Selamat Datang di Blog Moko Yuliatmoko

Sabtu, Juni 04, 2011

Perbedaan LED dan LCD

LCD merupakan singkatan dari Liquid Crystal Dysplay. Monitor jenis ini displaynya harus memakai lampu latar untuk menampilkan gambar dari layar kristalnya.. Sedangkan OLED adalah Organic Light Emiting Dioda. keunggulannya tidak perlu lagi lampu latar untuk menampilkan gambar, karena LED punya cahaya sendiri, sehingga monitornya jadi lebih tipis dan bisa dibuat elastis. gambar dan warna juga lebih jernih dan tajam. cuma kabarnya ketahanan dari OLED ini lebih pendek dari LCD.
Harga televisi LED memiliki harga separuh lebih mahal dibandingkan LCD. TV LED menggunakan cahaya pancaran diode (light emitting diode) sebagai sumber cahaya televisi. LED menggunakan diode untuk membuat banyak vibrant dan image yang berwarna-warni. Warna hitam akan menajdi benar-benar hitam, bukan hitam abu-abu, dan warna LED lebih realistic dibandingkan televisi LCD. Televisi LED memiliki kontras rasio 500,000:1, juga refresh rate yang tinggi untuk membantu menonton acara yang penuh dengan gerakan seperti olahraga dan film.
  • Fakta LED :
    - Kualitas warna gambar seni
    - Menghemat energy 40 persen dibandingkan televisi LCD dengan ukuran yang sama
    - Bebas merkuri dan desain yang sangat tipis
    - Harga TV LED sekitar 20 hingga 30 persen lebih mahal
    - Tebal televise LED sekitar sepertiga tebal LCD dengan ukuran yang sama
    - Sedangkan bobotnya biasanya separuh dari LCD
  • Fakta LCD :
- Kualitas gambar bagus, tapi image bisa tampak ‘terbakar’ di display
- Harga antara $150-200 per tahun untuk pengoperasian sebuah LCD
- Mercury digunakan dalam proses manufaktur
- Harga lebih murah dibandingkan LED
Selengkapnya...

Rabu, Mei 25, 2011

Uji Kompetensi Kejuruan (UKK) Lokal

Uji Kompetensi Kejuruan Lokal untuk Kompetensi Keahlian Multimedia Kelas X dan XI akan dilaksanakan mulai tanggal 30 Mei - 3 Juni 2011.

Kisi-kisi UKK untuk kelas X adalah : membuat design web, design web bebas, yang harus ada (story board, animasi, script) membuat storyboard dirumah dengan script bisa diunduh disini) hasil, file, dan materi disimpan dalam satu folder di komputer dengan nama NIS + Nama Lengkap (contoh: 9999 Yuliatmoko). hasil dibakar di CD dan beri label (tanpa design).

Kelas XI membuat  stop motion dengan tema : Global Warming, Kesehatan, Kebersihan, Tertib Lalu Lintas foto stop motion dibuat/disiapkan dari rumah dan disimpan di CD masing-masing. Hasil stop motion disimpan di folder dengan nama NIS + Nama Lengkap (contoh: 9999 Yuliatmoko). hasil dibakar di CD dan beri label (dengan design).

Jadwal Pelaksanaan (bisa berubah sewaktu-waktu)
X Multimedia 1 : Senin 30 Mei 2011 Pukul 07:00 - 11:30
X Multimedia 2 : Senin 30 Mei 2011 Pukul 12:00 - 16:30

XI Multimedia 1 : Selasa 31 Mei 2011 Pukul 07:00 - 11:30
XI Multimedia 2 : Selasa 31 Mei 2011 Pukul 12:00 - 16:30


Selengkapnya...

Sabtu, Mei 14, 2011

Tugas Mahasiswa PAUD

kirim email ke mokocilacap@gmail.com tentang biodata mahasiswa
NAMA, NIM, TEMPAT DAN TANGGAL LAHIR, UNIT KERJA (TEMPAT MENGAJAR), NIP (BILA ADA)

Keterangan

  • email diterima paling lambat tanggal 21 Mei 2011.
  • beri judul Biodata Mahasiswa PAUD
  • biodata harap diisi dengan benar karena akan dicetak di srtifikat 
Selamat mengirim tugas semoga kita bisa menjadi lebih terbiasa dengan email.

Selengkapnya...

Rabu, Mei 11, 2011

Tugas XI TKJ

Rancang pembuatan Router untuk menghubungkan antar Kecamatan.

