      Guru memiliki kejujuran profesional dalam menerapkan kurikulum sesuai dengan kebutuhan anak didik masing-masing.
3.      Guru mengadakan komunikasi terutama dalam memperoleh informasi tentang anak didik, tetapi menghindari diri dari segala bentuk penyalahgunaan.
4.      Guru menciptakan suasana kehidupan sekolah dan memelihara hubungan dengan orang tua murid sebaik-baiknya bagi kepentingan anak didik.
5.      Guru memelihara hubungan baik dengan masyarakat di sekitar sekolahnya maupun masyarakat yang lebih luas untuk kepentingan pendidikan.
6.      Guru secara sendiri-sendiri dan atau bersama-sama berusaha mengembangkan dan meningkatkan mutu profesinya.
7.      Guru menciptakan dan memelihara hubungan antara sesama guru baik berdasarkan lingkungan kerja maupun di dalam hubungan keseluruhan.
8.      Guru secara bersama-sama memelihara, membina dan meningkatkan mutu organisasi guru profesional sebagai sarana pengabdiannya.
9.      Guru melaksanakan segala ketentuan yang merupakan kebijakan pemerintah dalam bidang pendidikan.
Selengkapnya...

Selasa, Mei 16, 2017

Fungsi Tool Yang Ada Pada Adobe Premiere

Belajar adobe premiere
Adobe Premiere adalah salah satu software yang popular dan digunakan secara luas dalam pengeditan video. Ada antarmuka yang sama dengan Adobe PhotoShop Adobe Premiere dan Adobe After Effects adalah untuk memberikan kemudahan dalam penggunaan, gambar-gambar dapat dibuat dengan Adobe Photoshop dan efek-efek khusus juga dapat disiapkan dari adobe after effect. Pada artikel ini saya akan menjelaskan Fungsi Tool yang ada di adobe premiere. Penjelasan dilengkapi dengan gambar yang memudahkan  untuk memahami isi artikel.

        Adobe Premiere merupakan program yang sudah umum digunakan oleh rumah-rumah produksi, televisi dan praktisi di bidangnya. Keuntungan belajar melakukan edit video menggunakan Adobe Premiere adalah program ini mudah dipelajari dan dalam waktu singkat. Anda dapat mencapai tingkat mahir walaupun sekarang masih pemula. 

        Fungsi utama Premiere Pro lebih efektif lagi untuk merangkai gambar, video dan audio, bukan untuk animasi. Agar penampilan multimedia anda lebih menarik, sebaiknya dipelajari pula software animasi dan grafis lain seperti 3D Studio Max, After Effects, Adobe Photoshop dan utility multimedia lainnya.

Tool pada Adobe Premiere 


     Toolbox berisi alat-alat yang digunakan untuk mengedit klip pada timeline. Klik pada salah satu tombol (atau menggunakan cara pintas pada keyboard) untuk memilih setiap alat. Alat default adalah alat seleksi pada time line.
    Bila kita memilih alat pointer mouse biasanya akan berubah menjadi sebuah ikon baru untuk mewakili alat ketika selama kursor pada panel timeline. Dalam beberapa kasus, anda dapat mengubah fungsi alat dengan menekan tombol pengubah seperti tombol Shift.
      Untuk lebih jelasnya tool atau alat yang di gunakan untuk proses pengeditan pada timeline Adobe Premiere saya akan menguraikan satu persatu tool atau alat beserta dengan shortcoutnya pada keyboard.

ButtonKeyboard
Shortcut
Description
SelectionVSelection tool
Tool dafault/ alat default, di gunakan untuk alat memilih dan menggeser clip pada timeline.
Track SelectMTrack Select tool
Pilih semua klip di trek dari suatu titik tertentu, atau pilih beberapa track.
Ripple EditBRipple Edit tool
Penyesuaian titik edit dan memindahkan klip lainnya dalam timeline untuk agar seimbang.
Rolling EditNRolling Edit tool
Menyesuaikan titik edit antara dua klip tanpa mempengaruhi sisa timeline.
Rate StretchXRate Stretch tool
Mengubah durasi klip sekaligus mengubah kecepatan untuk kompensasi.
RazorCRazor tool
Memotong Clip pada time line.
SlipYSlip tool
Memindahkan klip dalam dan keluar poin dengan jumlah yang sama secara bersamaan, sehingga sisa timeline tidak terpengaruh.
SlideUSlide tool
Memindahkan klip bolak-balik dalam timeline, sementara secara bersamaan menyesuaikan klip berdekatan dengan kompensasi.
PenPPen tool
membuat kontrol (jangkar) poin..
HandHHand tool
Tarik tampilan timeline kiri dan kanan.
ZoomZZoom tool
Klik pada timeline untuk memperbesar tampilan, atau tarik dan pilih area persegi untuk memperbesar ke arah tertentu.
Demikianlah Tool dan penjelasan mengenai Adobe premiere, semoga bermanfaat. 
Selengkapnya...

