Selamat Datang di Blog Moko Yuliatmoko

Jumat, Desember 30, 2011

10 Istilah Dasar Hosting yang Perlu Anda Ketahui

Hosting merupakan salah satu faktor pendukung dalam ngeblog. Selain mengetahui tips memilih web hosting, Anda juga perlu tahu istilah-istilah hosting agar tidak bingung dibuatnya. Jika Anda belum mengenalnya, di bawah ini adalah 10 istilah dasar hosting yang perlu Anda ketahui. 
  1. Web Space (Disk Space) - Kapasitas ruang untuk menyimpan semua file suatu situs atau blog seperti halaman, gambar, video, dan sebagainya. 
  2. Bandwith – besaran data yang ditransfer dari hosting ke pengunjung. Penyedia hosting umumnya membatasi bandwith dalam hitungan bulan (satuannya GB). 
  3. Shared Hosting – Jenis layanan hosting di mana ratusan atau bahkan ribuan website/blog disimpan pada satu server. 
  4. VPS – Kepanjangannya adalah Virtual Private Server. Ini berupa sebuah server yang dipartisi menjadi beberapa drive virtual. Masing-masing drive ini bisa dimodifikasi dan digunakan sebagai dedicated server. 
  5. Dedicated Server – Sebuah server yang digunakan hanya oleh satu pelanggan (tidak di-share dengan pelanggan lain). Sang pelanggan memiliki kontrol penuh terhadap segala sesuatu yang berkaitan dengan server tersebut. 
  6. Cpanel – Sebuah panel admin yang terpopuler saat ini. Di bagian ini pengguna bisa dengan mudah mengatur fitur yang ada, misalnya menginstal theme, upload plugin, dan sebagainya. Sekarang ini yang paling banyak digunakan adalah cPanel 11. 
  7. Add On Domain – Fitur yang memungkinkan menambahkan beberapa domain dalam satu akun hosting. 
  8. DNS – Kepanjangannya adalah Domain Name System (Sistem Penamaan Domain). Ini adalah sebuah sistem yang menyimpan informasi tentang nama hosting maupun nama domain dalam bentuk database terdistribusi (distributed database). 
  9. Fantastico Deluxe – fitur atau software yang tersedia di penyedia hosting untuk menginstall beragam script diantaranya WordPress, Joomla, OsCommerce dan sebagainya hanya dalam beberapa kali klik saja. Awalnya saya menggunakan software ini, namun dalam beberapa bulan lalu mengubahnya dengan menggunakan Simple Script yang lebih cepat dan mudah. 
  10. FTP – Kepanjangannya adalah File Transfer Protocol. Ini adalah sebuah protokol Internet untuk pentransferan file komputer dalam sebuah jaringan internet.
Selengkapnya...

Wisata Kuliner di Purworejo Sate Winong

Minggu 25 Desember 2011 saya menginap di rumah saudara di Purworejo, untuk soal makan ternyata saudara saya jagonya kuliner, dan ada sate yang beda dengan yang lain di Purworejo, tepatnya di Winong jalan alternatif Kutoarjo - Purworejo lewat Utara, disitu ada namanya sate Winong Pak Mustofa yang sudah sangat terkenal dan beda dengan yang lain, begitu empuk dagingnya sampai anak saya yang masih umur tiga tahun kurang habis banyak.

Mungkin untuk penggemar sate kambing kalau ke Purworejo bisa mampie di Sate Winong Mustofa, dijamin ingin mencoba kembali. Cara penyajiannya sudah dilolos dan kalau mau pakai tusuknya juga bisa (tapi jangan makan sate sama tusuknya ya..)
Selengkapnya...

