|
Halaman
▼
Kamis, Februari 13, 2014
Kamis, Februari 06, 2014
Pentingnya Pendidikan Karakter Dalam Dunia Pendidikan
Sebelum kita membahas topik ini lebih
jauh lagi saya akan memberikan data dan fakta berikut:
·
158 kepala daerah tersangkut korupsi sepanjang
2004-2011
·
42 anggota DPR terseret korupsi pada kurun waktu
2008-2011
·
30 anggota DPR periode 1999-2004 terlibat kasus
suap pemilihan DGS BI
·
Kasus korupsi terjadi diberbagai lembaga seperti
KPU,KY, KPPU, Ditjen Pajak, BI, dan BKPM
Sumber : Litbang Kompas
Kini setelah membaca fakta
diatas, apa yang ada dipikran anda? Cobalah melihat lebih ke atas sedikit,
lebih tepatnya judul artikel ini. Yah, itu adalah usulan saya untuk
beberapa kasus yang membuat hati di dada kita “terhentak” membaca kelakuan para
pejabat Negara.
Pendidikan karakter, sekarang ini
mutlak diperlukan bukan hanya di sekolah saja, tapi dirumah dan di lingkungan
sosial. Bahkan sekarang ini peserta pendidikan karakter bukan lagi anak usia
dini hingga remaja, tetapi juga usia dewasa. Mutlak perlu untuk kelangsungan
hidup Bangsa ini.
Bayangkan apa persaingan yang
muncul ditahun 2021? Yang jelas itu akan menjadi beban kita dan orangtua masa
kini. Saat itu, anak-anak masa kini akan menghadapi persaingan dengan
rekan-rekannya dari berbagai belahan Negara di Dunia. Bahkan kita yang masih
akan berkarya ditahun tersebut akan merasakan perasaan yang sama. Tuntutan
kualitas sumber daya manusia pada tahun 2021 tentunya membutuhkan good
character.
Bagaimanapun juga, karakter
adalah kunci keberhasilan individu. Dari sebuah penelitian di Amerika, 90
persen kasus pemecatan disebabkan oleh perilaku buruk seperti tidak bertanggung
jawab, tidak jujur, dan hubungan interpersonal yang buruk. Selain itu, terdapat
penelitian lain yang mengindikasikan bahwa 80 persen keberhasilan seseorang di
masyarakat ditentukan oleh emotional quotient.
Bagaimana dengan bangsa
kita? Bagaimana dengan penerus orang-orang yang sekarang sedang duduk dikursi
penting pemerintahan negara ini dan yang duduk di kursi penting yang mengelola
roda perekonomian negara ini? Apakah mereka sudah menunjukan kualitas karakter
yang baik dan melegakan hati kita? Bisakah kita percaya, kelak tongkat estafet
kita serahkan pada mereka, maka mereka mampu menjalankan dengan baik atau
justru sebaliknya?
Dari sudut pandang psikologis,
saya melihat terjadi penurunan kulaitas “usia psikologis” pada anak yang
berusia 21 tahun pada tahun 20011, dengan anak yang berumur 21 pada tahun 2001.
Maksud usia psikologis adalah usia kedewasaan, usia kelayakan dan kepantasan
yang berbanding lurus dengan usia biologis. Jika anak sekarang usia 21 tahun seakan
mereka seperti berumur 12 atau 11 tahun. Maaf jika ini mengejutkan dan
menyakitkan.
Walau tidak semua, tetapi
kebanyakan saya temui memiliki kecenderungan seperti itu. Saya berulangkali
bekerjasama dengan anak usia tersebut dan hasilnya kurang maksimal. Saya tidak
“kapok” ber ulang-ulang bekerja sama dengan mereka. Dan secara tidak sengaja
saya menemukan pola ini cenderung berulang, saya amati dan evaluasi perilaku
dan karakter mereka. Kembali lagi ingat, disekolah pada umumnya tidak diberikan
pendidikan untuk mengatasi persaingan pada dunia kerja. Sehingga ada survey
yang mengatakan rata-rata setelah sekolah seorang anak perlu 5-7 tahun
beradaptasi dengan dunia kerja dan rata-rata dalam 5-7 tahun tersebut pindah
kerja sampai 3-5 kali. Hmm.. dan proses seperti ini sering disebut dengan
proses mencari jati diri. Pertanyaan saya mencari “diri” itu didalam diri atau
diluar diri? “saya cocoknya kerja apa ya? Coba kerjain ini lah” lalu kalau
tidak cocok pindah ke lainnya. Kenapa tidak diajarkan disekolah, agar proses
anak menjalani kehidupan di dunia yang sesungguhnya tidak mengalami
hambatan bahkan tidak jarang yang putus asa karena tumbuh perasaan tidak mampu
didalam dirinya dan seumur hidup terpenjara oleh keyakinannya yang salah.