Senin, Mei 15, 2017

5 Setting Kamera Yang Harus Diperiksa Sebelum Mulai Memotret

Pernah tidak mengalami kejadian seperti ini?
  • Anda pulang dari acara memotret dan baru menyadari bahwa tadi di sepanjang pemotretan anda menggunakan ISO 1200, padahal acaranya dilaksanakan di siang bolong saat ISO 200 saja cukup
  • Anda baru menyadari bahwa anda menggunakan settingan white balance untuk mendung, padahal dari awal acaranya dilakukan diruangan dengan penerangan lampu neon
Kesalahan mendasar seperti ini membuat kita harus bersusah payah melakukan koreksi pada foto, kalau satu dua sih tidak masalah, kalau ratusan foto?. Okelah, mungkin dengan bantuan software kita bisa melakukan koreksi dengan relatif cepat, tapi bukankah lebih enak kalau kesalahan seperti ini bisa dihindari sejak awal.
Secara mendasar, ada 5 setting di kamera digital anda yang harus selalu diperiksa sebelum jari memencet tombol shutter pertama kali dalam sebuah sesi pemotretan. Silahkan:

1. Periksa Settingan White Balance Anda

20110805-p5xmnd5pqn66ur5427hjpc1kmx
Gunakan settingan white balance yang sesuai dengan kondisi, atau kalau anda percaya dengan kamera, set white balance di posisi auto. Baca lebih jauh tentang white balance.

2. Hidupkan Highlight Warning Kamera

20110805-bg8nhh9c8jfcumykru4k693bn4
Tips ini ampuh untuk menghindari foto yang overexposure. Highlight warning adalah penanda yang muncul di layar LCD kamera saat ada bagian foto yang terbakar alias overexposed. Selain menggunakan highlight warning, anda juga bisa memeriksa histogram di LCD kamera digital anda.

3. Periksa Setting ISO

20110805-nd7jkft7meb2jw8tbgqqmhsxf4
Settingan ISO menentukan seberapa peka sensor kamera terhadap cahaya, makin tinggi angkanya semakin peka. Kalau tadi malam anda memotret pesta ulang tahun teman anda di restoran, pastinya ISO yang digunakan akan berbeda dengan setting ISO saat akan digunakan untuk memotret acara gerak jalan dijalan raya.
Baca lebih jauh mengenai ISO disini.

4. Periksa Setting Ukuran dan Format Foto

20110805-i8p1142ra69fnxm17xpuysw49
Memotret ribuan foto sekaligus, seperti misalnya saat anda hunting di kebun binatang (baca tips memotret di kebun binatang), tentunya membutuhkan pengaturan ukuran foto yang berbeda dibandingkan memotret keluarga di studio misalnya, apalagi jika kartu memori yang anda miliki kapasitasnya berbeda.
Format foto, apakah harus memilih JPG atau RAW juga wajib dipertimbangkan sebelum sesi foto anda dimulai.

5. Periksa Settingan Mode Exposure Kamera

20110805-1mjp1yr3hp3k654mnpkiupt5c9
Dalam kamera SLR atau pocket, biasanya tersedia beberapa pilihan untuk mode eksposur yang anda pilih: Manual – Aperture Priority – Shutter Priority – Mode Program dan beberapa preset bawaan kamera digital. Pastikan anda sudah mengetahui mode mana yang akan anda pilih.
Lakukan 5 persiapan diatas, maka acara hunting, sesi memotret maupun iseng-iseng memotret acara di RT anda akan lebih lancar dan anda juga akan terlihat lebih jago.
Selengkapnya...

Teknik Fotografi : Panduan Mudah Mengetahui Efek ISO, Aperture dan Shutter Speed Pada Kamera

                            Panduan Mudah Setting ISO, Aperture dan Shutter Speed Pada Kamera
Belajar dasar-dasar teknik fotografi membutuhkan sedikit usaha dan salah satu konsep fotografi yang cukup kompleks bagi pemula adalah hubungan antara ISO, aperture dan shutter speed. Sebuah situs fotografi asal Jerman yaitu Photoblog Hamburg membuat infografis sederhana tapi sangat membantu untuk menjelaskan efek dari ketiganya.


Secara singkat bagian atas merupakan setting aperture, kemudian tengah adalah shutter speed, dan ISO di bagian bawah. Ini tentu saja bukan representasi sempurna dari apa yang akan Anda dapatkan, tapi ini adalah visualisasi yang bagus yang membantu memahami dasar-dasar teknik fotografi terutama bagi pemula.Grafik di atas menggunakan pendekatan sederhana berbagai setting dan efeknya terhadap hasil foto. Bagaimana jumlah cahaya yang Anda tentukan akan mempengaruhi foto, bagaimana pengaturan tertentu dapat meningkatkan noise, dan bagaimana tingkat fokus bisa berubah-rubah.