Kamis, Desember 29, 2011

Tips Memotret Kembang Api

Setiap kali terjadi momen pergantian tahun atau hari perayaan lainnya, kita mendapati penyelenggaraan pesta kembang api. Dan anda sebagai penggemar fotografi pasti tidak akan melewatkan kesempatan memotret kembang api. Foto kembang api yang indah bisa sangat membanggakan bagi pemotretnya hingga bisa dipamerkan kepada siapapun. Namun memotret kembang api tidaklah semudah dibayangkan. Ingin menghasilkan foto kembang api yang dahsyat? berikut beberapa tips-nya: 
Jangan Menebak Arah Kembang Api 
Salah satu kesulitan utama memotret kembang api adalah karena arah munculnya susah ditebak, karena itu jangan menebaknya. Cukup arahkan lensa dan set zoom anda supaya bisa menyapu area yang cukup luas (lensa zoom standar cukup ideal dipakai pada kondisi ini). Dengan begitu, dimanapun munculnya kembang anda bisa memotretnya dengan baik. Baru setelah anda mengeditnya di komputer, kita bisa crop foto sesuai selera, apakah mau crop sempit hanya di ujung kembangnya saja ataukah luas mencakup area sekelilingnya.  
Tripod Wajib Dipakai 
Sehebat apapun tangan anda menjaga kestabilan kamera, akan sangat sulit menghasilkan foto kembang api yang tajam dan tidak berbayang. Anda wajib membawa tripod jika menginginkan foto kembang api yang layak dipajang di ruang tamu atau di upload di komunitas foto. Selain tripod standar yang agak merepotkan, anda juga bisa memanfaatkan Gorillapod. Selain tripod, jika anda memiliki shutter release (baik kabel maupun wireless) bawa dan pakailah. Dengan shutter release, mata anda akan bisa bebas mengawasi langit sehingga kemungkinan anda memperoleh momen yang pas lebih besar. 
Gunakan Resolusi Terbesar Kamera
Gunakan ukuran foto terbesar yang bisa dihasilkan kamera anda. Set ukuran file Large dikamera anda (Contoh untuk kamera 12 MPx ukuran large adalah: 4288 x 2848 piksel). Hal ini untuk mendukung tujuan dari tips ke-2 diatas, jadi ketika anda meng-crop foto, hasil foto yang sudah dipotong masih cukup bagus untuk dicetak ukuran besar. Lebih ideal lagi jika kamera memiliki fitur RAW, manfaatkanlah. Jangan lupa gunakan ISO rendah 100 atau 200 agar noise terjaga. 
Matikan Autofokus 
Karena arah munculnya lumayan acak dengan gerakan yang cukup cepat ditambah kondisi minim cahaya, autofokus kamera akan keteteran. Untuk itu matikan autofokus dan gunakan fokus manual, caranya: saat masih di mode autofokus cari bangunan atau obyek dengan jarak yang kira-kira sama dengan munculnya kembang api, fokuskan ke sana lalu kunci, setelah itu matikan autokus kamera dan berganti ke manual focusing. Cara paling mudah adalah di manual fokus, set fokus lensa di infinity. Satu lagi, jangan lupa saat anda mengubah zoom lensa, set fokus yang baru) 
Matikan Flash 
Flash dikamera anda tidak akan berguna sama sekali saat pemotretan kembang api karena jangkauannya yang pendek dan bahkan bisa memperburuk foto karena menerangi daerah yang tidak perlu, karena itu matikan. 
Tips Setting Eksposur 
Lebih baik gunakan mode manual eksposur, dan untuk kondisi pemotretan kembang api pada umumnya, pakai setting eksposur berikut: Kecepatan kembang api normal: Aperture F/16 - Shutter 2 detik dan ISO 100 atau Aperture: f/14 – shutter 2 detik dan ISO 200; Kembang api rentetan cepat: Aperture: f/18 – Shutter 1.25 detik dan ISO 100 Tentu saja anda bisa bebas merubah setting sesuai selera jika mau, ini hanya sekedar saran. Tips: Jika anda mengikutkan bagian bangunan, ukur eksposur dibangunan tadi lalu ubah sedikit di under. 
Memotretlah Sebanyak-banyaknya
Ya, karena anda tidak perlu membeli film, jangan batasi diri, bidik dan jepret sebanyak yang anda mau. Makin banyak anda jepret, paling tidak makin banyak foto bagus yang bisa didapat. Jangan malu kalau terlihat heboh sendiri, kalau hasilnya bagus malunya terbayar lunas
Selengkapnya...