Baiklah kembali lagi ke topik,
Karakter merupakan nilai-nilai perilaku manusia yang berhubungan dengan Tuhan
Yang Maha Esa, diri sendiri, sesama manusia, lingkungan dan kebangsaan yang
terwujud dalam pikiran, sikap, perasaan, perkataan, dan perbuatan berdasarkan
norma-norma agama, hukum, tata krama, budaya dan adat istiadat.
Bagi Indonesia sekarang ini,
pendidikan karakter juga berarti melakukan usaha sungguh-sungguh, sitematik dan
berkelanjutan untuk membangkitkan dan menguatkan kesadaran serta keyakinan
semua orang Indonesia bahwa tidak akan ada masa depan yang lebih baik tanpa
membangun dan menguatkan karakter rakyat Indonesia. Dengan kata lain, tidak ada
masa depan yang lebih baik yang bisa diwujudkan tanpa kejujuran, tanpa
meningkatkan disiplin diri, tanpa kegigihan, tanpa semangat belajar yang
tinggi, tanpa mengembangkan rasa tanggung jawab, tanpa memupuk persatuan di
tengah-tengah kebinekaan, tanpa semangat berkontribusi bagi kemajuan bersama,
serta tanpa rasa percaya diri dan optimisme. Inilah tantangan kita bangsa Indonesia,
sanggup?
Theodore Roosevelt mengatakan:
“To educate a person in mind and not in morals is to educate a menace to
society” (Mendidik seseorang dalam aspek kecerdasan otak dan bukan aspek moral
adalah ancaman mara-bahaya kepada masyarakat)
18 Nilai Pendidikan Karakter Bangsa Sebagai Salah Satu Antisipasi Tawuran Pelajar
Ada 18 nilai-nilai dalam pengembangan pendidikan budaya dan
karakter bangsa yang dibuat oleh Kemdikbud. Mulai tahun ajaran 2011,
seluruh tingkat pendidikan di Indonesia harus menyisipkan pendidikan
berkarakter tersebut dalam proses pendidikannya. Adapun 18 nilai dalam
pendidikan karakter bangsa tersebut adalah:
1. Religius
Sikap dan perilaku yang patuh dalam melaksanakan ajaran agama yang dianutnya, toleran terhadap pelaksanaan ibadah agama lain, dan hidup rukun dengan pemeluk agama lain.
Sikap dan perilaku yang patuh dalam melaksanakan ajaran agama yang dianutnya, toleran terhadap pelaksanaan ibadah agama lain, dan hidup rukun dengan pemeluk agama lain.
2. Jujur
Perilaku yang didasarkan pada upaya menjadikan dirinya sebagai orang yang selalu dapat dipercaya dalam perkataan, tindakan, dan pekerjaan.
Perilaku yang didasarkan pada upaya menjadikan dirinya sebagai orang yang selalu dapat dipercaya dalam perkataan, tindakan, dan pekerjaan.
3. Toleransi
Sikap dan tindakan yang menghargai perbedaan agama, suku, etnis, pendapat, sikap, dan tindakan orang lain yang berbeda dari dirinya.
Sikap dan tindakan yang menghargai perbedaan agama, suku, etnis, pendapat, sikap, dan tindakan orang lain yang berbeda dari dirinya.
4. Disiplin
Tindakan yang menunjukkan perilaku tertib dan patuh pada berbagai ketentuan dan peraturan.
Tindakan yang menunjukkan perilaku tertib dan patuh pada berbagai ketentuan dan peraturan.
5. Kerja Keras
Tindakan yang menunjukkan perilaku tertib dan patuh pada berbagai ketentuan dan peraturan.
Tindakan yang menunjukkan perilaku tertib dan patuh pada berbagai ketentuan dan peraturan.
6. Kreatif
Berpikir dan melakukan sesuatu untuk menghasilkan cara atau hasil baru dari sesuatu yang telah dimiliki.
