Selamat Datang di Blog Moko Yuliatmoko

Selasa, Februari 07, 2017

Cara Menghaluskan dan Memutihkan Wajah dengan Photoshop


Bagaimana cara menghaluskan dan memutihkan wajah dengan Photoshop? Apakah mudah atau rumit? Apa memang bisa wajah dibuat tampak halus mulus serta terlihat lebih putih cerah?


Daftar pertanyaan di atas akan menjadi dasar tutorial kita kali ini. Kali ini kita akan belajar edit foto dengan photoshop khususnya cara menghaluskan wajah, memutihkan atau mencerahkan sekaligus membuat efek glamour. Metode ini umumnya diterapkan para editor professional pada foto potrait dimana detil wajah tertangkap oleh kamera.

Ada banyak cara untuk mendapatkan efek glamour potrait ini, namun intinya adalah kita harus dapat menghaluskan, memutihkan atau mencerahkan kulit wajah tanpa harus kehilangan detilnya.

Catatan! Panduan ini menggunakan Photoshop CS5. Namun seperti biasa, tutorial ini juga dapat diterapkan pada versi Photoshop lainnya.

Berikut gambaran sebelum dan sesudah foto di edit.


Sebagai bahan panduan dan latihan, file PSD tutorial dapat di download di sini.



Step by Step Edit Foto untuk Menghaluskan dan Memutihkan Wajah

1. Mengatur Levels

Buka foto yang hendak di edit dan lakukan analisa awal. Di sini foto terlihat sudah cukup baik, namun distribusi Shadow agak terpotong (terlihat pada grafik histogram bagian kiri yaitu area shadow tidak berada di pojok kiri).


Catatan! Jika menurut anda foto sudah cukup bagus, kita dapat melewati langkah ini.

Lakukan perbaikan pada tiap channel dengan menggunakan Levels. Caranya bisa dilihat pada artikel cara mengedit foto dengan levels.


Setelah dilakukan perbaikan awal dengan Levels, histogram tampak lebih rapi, dimana sisi histogram tidak terpotong.

2. Menggabungkan Visible Layer

Sambil menahan tombol ALT, pilih menu Layer » Merge Visible. Perintah ini akan menggabungkan semua layer yang terlihat (Visibile Layer) ke dalam layer baru.


Tips! Untuk menggabungkan semua layer yang terlihat (Visible Layers) ke dalam layer baru dengan cepat, gunakan kombinasi tombol CTRL + ALT + SHIFT + E.

3. Duplikasi ke Channel Red

Pindah ke panel Channel, lalu pilih Red. Klik tombol panel menu di pojok kanan dan pilih Duplicate Channel » klik OK. Photoshop akan membuat sebuah Channel baru dengan nama Red copy.


Alasan kita memilih Red karena channel ini menyimpan banyak informasi warna kulit. Di sini kita hendak menghaluskan kulit, jadi kita butuh channel yang mengandung banyak informasi warna kulit.

4. Membuat Masking untuk Area Tajam

Saat kita menghaluskan wajah nanti, semua area wajah akan turut dihaluskan. Di sini kita harus membuat mask yang fungsinya untuk mempertahankan detil pada foto. Jika dalam tutorial lain kita harus membuat mask manual dengan brush, di sini kita membuat mask secara otomatis dengan memanfaatkan channel Red copy.

Pilih Channel Red copy, lalu tekan Ctrl + I (Invert) untuk membalik warna.


Kita melakukan invert karena area yang di mask nanti adalah area selain kulit wajah. Ingat, area yang berwarna putih adalah area yang akan kita pertahankan ketajamannnya (baca artikel pengertian layer dan layer mask).

Selanjutnya, pilih menu Filter » Other » Maximum, gunakan nilai Radius 2. Filter ini akan memperluas area piksel terang pada foto selebar 2 piksel. Lalu, pilih menu Filter » Blur » Gaussian Blur, gunakan juga nilai 2. Disini Gaussian Blur akan menghaluskan sisi-sisi piksel yang telah diperluas dengan filter Maximum sejauh 2 pixel juga.


Tekan CTRL + L untuk membuka jendela Levels dan aturlah nilai Input Levels untuk menyempurnakan mask kita. Mask yang kita inginkan harus dapat mempertahankan ketajaman pada area mata, hidung dan mulut dan beberapa area rambut. Jadi area tersebut harus benar-benar berwarna putih.


Catatan Penting! Ada 3 area yang umumnya tidak ikut dihaluskan yaitu area mata, garis hidung, dan garis bibir, dan ini adalah rumus baku bagi semua editor dalam mengedit foto potrait untuk menghaluskan wajah.

5. Menerapkan Filter High Pass

Pilih channel RGB, lalu Klik Panel Layers. Ganti Blend Mode Layer 1 ke Softlight atau Overlay (overlay nantinya akan membuat foto tampak lebih soft). Selanjutnya, pilih menu Filter » Other » High Pass.


Di sini kita gunakan nilai 10 untuk Radius High Pass, lalu tekan OK.