Kamis, Desember 22, 2011

5 Kata yang Penulisannya Sering Keliru

Walaupun saya bukan pakar bahasa Indonesia, namun saya memiliki perhatian terhadap tata bahasa Indonesia. Oleh karenanya, saya berusaha menulis sebaik mungkin dan sesuai ejaan yang disempurnakan (EYD). Dari apa yang saya amati dalam kunjungan ke beberapa blog, saya sering membaca beberapa kata yang keliru dalam penulisannya. Kekeliruan ini mungkin karena ketidaktahuan sang blogger. Di bawah ini adalah contoh kata-kata apa saja yang sering ditulis keliru dalam postingan. 


1. Analisis 
Sejumlah blogger sering menulis Analisa. Analisis berasal dari kata bahasa Inggris yaitu analysis. Dalam penyerapannya ke bahasa Indonesia, akhiran -ysis berubah menjadi -isis. Jadi, analysis diserap menjadi analisis. Tidak menjadi analisa. Berikut arti analisis menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI): 
ana·li·sis n 1 penyelidikan thd suatu peristiwa (karangan, perbuatan, dsb) untuk mengetahui keadaan yg sebenarnya (sebab-musabab, duduk perkaranya, dsb); 2 Man penguraian suatu pokok atas berbagai bagiannya dan penelaahan bagian itu sendiri serta hubungan antarbagian untuk memperoleh pengertian yg tepat dan pemahaman arti keseluruhan; 3 Kim penyelidikan kimia dng menguraikan sesuatu untuk mengetahui zat bagiannya dsb; 4 penjabaran sesudah dikaji sebaik-baiknya; 5 pemecahan persoalan yg dimulai dengan dugaan akan kebenarannya; 


2. Sekadar 
Kata ini sering ditulis menjadi sekedar. Mengapa sekedar salah? Ini karena tidak ada kata kedar. Yang ada alah kata kadar. Jadi, bila awalan se- ditambahkan kepada kata kadar, maka menjadi sekadar. Arti sekadar menurut KBBI: 
se·ka·dar adv 1 sesuai atau seimbang dng; menurut keadaan (kemungkinan, keperluan, dsb); sepadan (dng): ia berbicara ~ perlu dan pentingnya; 2 hanya untuk: ~ memperoleh ketepatan ejaan; semua itu ~ olok-olok; 3 seperlunya; seadanya: hal itu akan kuceritakan ~ nya 


3. Silakan 
Kata silakan sering dituliskan keliru menjadi silahkan. Mengapa silahkan keliru? Ini karena tidak ada kata silah, yang ada sila. Dengan demikian, kata sila ditambahi akhiran -kan menjadi silakan. Dalam KBBI: 
si·la v, si·la·kan v sudilah kiranya (kata perintah yg halus): - duduk; mem·per·si.la·kan v minta secara lebih hormat supaya 


4.Praktik 
Praktik sering keliru ditulis menjadi praktek. Mengapa? Bahasa Indonesia menyerap kata praktik dari bahasa Inggris yaitu practice. Menurut KBBI: 
prak·tik n 1 pelaksanaan secara nyata apa yg disebut dl teori: teorinya mudah, tetapi — nya sukar; 2 pelaksanaan pekerjaan (tt dokter, pengacara, dsb): – dokter dibuka mulai pukul 15.00; 3 perbuatan menerapkan teori (keyakinan dsb); pelaksanaan: aturan itu menemui kesukaran dl — nya; – kandang kerja praktik yg dilakukan di perusahaan peternakan (mencakup pengelolaan, perkandangan, pemberian makan, dsb); ber·prak·tik v melakukan (melaksanakan) pekerjaan (tt dokter, pengacara, dsb): mereka ~ selama dua minggu; ia ~ sbg seorang astrolog; mem·prak·tik·kan v melakukan (apa yg tsb dl teori, pelajaran, dsb); melaksanakan; menunaikan: ~ teori yg telah dipelajarinya; ~ ajaran Budha 