Note : Untuk simulasi kamera secara online bagaimana cara setting dan efeknya terhadap foto bisa menggunakan simulator kamera ini. Jika belum pernah membaca atau belajar konsep dasar fotografi saya wajibkan untuk membaca ini terlebih dahulu.
Saya akan jelaskan sedikit disini dengan mengambil beberapa contoh studi kasus.

1. Foto dengan POI Fokus dan Background Blur

Kita ingin mendapatkan foto dengan obyek point of interest (POI) fokus dan background blur, kondisi ini yang biasanya digunakan untuk mengambil foto portrait. Kita lihat saja panduan paling atas dan pilih hasil dengan gambar orang berdiri fokus dengan background gunung yang blur. Terlihat yang menentukan background blur adalah aperture atau bukaan besar dari f/5.6 – f/1.4 bisa memberi efek yang diinginkan. Semakin besar bukaan, semakin sempit DOF (kedalaman fokus), semakin blur background terhadap POI. (Perlu dicatat bahwa seberapa besar bukaan yang bisa dilakukan sangat tergantung lensa yang digunakan).
Selain aperture sebenarnya ada hal lain yang menentukan background blur yang tidak disebutkan pada gambar infografis di atas, yaitu jarak antara POI dan background. Semakin jauh jaraknya semakin jauh juga perbedaan tingkat fokus antara obyek di depan dengan background. Konsep lengkap mengenai DOF bisa dibaca di artikel ini.

2.  Foto Adegan Bergerak Dengan Jaminan Obyek Fokus

Faktor utama yang menentukan fokus tidaknya saat mengambil foto obyek yang sedang bergerak adalah Shutter Speed (kecepatan rana). Dalam infografis di atas digambarkan sebagai orang yang berlari. Maka jika ingin mengambil foto obyek bergerak dan fokus pastikan shutter speed di kisaran 1/1000s – 1/500s, sangat tergantung secepat apa gerakannnya. Shutter lebih lambat dari itu bisa dipastikan obyek POI akan blur.
Yang patut diperhatikan (karena tidak disebutkan pada gambar) adalah bahwa untuk bisa menggunakan kecepatan rana 1/1000s harus dipastikan cahaya cukup, karena jika tidak hasil foto akan gelap atau underexposed. Untuk mendapatkan cahaya berlimpah selain dari kondisi tempat pengambilan foto juga dari setting aperture yang besar.

3. Foto Dengan Kualitas Terbaik

Yang terakhir adalah bagaimana cara mendapatkan foto dengan kualitas terbaik dalam artian tidak memiliki atau minim noise. Kalau lihat di panduan tersebut digambarkan dengan hasil foto berbintik. Semakin tinggi setting ISO yang  digunakan semakin noise hasil foto yang akan didapatkan, jadi jika tidak ingin noise muncul usahakan memakai ISO serendah mungkin. Contoh adalah ISO 50, ISO 100. Abaikan ISO paling tinggi karena hasil foto sangat tidak jelas, banyak bintik-bintik noise dan warna jadi kacau.
Perlu dicatat lagi bahwa memang kita tidak selalu bisa memilih ISO rendah. ISO adalah tingkat sensitifitas, tujuan ISO tinggi sebenarnya agar kita bisa mendapatkan cahaya lebih banyak pada saat kondisi minim cahaya. Karena jika kondisi lowlight kita memakai ISO rendah hasil foto akan gelap (sensor kurang sensitif). Teknologi semakin maju dibandingkan beberapa tahun lalu, saat ini memakai ISO 6400 pun pada kamera terbaru bisa mendapatkan hasil yang sangat baik.

Kesimpulan

Aperture, Shutter Speed dan ISO tidak berdiri sendiri seperti yang digambarkan pada info grafis di atas. Sebenarnya ketiganya akan saling memberi efek kompensasi satu sama lain. Tetapi untuk belajar teknik fotografi awal informasi di atas sudah sangat baik. Lakukan percobaan secara terpisah antara ketiga settingan tersebut. Dengan berjalannya waktu, semakin banyak moto dengan setting manual, akan mengerti dengan sendirinya hubungan antara ketigannya. Semoga bermanfaat.
Selengkapnya...