Berpikir dan melakukan sesuatu untuk menghasilkan cara atau hasil baru dari sesuatu yang telah dimiliki.
7. Mandiri
Sikap dan perilaku yang tidak mudah tergantung pada orang lain dalam menyelesaikan tugas-tugas.
Sikap dan perilaku yang tidak mudah tergantung pada orang lain dalam menyelesaikan tugas-tugas.
8. Demokratis
Cara berfikir, bersikap, dan bertindak yang menilai sama hak dan kewajiban dirinya dan orang lain.
Cara berfikir, bersikap, dan bertindak yang menilai sama hak dan kewajiban dirinya dan orang lain.
9. Rasa Ingin Tahu
Sikap dan tindakan yang selalu berupaya untuk mengetahui lebih mendalam dan meluas dari sesuatu yang dipelajarinya, dilihat, dan didengar.
Sikap dan tindakan yang selalu berupaya untuk mengetahui lebih mendalam dan meluas dari sesuatu yang dipelajarinya, dilihat, dan didengar.
10. Semangat Kebangsaan
Cara berpikir, bertindak, dan berwawasan yang menempatkan kepentingan bangsa dan negara di atas kepentingan diri dan kelompoknya.
Cara berpikir, bertindak, dan berwawasan yang menempatkan kepentingan bangsa dan negara di atas kepentingan diri dan kelompoknya.
11. Cinta Tanah Air
Cara berpikir, bertindak, dan berwawasan yang menempatkan kepentingan bangsa dan negara di atas kepentingan diri dan kelompoknya.
Cara berpikir, bertindak, dan berwawasan yang menempatkan kepentingan bangsa dan negara di atas kepentingan diri dan kelompoknya.
12. Menghargai Prestasi
Sikap dan tindakan yang mendorong dirinya untuk menghasilkan sesuatu yang berguna bagi masyarakat, dan mengakui, serta menghormati keberhasilan orang lain.
Sikap dan tindakan yang mendorong dirinya untuk menghasilkan sesuatu yang berguna bagi masyarakat, dan mengakui, serta menghormati keberhasilan orang lain.
13. Bersahabat/Komunikatif
Sikap dan tindakan yang mendorong dirinya untuk menghasilkan sesuatu yang berguna bagi masyarakat, dan mengakui, serta menghormati keberhasilan orang lain.
Sikap dan tindakan yang mendorong dirinya untuk menghasilkan sesuatu yang berguna bagi masyarakat, dan mengakui, serta menghormati keberhasilan orang lain.
14. Cinta Damai
Sikap dan tindakan yang mendorong dirinya untuk menghasilkan sesuatu yang berguna bagi masyarakat, dan mengakui, serta menghormati keberhasilan orang lain.
Sikap dan tindakan yang mendorong dirinya untuk menghasilkan sesuatu yang berguna bagi masyarakat, dan mengakui, serta menghormati keberhasilan orang lain.
15. Gemar Membaca
Kebiasaan menyediakan waktu untuk membaca berbagai bacaan yang memberikan kebajikan bagi dirinya.
Kebiasaan menyediakan waktu untuk membaca berbagai bacaan yang memberikan kebajikan bagi dirinya.
16. Peduli Lingkungan
Sikap dan tindakan yang selalu berupaya mencegah kerusakan pada lingkungan alam di sekitarnya, dan mengembangkan upaya-upaya untuk memperbaiki kerusakan alam yang sudah terjadi.
Sikap dan tindakan yang selalu berupaya mencegah kerusakan pada lingkungan alam di sekitarnya, dan mengembangkan upaya-upaya untuk memperbaiki kerusakan alam yang sudah terjadi.
17. Peduli Sosial
Sikap dan tindakan yang selalu ingin memberi bantuan pada orang lain dan masyarakat yang membutuhkan.
Sikap dan tindakan yang selalu ingin memberi bantuan pada orang lain dan masyarakat yang membutuhkan.
18. Tanggung Jawab
Sikap dan perilaku seseorang untuk melaksanakan tugas dan kewajibannya, yang seharusnya dia lakukan, terhadap diri sendiri, masyarakat, lingkungan (alam, sosial dan budaya), negara dan Tuhan Yang Maha Esa. (Kemdikbud/Gs)
Sikap dan perilaku seseorang untuk melaksanakan tugas dan kewajibannya, yang seharusnya dia lakukan, terhadap diri sendiri, masyarakat, lingkungan (alam, sosial dan budaya), negara dan Tuhan Yang Maha Esa. (Kemdikbud/Gs)
Cabe Cabean Adalah Istilah Gadis Cewek dengan 10 Ciri Ini
Cabe Cabean adalah fenomena baru, sebuah istilah bagi gadis
/ cewek beliayang masuk dalam kategori-kategori tertentu yang tren di kota-kota
besar. Berikut10 ciri cewek Cabe Cabean:
1. Gigi ‘Dipagar’
Cewek Cabe Cabean memakai ‘pagar’ gigi atau behel.