5. Mengubah 
Kata ini sering keliru dituliskannya menjadi merubah atau merobah. Mengapa keliru? Kata dasar mengubah adalah ubah. Bila awalan me- digabungkan dengan kata dasar yang diawali huruf vokal (a, i, u, e, dan o) berubah menjadi meng-. Jadi, me- + ubah = mengubah. Menurut KBBI: 
meng·ubah v 1 menjadikan lain dr semula: timbul niatnya untuk ~ kebiasaan yg buruk itu; 2 menukar bentuk (warna, rupa, dsb): operasi telah ~ hidungnya yg pesek menjadi agak mancung;; 3 mengatur kembali: ~ susunan kalimat; ~ kata mengingkari janji; Apakah Anda termasuk yang sering keliru dalam menulis kelima kata di atas?
Selengkapnya...

Senin, Desember 12, 2011

Dokumen yang Dipersyaratkan dalam rangka Sertifikasi ISO 9001:2008

Untuk mendukung keberhasilan meraih sertifikasi ISO 9001:2008, maka diperlukan perencanaan yang matang sehingga ketika audit dilakukan semua data rekaman sebagai bukti implementasi dari ISO 9001:2000, bisa ditunjukkan. Berikut contoh pertanyaan Audit untu Program Studi dan Dokumen Rekaman yang diperlukan dan dipersyaratan dalam rangka Sertifikasi ISO 9001:2008 :
Contoh Pertanyaan Audit untuk Ka.Prodi Saya terlibat di proses mana? KBM / Realisasi pembelajaran 4.1 Apakah Bapak tahu dengan baik mekanisme prosesnya termasuk input dan output, persyaratan output serta karakteristik dari prosesnya (atau hasil yang direncanakan)? 4.1, 5.4.1 Apakah ada sasaran yang ditetapkan melekat di proses yang melibatkan Bapak atau di Unit Bapak? Apakah sasaran konsisten dengan Kebijakan Mutu (Ada kerangka di Kebijakan terhadap sasaran tsb)? 5.4.1, 5.3 Apa ditetapkan Rencana untuk mencapai sasaran tsb dan apakah relevan dengan pemastian pencapaian sasaran? Apakah dimonitor pencapaiannya termasuk pemantauan tindakan2 yang direncanakan? 5.4.2, 5.2, 8.2.3, 8.5.2, 8.5.3 Apa Prosedur Mutu (SOP) yang terkait dgn Proses dan atau Unit Bapak? 4.2.1, 4.2.2, 4.1 Apakah Bapak mengetahui dengan Baik korelasi antara proses dan/atau Unit di Bapak dengan persyaratan ISO 9001? 4.1, 7.5.1, 7.2.1 Apa tanggung jawab dan kewenangan yang relevan dengan posisi Bapak? Apakah dapat dilihat dari proses yang ada? 5.5.1, 4.1 Apakah semua pelaksana yang mempengaruhi mutu output kompeten? Mana bukti persyaratan kompetensi dan bukti pemenuhannya?6.2.2.a, b, c, e Apakah anak buahnya tahu korelasi kontribusi mereka terhadap pencapaian sasaran mutu? 6.2.2d. Apa yag menjadi karakteristik mutu dari keluaran? 7.2.1, 7.5.1 Bagaimana proses pengendalian proses realisasi pemelajaran? 7.5.1 Apakah dilakukan evaluasi / inspeksi terhadap mutu dari produk? 8.2.4 Apakah terdapat bukti penanganan siswa yang tidak bisa memenuhi subkompetensi? 8.3 Dilakukan pengendalian alat ukur test? 7.6 Mana bukti verifikasi alat ukur ( 4.2.4) Apakah terdapat bukti komunikasi dari hubungan industri (usaha) terkait dengan pelaksanaan Praktek Kerja Industri atau Dunia Usaha/ Dunia Industri pengguna tamatan? (5.5.3) Apakah terdapat analisa atau informasi dimana saja tamatan sekarang bekerja? 