Belajar fotografi pakai manual mode

Inilah hal-hal yang bisa anda lakukan dengan fitur manual eksposure P/A/S/M pada kamera anda

  1. Program mode (P). Huruf P disini kadang artinya diplesetkan sebagai ‘Pemula’ karena sebenarnya di mode ini hampir sama seperti memakai mode AUTO (oleh karena itu mode P ini relatif aman untuk dipakai sebagai mode standar sehari-hari). Bila pada mode AUTO semua parameter ditentukan secara otomatis oleh kamera, maka pada mode P ini meski kamera masih menentukan nilai shutter dan aperturesecara otomatis, namun kita punya kebebasan mengatur nilai ISO, white balance, mode lampu kilat dan Exposure Compensation (Ev). Tampaknya tidak ada yang istimewa di mode P ini, tapi tunggu dulu, beberapa kamera ada yang membuat mode P ini lebih fleksibel dengan kemampuan program-shift. Dengan adanyaprogram-shift ini maka kita bisa merubah variasi nilai pasangan shutter-apertureyang mungkin namun tetap memberikan eksposure yang tepat (konsep reciprocity) . Bila kamera anda memungkinkan program-shift pada mode P ini, cobalah berkrerasi dengan berbagai variasi pasangan nilai shutter-aperture yang berbeda dan temukan perbedaannya.
  2. Aperture-priority mode (A, atau Av). Mode ini optimal untuk mengontrol depth-of-field (DOF) dari suatu foto, dengan cara mengatur nilai bukaan diafragma lensa (sementara kamera akan menentukan nilai shutter yang sesuai). Aturlah diafragma ke bukaan maksimal (nilai f kecil) untuk mendapat foto yang DOFnya sempit (objek tajam sementara latar belakang blur) dan sebaliknya kecilkan nilai diafragma (nilai f tinggi) untuk mendapat foto yang tajam baik objek maupun latarnya. Biasanya pada lensa kamera saku, bukaan diafragma maksimal di f/2.8 (pada saatwide maksimum) dan bukaan terkecil berkisar di f/9 hingga f/11 (tergantung spesifikasi lensanya). Namun dalam situasi kurang cahaya, memperkecil diafragma akan membuat eksposure jadi gelap, untuk itu biarkan nilai diafragma pada posisi maksimal saat memotret di tempat yang kurang cahaya.
  3. Shutter-priority mode (S, atau Tv). Mode ini kebalikan dari mode A/Av, dimana kita yang menentukan kecepatan shutter sementara kamera akan mencarikan nilai bukaan diafragma yang terbaik. Mode ini berguna untuk membuat foto yang beku (freeze) atau blur dari benda yang bergerak. Dengan memakai shutter amat cepat, kita bisa menangkap gerakan beku dari suatu momen olahraga, misalnya. Sebaliknya untuk membuat kesan blur dari suatu gerakan (seperti jejak lampu kendaraan di malam hari) bisa dengan memakai shutter lambat. Memakai shutterlambat juga bermanfaat untuk memotret low-light apabila sumber cahaya yang ada kurang mencukupi sehingga diperlukan waktu cukup lama untuk kamera menangkap cahaya. Yang perlu diingat saat memakai shutter cepat, cahaya harus cukup banyak sehingga hasil foto tidak gelap. Sebaliknya saat memakai shutterlambat, resiko foto blur akibat getaran tangan akan semakin tinggi bila kecepatan shutter diturunkan. Untuk itu gunakan fitur image stabilizer (bila ada) atau gunakan tripod. Sebagai catatan saya, nilai kecepatan shutter mulai saya anggap rendah dan cenderung dapat mengalami blur karena getaran tangan adalah sekitar 1/30 detik, meski ini juga tergantung dari cara dan kebiasaan kita memotret serta posisi jarak fokal lensa. Pada kecepatan shutter sangat rendah di 1/8 detik, pemakaian stabilizer sudah tidak efektif lagi dan sebaiknya gunakan tripod.
  4. Manual mode (M). Di level mode full-manual ini, fotograferlah yang bertugas sebagai penentu baik nilai shutter dan apertureLight-meter pada kamera tetap berfungsi, namun tidak digunakan untuk mengatur nilai eksposure secara otomatik melainkan hanya sebagai pembanding seberapa jauh eksposure yang kita atur mendekati eksposure yang diukur oleh kamera. Di mode ini dibutuhkan pemahaman akan eksposure yang baik, dalam arti fotografer harus mampu untuk mengenal kondisi cahaya pada saat itu dan dapat membayangkan berapa nilai shutter dan aperture yang diperlukan. Bila variasi kedua parameter ini tidak tepat, niscaya foto yang dihasilkan akan terlalu terang atau terlalu gelap. Namun bila sukses memakai mode manual ini, kita bisa mendapat foto yang memiliki eksposure yang baik melebihi foto yang diambil dengan mode AUTO, Program, Aperture-priority ataupun Shutter-priority. Contohnya pada saat mengambil foto sunset di pantai dimana dibutuhkan feeling yang tepat akan eksposure yang diinginkan.
Hal yg perlu diketahui adalah ISO. kata ISO sama dgn ASA seperti pada kamera manual yang memakai roll film. Cuma yg perlu anda ketahui, semakin rendahnya angka ISO seperti 100, tingkat kepekaan cahayanya semakin kecil maksutnya jika memotret di dalam ruangan agak remang2 dengan menggunakan ISO 100 (rendah) maka hasilnya akan gelap, tapi lihat kebutuhan juga karena kadang memang disengaja untuk mendapat hasil yg dramatis, biasanya kalau saya ISO 100 dipakai waktu outdoor dan cuaca cerah.
Begitu sebaliknya semakin tinggi nilai ISO misalnya 1600, semakin besar tingkat kepekaan cahayanya, biasanya ISO 1600 digunakan pada saat situasi terjepit misalnya tidak boleh menggunakan flash dan kondisi ruangan gelap, hasilnya mungkin bisa terang tapi gambar kasar (noise), seperti bintik2 warna warni.
kalau saya sendiri misalnya motret di ruangan, saya pakai ISO 200 juga terkadang 400, untuk 800 dan 1600 sangat jarang, tergantung kebutuhan.