Tekan Ctrl + I (Invert) untuk membalik warna Foto dan menampilkan hasil filter High Pass tadi.


Jika kita Zoom in terlihat foto jelas terlihat perbedaan pada kulit. Namun area mata yang seharusnya tajam juga ikut dihaluskan oleh Filter High Pass. Ini akan kita perbaiki dengan masking pada langkah selanjutnya.

6. Menerapkan Masking

Mask yang kita buat pada langkah 4 akan kita terapkan di sini.

Klik pada panel Channel, tahan tombol Ctrl lalu klik Red copy untuk memuat seleksi (perhatikan perubahan cursor saat kita menahan tombol Ctrl).


Tips! Kita juga dapat memuat seleksi dari Channel Red copy menggunakan menu Select » Load Selection lalu pada bagian Channel pilih Red copy dan tekan OK.

Kembali ke panel Layers dan klik tombol Add Layer Mask untuk menerapkan seleksi menjadi Mask.


Masking ini akan membuat semua area yang seharusnya tajam akan tetap terlihat tajam.

7. Menghaluskan Kulit dengan Gaussian Blur

Tekan tombol Ctrl + Alt + Shift + E untuk menggabungkan Visible Layers. Akan terbentuk sebuah layer baru dengan nama Layer 2.

Pilih menu Filter » Blur » Gaussian Blur. Di sini kita gunakan nilai 4. Nilai ini hampir separuh dari nilai Filter High Pass pada langkah 5.


Load seleksi dari mask Layer 1 dengan cara tahan tombol CTRL lalu klik pada Mask Layer 1 untuk memuat seleksi.


Pilih menu Select » Inverse (Ctrl + Shift + I) untuk membalik seleksi, lalu klik tombol Add Layer Mask untuk menerapkan seleksi pada Layer 2.

8. Memperbaiki Mask (Optional)

Klik Mask pada Layer 2 lalu tekan Ctrl + L untuk membuka jendela Levels. (Ingat, klik pada Masknya bukan pada foto).

Di sini kita naikkan nilai Input Shadow sambil memperhatikan perubahan detail pada foto. Perubahan ini akan semakin mempertegas sisi dari area kulit yang diperhalus pada foto.


Setelah dirasa kita telah mendapatkan detail yang yang diinginkan, turunkan Layer Opacity menjadi 75% agar foto tampak lebih natural.


Catatan! Langkah ini bersifat optional. Anda dapat melakukannya jika dirasa mask awal belum memberikan hasil yang diinginkan.

9. Membuat Efek Glamour

Efek glamour ini dilakukan agar foto terlihat lebih "soft" dan sekaligus untuk memutihkan warna kulit.
Gabungkan lagi Visible layer dengan tombol CTRL + ALT + SHIFT + E, dan akan terbentuk layer baru dengan nama Layer 3. Terapkan Filter Blur pada Layer 3 dengan menekan tombol Ctrl + F.

Catatan! Tombol Ctrl + F akan mengeksuksi perintah filter terakhir kita dengan pengaturan yang sama. Di sini perintah filter terakhir kita adalah Blur pada Langkah 7.

Ganti Blend Mode Layer 3 menjadi Softlight dan turunkan Layer Opacity menjadi 60%.


Tekan Ctrl + J untuk menduplikat Layer 3. Lalu ganti Blend Mode menjadi Screen dan turunkan Opacity menjadi 30%.


Layer 3 dengan Softlight berfungsi mempertahankan kontras foto, sedangkan Layer 3 Copy dengan Screen berfungsi mempertahankan brightness foto.

10. Mengatur Foto untuk Pencetakan (Optional)

Lakukan langkah ini jika hasil edit foto ini hendak dicetak.

Pilih menu Layer » New Adjustment Layer » Levels.

Pada jendela Levels, naikkan nilai Input Midtone (Gamma) menjadi 1,10, naikkan nilai Output Shadow menjadi 5 dan turunkan nilai Output Highlight menjadi 250.


Langkah ini akan mengurangi kontras gambar di layar, namun akan memberikan hasil yang lebih baik saat dicetak pada kertas foto.

Perhatikan detail hasil edit foto kita di bawah, kulit tampak halus dan lebih putih cerah namun mata, bulu mata dan alis masih dapat dipertahankan ketajaman. Dan yang terpenting, kita melakukan semua ini tanpa bantuan tool apapun.


Demikian langkah demi langkah cara menghaluskan wajah, membuat efek glamour dan mempersiapkan foto untuk dicetak. Kita juga telah belajar cara melakukan masking otomatis dengan memanfaatkan Channel.

Semoga tutorial ini dapat bermanfaat bagi kita semua.

Selengkapnya...

Senin, Februari 06, 2017

Canon: Movie recording has stopped automatically

Buat yang pernah record video menggunakan kamera DSLR Canon tentu pernah mengalami kejadian dimana kamera berhenti merekam video secara otomatis (Movie recording has stopped automatically).
 