8.4, 5.2, 8.5.1 Apakah ada contoh keluhan Dunia Usaha/Dunia Industri pengguna Praktek Kerja Industri terkait dengan pemenuhan subkompetensi? Tindakan apa yang diambil? 8.5.2 Apakah terdapat bukti bahwa terdapat korelasi antara pemenuhan kurikulum dengan pelaksanaan pembelajaran? 7.5.1 Apa bukti bahwa pembelajaran sudah memenuhi persyaratan pembelajaran? 4.2.4 Apakah terdapat informasi mengenai pemenuhan persyaratan stakeholder mahasiswa terkait dengan pembelajaran produktif? 8.2.1 Dokumen rekaman yang diperlukan dan Dipersyaratkan dalam rangka Sertifikasi ISO 9001:2008 : 5.6.1 Hasil tinjauan manajemen (Hasil RTM Fak dan Universitas) 6.2.2.e Rekaman pendidikan, pelatihan, keahlian dan pengalaman kerja,(Kompetensi dan Kualifikasi Dosen dan Karyawan) 7.1.d Rekaman (bukti) bahwa proses-proses realisasi dan produk yg dihasilkan memenuhi tuntutan-tuntutan, (Dokumen Pengukuran Kepuasan User) 7.2.2 Hasil tinjauan permintaan dan tindakan? ( Dokumen Penanganan Keluhan) 7.3.2 Masukan desain (Masukan dari Eksternal yang berkaitan dengan Penyusunan Kurikulum) 7.3.4 Hasil tinjauan desain,( Dokumen Evaluasi Kurikulum Lama) 7.3.5 Hasil verifikasi desain,( Dokumen Pengecekan draft Kurikulum Baru) 7.3.6 Hasil validasi desain (Dokumen Kurikulum yang sah dan berlaku) 7.3.7 Hasil tinjauan dan tindakan untuk perubahan desain, ( Notulen Revisi kurikulum, SAP, Modul, Bahan Ajar,) 7.4.1 Hasil evaluasi pemasok (Dokumen Masukan dari Orangtua Mhs, Organisasi Profesi, Instansi Pemerintah) 7.5.2 Hasil validasi dari proses-proses untuk penyediaan produksi, (Hasil Pemeriksaan Rencana Mutu Fakultas) 7.5.3 Identifikasi produk (Dokumen Kompetensi Lulusan dan Peta Kurikulum) 7.5.4 Laporan dan rekaman properti pelanggan yg hilang, rusak atau tidak dapat digunakan,(Laporan Kehilangan, Kerusakan atau Kecacatan, Misal sertifikat salah nama, no.mhs, dsb) 7.6 Hasil kalibrasi dan verifikasi, (contoh: evaluasi daya serap dan daya capai) 8.2.2 Laporan hasil audit internal, 8.2.4 Laporan pemantauan dan pengukuran untuk produk (dokumen evaluasi soal-soal ulangan, ujian, dll) 8.3 Rekaman produk tidak sesuai,(Dokumen Angka DO dan Mahasiswa DO , NKD ≤ 3) 8.5.2 Hasil tindakan perbaikan yang diambil (Dokumen Penanganan clausul 8.3) 8.5.3 Hasil tindakan pencegahan yang diambil (Dokumen Tindakan Mengurangi clausul 8.3) Demikian sekelumit pengalaman dalam menyipakan sertifikasi sistem manajemen mutu ISO 9001:2008 yang mendasarkan pada kondisi dan keadaan yang berjalan dalam organisasi. Untuk menyusun bukti dokumen rekaman proses perguruan tinggi lebih baik dilakukan secara bertahap dan bukan sesaat. Semoga tulisan ini bisa menginsiparasi dan memotivasi para pembaca dalam mengim- plementasikan dan mengembangkan sistem penjaminan mutu di masing-masing perguruan tingginya. Namun demikian, semuanya itu perlu disesuaikan dengan kondisi dan potensi sumber daya yang ada. Semoga bermanfaat. (BQST-072009)
Selengkapnya...