* ISO
ISO adalah sensitifitas sensor kamera terhadap cahaya. ISO digambarkan dengan angka.
Misal 100, 200, 400 dan seterusnya. Semakin besar ISO yang kita pakai,
maka semakin sensitif pula sensor kamera terhadap cahaya.
 
1.ISO rendah
Yang termasuk dalam rentang ISO rendah adalah ISO 100 - ISO 200,pada rentang ISO rendah
ini sangat cocok untuk untuk situasi outdoor dengan sinar matahari yang terang dari pagi sampai siang.
2.ISO sedang
Rentang ISO sedang yaitu ISO 400 - ISO 800,baik digunakan untuk outdoor pada sore hari atau dalam keadaan mendung.
3.ISO tinggi
ISO tinggi digunakan untuk pemotretan dalam keadaan cahaya gelap,yang termasuk dalam ISO tinggi
adalah ISO 1600 keatas.
  
*  Shutter
Hal ke 3 adalah shutter, bahasa kita adalah kecepatan rana. pengertian shutter adalah lamanya waktu aperture buka, maksutnya begini, di manual mode waktu anda set bukaan 5.6 dan shutternya 1oo, ketika anda tekan full tombol rana (click), aperture akan membuka besarnya 1/5.6 spt gambar diatas selama 1/100 detik.
Untuk kamera 350D ada fasilitas BULB, ini maksutnya lama waktu bukaan aperturenya ditentukan oleh kita sendiri, misalnya anda set bukaan 5.6 lalu shutternya BULB, di 350D waktu anda tekan clik penuh, tombolnya jangan dilepas, tahan/hold selama anda mau misalnya 20 detik lalu lepas, hasilnya pasti hancur karena f/5.6 lumayan besar dan 20 detik bukan waktu yg singkat.
Tapi coba aja pada waktu malam hari di atas gedung memotret jalanan yg banyak mobil lalu lalang, lalu set f/22 dan shutternya bulb, lalu click dan hold selama 20 detik, hasilnya mungkin masih bagus, lampu2 mobil di jalan raya seperti kelihatan garis2 mengikuti jalan, tapi dgn catatan mobil yg lalu lalang sedikit, kalau banyak jgn 20 detik, terlalu lama.

Bagaimana kalau shutter tinggi seperti 1/250, coba aja cari objek air terjun/air mancur/paling gampang air kran, yg pertama menggunakan shutter rendah bisa bulb, 10″, 5″ dan yg kedua 1/200, hasil yang pertama airnya kelihatan ngalir terus dan yg ke 2 airnya terlihat seperti berhenti. Kenapa bisa demikian? karena 1/250 merupakan waktu yg sangat cepat sehingga bisa membekukan suatu objek, sedangkan 5″ adl waktu yang lama, sensor kamera mengambil gambar terus-terusan selama 5 detik akibatnya gambar sepertinya bergerak hidup. Keduanya sama2 bagus tergantung situasi, kondisi, dan penggunaannya. 