Ilustrasi nya kurang lebih seperti ini:
SD card yang digunakan pasti class 2 dengan kapasitas sekitar 4Gb, kapasitas disini tidak berpengaruh, meskipun kapasitasnya 160GB bila class nya tidak memenuhi syarat proses perekaman video tidak akan berhasil.

silahkan baca halaman 181 disana disebutkan perekaman video akan berhenti ketika file mencapai 4GB dengan durasi waktu sekitar 12 menit artinya 4GB = 4096MBps 12 menit = 720 detik.
bila 4096 : 720 = 5.7MBps kenyataan nya besaran file dalam setiap detik yang di hasilkan EOS 550D, 600D dan 60D antara 5.7 sampai 7 MBps (Megabyte per detik), tergantung dari kondisi / kualitas cahaya dan warna yang ada saat perekaman tersebut. setiap hasil foto pun memiliki file yang berbeda beda. silahkan di cek

Pada saat perekaman video, file yang di hasilkan katakan 6MB dalam setiap detiknya, maka file tersebut akan di transfer dari kamera ke sd card pada saat itu juga. ketika kemampuan baca tulis sd card tersebut di bawah 6MBps maka proses transfer ini akan terhambat. saat delay inilah kamera menghentikan proses perekaman secara otomatis karena data dari kamera tidak bisa di pindahkan ke sd card.
 
Ada beberapa hal yang menyebabkan kejadian tersebut, diantaranya adalah:
  1. Kecepatan tulis kartu memori kurang. Saat kita merekam video menggunakan kamera Canon dengan pengaturan resolusi video HD (1280x720) atau fullHD (1920x1080) maka kita membutuhkan kartu memori dengan spesifikasi minimal Class 6, karena bitrate video yang dihasilkan kamera Canon ini lumayan besar sehingga membutuhkan kartu memori yang bisa ditulis dengan cepat. Jika saat membeli kamera dalam bentuk paketan (tripod, kartu memori, screen guard), biasanya kita hanya diberi kartu memori dengan Class 4 yang mempunyai kecepatan baca tulis cukup lambat. Memori Class 4 ini hanya cocok digunakan untuk Photo saja, atau jika nekat mau digunakan untuk video, dia hanya mampu untuk resolusi SD (640x480).Karena memori Class 6 cukup sulit didapatkan, maka paling masuk akal adalah membeli kartu memori dengan Class 10. Saya sendiri menggunakan kartu memori merk Transcend 16 GB Class 10 dengan kecepatan baca tulis sekitar 20 MB/s.
  2. Kamera atau memori butuh pemanasan. Saat kamera baru dihidupkan setelah penggantian battery atau kartu memori, sering juga terjadi perekaman berhenti sendiri. Saya kurang tahu alasan ilmiah untuk kasus yang satu ini. Jika hal ini terjadi, biasanya saya akan mencoba dan mencoba merekam lagi. Terkadang perekaman berhenti sampai 3 atau 4 kali sampai akhirnya berjalan dengan normal.
  3. Terlalu sering menghapus data photo atau video pada kartu memori tanpa memformatnya juga bisa menyebabkan perekaman berhenti sendiri. Menurut yang saya baca, alasannya adalah ruang data di kartu memori terbelah² menjadi beberapa bagian ketika kita menghapus file, sehingga saat kamera akan berhenti sendiri ketika mengisi ruang kosong yang berukuran kecil karena ruangan itu tidak mampu menampung data lagi.
  4. Kamera kepanasan. Suhu yang terlalu panas bisa menyebabkan kamera mengalami overheat (melewati batas kemampuan kamera menahan panas). Saya pernah mengalaminya pada malam hari saat merekam di dalam masjid saat pengajian yang dihadiri cukup banyak orang.
  5. Ukuran file sudah mencapai 4GB. Kartu memori yang digunakan oleh kamera rata² menggunakan format FAT. Format FAT ini hanya mampu menyimpan 1 file dengan ukuran maksimal 4 GB atau kira² 12 menit video fullHD. Pada kamera Canon model lama (550D dan 600D) perekaman video akan otomatis berhenti ketika ukuran file sudah mencapai 4GB. Sedangkan pada kamera Canon yang lebih baru perekaman akan dilanjutkan hingga 30 menit dengan catatan video akan terbagi menjadi beberapa file (4 GB per file).
  6. Perekaman sudah mencapai batas 29 menit 59 detik. Di Eropa sana ada peraturan yang menyatakan bahwa kamera photo hanya boleh merekam video maksimal 29:59, jika lebih dari itu maka akan dianggap sebagai kamera video dan akan dikenakan pajak yang jauh lebih tinggi. Oleh karena itu, maka kebanyakan kamera photo yang mempunyai kemampuan merekam video akan membatasi durasinya untuk menekan harga.
Itu tadi beberapa hal yang bisa menyebabkan kamera DSLR Canon berhenti merekam video secara otomatis (Movie recording has stopped automatically). Semoga bermanfaat.

Selengkapnya...