Namun mereka lakukan itu bukan untuk kesehatan atau kebutuhan giginya,
melainkan hanya sekadar gaya. Bahkan, pasangnya di ahli gigi bukan dokter gigi.
2. Pakai Make Up di Malam Minggu
Pakai make up umumnya jika mau kondangan atau
ke mall. Namun cewek Cabe Cabean kerap berdandan ‘super menor’
tatkala hang out di malam minggu.
3. Bonceng Bertiga atau Empat
Umumnya etika berboncengan menurut aturan lalu lintas
maksimal dua orang. Tiga atau empat diperbolehkan dengan syarat misalkan
membawa bayi atau anak kecil. Cewek Cabe Cabean lakukan ini bahkan hingga empat
orang satu motor.
4. Gemar Kebut-kebutan
Cewek Cabe Cabean suka kebut-kebutan dengan memaerkan
kakiknya. Namun sayangnya kaki mereka busikan. Tampang gadis Cabe Cabean
nampak putih dari wajah hingga leher.
5. Rok di atas Pusar
Cewek Cabe Cabean demen memakai style rok mini hingga
di atas pusar. Hal itu dilakukan untuk menonjolkan payudaranya. Di sekolah
aturan rok diberlakukan sepinggang.
6. ‘Maling Teriak Maling’
Ada istilah ‘Maling Teriak Maling’ yang merujuk pada
orang yang tak akui perbuatannya dan melempar ke orang lain. Cewek Cabe Cabean
juga demikian. Mereka teriaki cewek lain Cabe meski dirinya sendiri adalah
Cabe.
7. High Heels di Pasar Malam
Dengan dress trendi plus pakai high heels,
cewek Cabe Cabean seharusnyanongkrong di clubbing. Namun mereka malah
habiskan malam minggu di pasar malam.
8. Hang Out di Fly Over
Selain pasar malam cewek Cabe Cabean juga habiskan Sabtu
malam di fly over.Nah loh mau pacaran atau bunuh diri?
9. Menipu Diri Sendiri
Umumnya cewek Cabe Cabean tunjukkan foto ke
target pedekate dengan tampilan yang menipu. Nampak cute,
cantik, imut namun setelah kopdar atau ketemuan berbeda dengan
aslinya. Mereka juga berikan efek kamera di foto yang dikirimkan.
10. Naik Motor, Celana Pendek, dan Baju Ketat
Itulah ciri mutlak cewek Cabe Cabean. Plus jika berboncengan tiga
hingga empat sudah pasti mereka adalah 100% cewek Cabe Cabean. Biasanya sambil
berboncengan mereka main HP atau cekikikan ketawa ketiwi.
Selasa, Februari 04, 2014
Jadwal Mengajar Semester Genap TP 2013/2014
Kelas XII
- Pengayaan (Multimedia : 2 Jam)
Kelas XI
- Menggabungkan Fotografi Digital Ke Dalam Sajian Multimedia (Multimedia : 2 Jam)
- Menggabungkan Gambar 2D ke Dalam Sajian Multimedia (Multimedia : 3 Jam)
Kelas X
- Jaringan Dasar (Multimedia : 4 Jam)
- Simulasi Digital (Usaha Perjalanan Wisata : 3 Jam)
Tugas XI Multimedia
Tugas Menggabungkan Gambar 2D ke Dalam Sajian Multimedia
1. Buatlah Logo dengan software berbasis Vektor
2. simpan dengan nama NIS diikuti nama logo (Contoh: 10101 Bank BNO 89)
3. simpan bersama-sama 1 Kelas ke dalam 1 CD atau Flashdisk
4. Kumpulkan paling lambat tanggal 7 Februari 2014
Tugas Kartu Nama
1. Buat Kartu Nama dan masukan logo yang telah kalian buat
2. Cetak menggunakan kertas foto
3. Kumpulkan paling lambat tanggal 7 Februari 2014