LENSA

  1. pertama yang perlu dipelajari adalah spesifikasinya lensa, saya ambil contoh lensa kitnya canon 350D yaitu EF-S 18-55  f/3.5-5.6  USM.
    Apa yang dimaksud EF-S ?
    Lensa EF-S ini hanya bisa digunakan di kamera APS-C salah satunya canon 350D yang harganya jauh lebih murah daripada lensa EF yg digunakan untuk kamera 35 mm Full Frame seperti canon 5D atau 1D. Sebenarnya lensa EF sendiri juga bisa digunakan di kamera APS-C tetapi ada pemotongan gambar istilah kerennya crop factor. Untuk detailnya bisa melihat di artikel saya yang lain atau bisa baca di wikipedia dulu, ini linknya APS-C dan EF-S
    Apa yang dimaksud 18-55? 
    Ini istilah kerennya ‘focal length’ disingkat FL kalau FL nya 18 mm berarti sudut pandangannya(zoom) lebar artinya bisa untuk  foto pemandangan atau foto group, semakin tinggi nilai FL nya semakin sempit sudut pandangnya, 55 mm menurut saya lumayan sempit cocok buat foto portrait. Kalau mau lebih sempit biasanya 70 mm keatas, sedangkan untuk lebih lebar bisa coba 11mm, tapi 18 mm saya rasa sudah lumayan lebar. Semua tergantung kebutuhan.
    Apa yang dimaksud 18-55mm f/3.5 – 5.6 yg biasa kita sebut aperture/diafragma istilah kerennya ‘bukaan’
    Coba perhatikan angka f/2.8, 5.6, 11 di  gambar bawah, mungkin ada orang yg berpikir kalau 2.8 < 22 maka seharusnya 2.8 bukaan kecil dan 22 bukaan besar. Itu pikiran yg salah, sebenarnya maksud penulisan f/2.8 = 1/2.8 dan f/11 = 1/11, jadi dalam hitungan matematika 1/2.8 > 1/11 yang berarti semakin kecil angka f  semakin besar bukaannya yg biasa kita sebut bukaan besar, sedangkan kalau  angka f-nya semakin besar bukaannya justru semakin kecil.
    Dalam kehidupan sehari-hari, terkadang ada orang yang bilang ‘coba pakai f kecil’ dan ada juga yang bilang ‘coba pakai bukaan besar’, Keduanya mempunyai arti yang sama, jadi jangan sampai bingung, pakai salah satu sebagai acuan anda sendiri, kalau saya pribadi lebih senang pakai kata bukaan besar/bukaan kecil.

    Flash 
    Kalau di luar ruangan dan cuaca cerah mungkin flash tidak dibutuhkan kecuali mungkin objeknya terkena bayangan pohon, daun, topi, dll baru flash bisa digunakan sebagai fill in, bisa juga digunakan waktu sumber cahaya berada di belakang objek kecuai kalau mau foto siluet.
    Kalau di dalam ruangan internal flash bisa saja dibutuhkan, untuk 350D dilengkapi fasilitas metering cahaya gunanya untuk mengetahui sebelum dipotret apakah nanti hasilnya over expose (terlalu terang) atau under expose (terlalu gelap). Tapi kalau saya pribadi agak ngga begitu percaya dengan meteringnya 350D dan juga saya agak ngga suka hasil foto yang langsung mepakai direct flash. untuk lebih detailnya bisa lihat di artikel saya yg lain mengenai flash.
Selengkapnya...

Selasa, Mei 09, 2017

Ko Kurikuler dan Ekstrakurikuler

Beban kerja guru secara eksplisit telah diatur dalam Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen, namun demikian, masih diperlukan penjelasan tentang rincian penghitungan beban kerja guru dengan mempertimbangkan beberapa tugas-tugas guru di madrasah selain tugas utamanya sebagai pendidik. Beban kerja guru adalah sekurang-kurangnya 24 (dua puluh empat) jam tatap muka dan sebanyak-banyaknya 40 (empat puluh) jam tatap muka dalam 1 (satu) minggu, sesuai dengan sertifikat pendidik yang dimilikinya.

Pemenuhan beban kerja guru adalah kewajiban minimal yang dibebankan kepada guru yang telah bersertifikat pendidik baik guru Pegawai Negeri Sipil (PNS) atau Guru Bukan Pegawai Negeri Sipil (GBPNS)untuk dapat dibayarkan tunjangan profesi atau sebutan sejenis lainnya.
           
Berikut ini adalah Kegiatan pembelajaran ko-kurikuler dapat diperhitungkan sebagai jam tatap muka dengan ketentuan diantaranya adalah sebagai berikut:
                       
1.     Dilaksanakan secara terstruktur, terjadwal, dan klasikal;
2.     Guru pembimbing adalah guru mata pelajaran terkait;
3.     Guru pembimbing ditetapkan oleh kepala madrasah melalui Surat Keputusan;
4.     Setiap kegiatan ko-kurikuler disetarakan : dengan 2 (dua) jam tatap muka per minggu untuk kegiatan yang diikuti oleh paling sedikit 15 (lima belas) siswa per kelompok; dan
5.     Setiap kelompok kegiatan ko-kurikuler dibimbing oleh seorang Guru.