Diagram Tulang Ikan (fishbone)

Ini bukan ajakan untuk menikmati tulang ikan layaknya kucing. Tapi gambar tersebut juga bukan bermaksud mengaburkan topik tulisan mengenai sebuah “tulang ikan”. Yakni tepatnya sebuah metode / tool yang disebut dengan diagram tulang ikan (fishbone diagram). Atau sering juga disebut dengan cause effect diagram. Penggagas adalah seorang ilmuwan jepang pada tahun 60-an. Bernama Dr. Kaoru Ishikawa, ilmuwan kelahiran 1915 di Tikyo Jepang yang juga alumni teknik kimia Universitas Tokyo. Sehingga sering juga disebut dengan diagram ishikawa. Metode tersebut awalnya lebih banyak digunakan untuk manajemen kualitas. Yang menggunakan data verbal (non-numerical) atau data kualitatif. Dr. Ishikawa juga ditengarai sebagai orang pertama yang memperkenalkan 7 alat atau metode pengendalian kualitas (7 tools). Yakni fishbone diagram, control chart, run chart, histogram, scatter diagram, pareto chart, dan flowchart. Diagram tulang ikan ini memang berbentuk mirip dengan tulang ikan yang moncong kepalanya menghadap ke kanan. Diagram ini akan menunjukkan sebuah dampak atau akibat dari sebuah permasalahan, dengan berbagai penyebabnya. Efek atau akibat dituliskan sebagai moncong kepala. Sedangkan tulang ikan diisi oleh sebab-sebab sesuai dengan pendekatan permasalahannya. Umumnya penggunaan fishbone untuk design produk dan mencegah kualitas produk yang jelek (defect). Mengenai pemilahan sebab-sebab, berikut adalah beberapa pendekatannya. The 4 M’s (digunakan untuk perusahaan manufaktur) : Machine (Equipment), Method (Process/Inspection) Material (Raw,Consumables etc.) Man power. The 8 P’s (digunakan pada industri jasa) : People Process Policies Procedures Price Promotion Place/Plant Product The 4 S’s (digunakan pada industri jasa) : Surroundings Suppliers Systems Skills 4 P (pendekatan manajemen pemasaran) : Price Product Place Promotion Contoh sederhana pemilahan sebab dengan pendekatan tertentu adalah pada gambar di samping. Langkah-langkah untuk belajar dan menerapkan diagram tulang ikan adalah : Fokuskan pada satu hal akibat yang diamati, di ruang lingkup yang lebih kecil dahulu. Kemudian hal yang besar jika sudah terlatih. Sebab lebih dari satu. Sehingga jangan berhenti untuk bertanya mengapa? Penentuan sebab-sebab juga bisa dengan branstorming. Buatlah usulan perbaikan jangka pendek dan jangka panjang dari sebab-sebab permasalahan. Kerja tim dan dukungan kepemimpinan adalah hal penting. Teruslah berlatih. Gambar berikut adalah contoh hasil dari pembuatan diagram tulang ikan. Berkisah mengenai pencarian jawaban mengapa produk sebuah mobil di industri manufaktur tidak bisa berjalan. Sebab-sebab dipilah sesuai dengan pendekatan jenis kelamin operator perakitan (pria atau wanita), lingkungan, metode dan bahan. Semakin dekat garis sebab dengan akibat, semakin perlu diperhatikan. Faktor lingkungan dipilah lagi menjadi dua sub bagian. Yakni faktor temperatur dan cahaya. Diperkirakan cahaya terlalu banyak dan temperatur terlalu rendah. Demikian seterusnya dilakukan analisis yang sama terhadap sebab-sebab yang ada. Kemudian setelah diketahui betul sebab-sebab yang ada, maka dapat dibuat kerangka pemecahan masalahnya. Misalnya dengan perbaikan lingkungan kerja, metode dan bahan. Diagram ini memang lebih banyak diterapkan oleh departemen kualitas di perusahaan manufacturing atau jasa. Tapi di sektor lain sebenarnya juga bisa, seperti pelayanan masyarakat, sosial dan bahkan politik. Karena sifat metode ini mudah dibuat dan bersifat visual. Walaupun kelemahannya ada pada subjektivitas si pembuat. Referensi : Ishikawa, Kaoru (1990); (Translator: J. H. Loftus); Introduction to Quality Control Dale, Barrie G. et al (2007); Managing Quality 5th ed
Selengkapnya...