Kegiatan yang termasuk ko-kurikuler adalah sebagai berikut:
1.     Bimbingan baca tulis AI-Qur'an untuk mata pelajaran Al-Qur'an- Hadis;
2.     Bimbingan kaligrafi Arab untuk mata pelajaran Bahasa Arab; dan
3.     Bimbingan seni tari, drama/ teatcr, atau seni pertunjukan untuk mata pelajaran Seni dan Budaya
Untuk kegiatan ekstra kurikuler yang dapat diperhitungkan sebagai jam tatap muka adalah sebagai berikut:
                       
1.     Pramuka;
2.     Organisasi Intra Sekolah/OSIS;
3.     Palang Merah Remaja/PMR;
4.     Olimpiade /Lomba Mata Pelajaran;
5.     Karya Ilmiah Remaja/KIR;
6.     Olahraga;
7.     Kesenian;
8.     Keagamaan Islam;
9.      Pasukan Pengibar Bendera/Paskibra;
10.   Pecinta Alam;
11.   Jurnalistik atau Fotografi;
12.   Usaha Kesehatan Sekolah/UKS; dan
13.   Kewirausahaan.
  
Setiap jenis kegiatan ekstra kurikuler sebagaimana diatas disetarakan dengan 2 (dua) jam tatap muka per minggu. Setiap jenis kegiatan ekstra kurikuler harus diikuti paling sedikit oleh 15 (lima belas) siswa. dan Setiap jenis kegiatan ekstra kurikuler se dibimbing oleh seorang pembimbing.
           

Selengkapnya...

Pengertian Radikal Menurut Para Ahli

Pengertian radikal adalah afeksi atau perasaan yang positif terhadap segala sesuatu yang bersifat ekstrim sampai ke akar-akarnya. Sikap yang radikal akan mendorong perilaku individu untuk membela secara mati-matian mengenai suatu kepercayaan, keyakinan, agama atau ideologi yang dianutnya. (Sarlito Wirawan : 2012)
Definisi radikal adalah suatu perbuatan kasar yang bertentangan dengan norma dan nilai sosial. (Kika Nawangwulan dkk : 2015)
Sebuah istilah yang netral dapat berubah konotasinya menjadi negatif jika istilah tersebut sering dikaitkan dengan hal-hal negatif. Salah satunya istilah radikal. Saya yakin jika teman-teman mendengar istilah ini yang terlintas di pikiran adalah kekerasan, bom, dan hal-hal negatif lainnya. Ini terjadi karena kebanyakan media menggunakan kata radikal ketika memberitakan berita-berita kekerasan sehingga secara otomatis kita memaknai kata radikal sebagai sesuatu yang negatif.
Jika dilihat dari asal katanya dalam bahasa latin istilah radikal berasal dari kata radix yang artinya akar. Sejalan dengan hal ini KBBI atau kamus besar bahasa Indonesia mengartikan istilah ini sebagai segala sesuatu yang sifatnya mendasar sampai ke akar-akarnya atau sampai pada prinsipnya. Dapat juga diartikan sebagai sifat maju dalam hal pola pikir atau tindakan.
Dapat kita lihat bahwa sebenarnya radikal merupakan istilah yang sangat positif yang menunjukkan sesuatu yang sifatnya berpegang teguh pada prinsip. Seperti istilah muslim radikal, kebanyakan kita akan mengartikan istilah ini sebagai orang islam yang senang kekerasan dan perang. Padahal arti sebenarnya adalah orang islam yang melaksanakan ajaran agama sesuai prinsip ajaran islam yang penuh kedamaian. Tidak hanya ikut-ikutan atau sekedar identitas di kartu pengenal.
Masih dalam kbbi, dalam bidang politik istilah radikal diartikan sebagai sikap yang sangat keras dalam menuntut perubahan, apakah perubahan dalam pemerintahan atau perubahan undang-undang. Misalnya seorang politisi yang sangat menentang suatu kebijakan pemerintah sehingga dalam setiap komentar atau usulannya ia menolak dengan keras kebijakan pemerintah tersebut. Dalam hal ini politisi tersebut dapat dikatakan radikal.
Bagi teman-teman yang gemar membaca artikel kesehatan pasti sudah tidak asing dengan istilah radikal bebas. Istilah ini baru bermakna negatif. Pengertian radikal bebas adalah molekul yang tidak stabil dimana memiliki satu kelebihan atau kekurangan elektron sehingga cenderung bereaksi dengan molekul-molekul lain.
Yang menjadi masalah adalah ketika radikal bebas ini bereaksi dengan molekul penting dalam tubuh kita sehingga molekul penting dalam tubuh berubah struktur kimianya dan menjadi radikal juga. Jika reaksi ini terjadi terus menerus secara berantai akan mengakibatkan kehancuran sel tersebut. Singkatnya radikal bebas ini sesuatu yang tidak baik bagi tubuh yang dapat menyebabkan kerusakan jaringan tubuh, kanker, penuaan dini, dan lain sebagainya.
Nah untuk mencegah atau memperlambat proses oksidasi molekul ini kita memerlukan antioksidan. Zat antioksidan bisa kita dapatkan pada makanan-makanan seperti apel, anggur, pisang, nanas, strawberri, tomat, ubi merah, kenari, kacang almond, brokoli dsb.
Pengertian Islam radikal adalah orang Islam yang mempunyai pikiran yang kaku dan sempit dalam memahami Islam, serta bersifat eksklusif dalam memandang agama-agama lainnya. Kelompok radikal ini akan ada di dalam setiap agama apapun, termasuk di dalam agama Islam sekalipun. (Dr. K.H. Said Aqil Siroj : 2006)
Pengertian radikal dalam filsafat adalah proses berpikir secara kompleks sampai ke akar-akarnya, sampai kepada esensi, hakikat atau substansi yang dipikirkan. (Ali Mudhofir : 2001)
Pengertian radikal dalam sejarah adalah golongan atau kelompok yang langsung mencari ke akar masalah, mempertanyakan segalanya, mengamati masalah secara keseluruhan dan kemudian membalikkan semua hal demi mencapai peradaban dan keadilan yang lebih baik. (Muhidin M. Dahlan : 2000)
Selengkapnya...

Senin, Mei 01, 2017

Perbedaan Kegiatan Intrakurikuler, Kokurikuler dan Ekstrakurikuler

Dalam pelaksanaan pendidikan di sekolah dikenal adanya tiga kegiatan pokok, yaitu kegiatan Intrakurikuler, Kokurikuler dan Ekstrakurikuler. Ketiga kegiatan tersebut merupakan satu kesatuan utuh yang tak terpisahkan dalam upaya mencapai tujuan pendidikan keseluruhan pada suatu satuan pendidikan/ sekolah.

Kegiatan Intrakurikuler

Kegiatan Intrakuriluler adalah kegiatan utama persekolah yang dilakukan dengan menggunakan alokasi waktu yang telah ditentukan dalam struktur program. Kegiatan ini dilakukan guru dan peserta didik dalam jam-jam pelajaran setiap hari. Kegiatan intrakurikuler ini dilakukan untuk mencapai tujuan minimal setiap mata pelajaran/ bidang studi yang tergolong inti maupun khusus.

Kegiatan Kokurikuler

Kegiatan kokurikuler merupakan kegiatan yang dimaksudkan untuk lebih memperdalam dan menghayati materi pelajaran yang telah dipelajari dalam kegiatan intrakurikuler didalam kelas. Kegiatan ini dapat dilakukan secara individual maupun kelompok. Dalam hal ini, perlu diperhatikan ialah menghindari terjadinya pengulangan dan ketumpang-tindihan antara mata pelajaran yang satu dengan mata pelajaran lainnya. Selain itu, juga perlu dijaga agar para siswa tidak "overdosis" karena semua  guru memberi tugas dalam waktu yang bersamaan, sehingga siswa menanggun beban yang sangat berat. Oleh karena itu, koordinasi dan kerja sama antar guru merupakan hal perlu dilakukan.

Dari pokok-pokok landasan pelaksanaan kegiatan kokurikuler, hal-hal yang harus diperhatikan guru dalam merancang dan melaksanakan kegiatan kokurikuler adalah sebagai berikut :
  • Kegiatan kokurikuler merupakan kegiatan yang berkaitan langsung dengan kagiatan intrakurikuler. Tujuannya, untuk memberikan kesempatan kepada siswa mendalami dan manghayati materi pelajaran.
  • Tidak menimbulkan beban berlebihan bagi siswa
  • Tidak menimbulkan tambahan beban biaya biaya yang dapat memberatkan siswa atau orangtua
  • Penanganan kegiatan kokurikuler dilakukan dengan sistem administrasi yang teratur, pemantauan dan penilaian
    Kegiatan Ekstrakurikuler

    Kegiatan ekstrakurikuler dimaksudkan sebagai kegiatan yang diarahkan untuk memperluas pengetahuan siswa, mengembangkan nilai-nilai atau sikap dan menerapkan secara lebih lanjut pengetahuan yang telah dipelajari siswa dalam mata pelajaran program inti dan pilihan. Walaupun sama-sama dilaksanakan diluar jam pelajaran kelas, bila dibandingkan dengan kegiatan kokurikuler, kegiatan ekstrakurikuler lebih menekankan pada kegiatan kelompok

    Kegiatan ekstrakurikuler dilakukan dengan memperhatikan minat dan bakat siswa, serta kondisi lingkungan dan sosial budaya. Pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler ditangani oleh guru atau petugas lain yang ditunjuk.

    Kegiatan ekstrakurikuler diisi dengan kegiatan olahraga seperti bola basket, bola voli, pencak silat dan lainnya yang disesuaikan dengan minat dan bakat siswa. Bagitupula dengan dibidang-bidang lain, seperti bidang seni bisa diisi dengan drama, lukis, tari. Keseluruhan bidang ditujukan sebagai wahana untuk mempeluas wawasan serta membangun nilai dan sikap positif siswa.
    Selengkapnya...