Siswa TKJ dapat proyek dari ICT Centre Cilacap untuk menghubungkan 5 kecamatan mulai dari (SMKN 1 Cilacap - Jeruklegi - Kawunganten - Gandrungmangu - Sidareja)
Ketentuan.
1. Dikerjakan kelompok (Kelompok 1 (SMKN 1 Cilacap) & 5 (Sidareja) : 5 orang; Kelompok 2 (Jeruklegi), 3 (Kawunganten), 4 (Gandrungmangu) : 9 orang)
2. Buat tabel kebutuhan dan kegunaan (contoh | No. | Alat/Bahan | Banyak - Satuan | Keguanaan |) 
3. Berilah IP ke kecamatan yang menjadi klien.
Tugas dikirim lewat email ke mokocilacap@gmail.com, paling lambat Minggu 15 Mei 2011


Selengkapnya...

Sabtu, April 16, 2011

Secangkir Kopi membutuhkan 140 liter air

Berapa jumlah air yang dibutuhkan untuk menyajikan secangkir kopi? Beberapa dari Anda mungkin akan dengan mudah menjawab, "Pastinya satu cangkir." Tapi, berdasarkan Water Footprint, rata-rata jumlah air yang dibutuhkan untuk menyajikan secangkir kopi adalah 140 liter.
Bagaimana bisa? Water Footprint tak hanya menghitung air yang digunakan untuk menyeduh kopi, tetapi juga total air yang dibutuhkan untuk menanam dan memelihara kopi, memanen, dan memrosesnya hingga menjadi biji kopi yang siap digiling, didistribusikan, hingga akhirnya disajikan di meja.

Jumlah tersebut cukup mengagetkan. Namun hal itu bisa menjadi cerminan bahwa pemakaian air dalam bidang pertanian, industri, dan konsumsi masyarakat tak terkirakan. Contoh lain, menyajikan secangkir teh memerlukan 35 liter air dan menyajikan 1 kg nasi memerlukan 3.000 liter air.

Untuk melihat dan mengontrol konsumsi air, pada tanggal 28 Februari 2011 lalu Global Water Footprint Standard merilis catatan terbaru. Catatan yang merupakan standar tersebut dikembangkan oleh Water Footprint Network dengan 139 partner, ilmuwan dari Universitas Twente, Belanda, serta kalangan LSM, perusahaan, dan pembuat kebijakan.

Global Water Footprint Standard memberikan konsistensi dalam mengukur jumlah air yang digunakan dan dampaknya. Pimpinan Water Footprint Network, Jim Leape, mengatakan bahwa standar tersebut dibuat saat perusahaan di semua sektor menyadari adanya ancaman kekurangan air yang bisa berdampak pada bisnisnya.

Menurut National Coordinator Freshwater Program WWF Indonesia Tri Agung Rooswiadji, standar tersebut dirancang untuk mengurangi pemborosan dalam konsumsi air. "Jumlah air bersih sudah sangat terbatas. Kalau kita boros, itu akan mengurangi kebutuhan pihak lain juga," ungkapnya.

Menurutnya, pemborosan konsumsi air kini banyak terjadi di kalangan industri komersial. "Industri ini tidak hanya industri manufaktur, tetapi juga yang lain, seperti pertanian dan tekstil. Kalau misalnya membuang limbah cair langsung, itu juga mengurangi jumlah air bersih," katanya.

Setiap komoditas industri menurutnya memiliki kebutuhan air yang berbeda. "Yang terbesar itu misalnya pada kopi, minyak sawit, dan kakao," kata Tri. Sektor lain, misalnya pada bahan makanan pokok, membutuhkan 3.000 liter air untuk memproduksi 1 kg beras dan 900 liter air untuk 1 kg tepung jagung.

Efisiensi dalam pemakaian air ini penting untuk dilakukan, terutama oleh kalangan industri. Ketidakefisienan dalam pemakaian air yang mengakibatkan kekurangan air bisa memicu konflik. "Itu pernah terjadi tahun 2001-2002 di Lombok. Petani berkonflik karena kekurangan air," ujarnya.

Tri mengungkapkan, kalangan industri bisa mulai menerapkan Water Footprint Standard. Dalam standar ini terdapat fasilitas penghitungan jumlah air yang digunakan berupa Water Footprint Calculator sehingga bisa membantu program efisiensi air.

Di sisi lain, ia juga menekankan perlunya kebijakan pemerintah. "Selama ini belum ada kebijakan mengenai efisiensi air," katanya. Kebijakan ini diharapkan bisa memacu pelaku industri untuk menerapkan standar tersebut.

Dengan Global Water Footprint Standard, pelaku industri bisa memantau penggunaan air, terutama menelaah sektor-sektor yang boros air. Dengan demikian, langkah efisiensi penggunaan air pun dimungkinkan dalam mendukung kelestarian sumber daya air.

Bagi individu, Global Water Footprint Standard bisa menjadi acuan untuk mengukur jumlah air yang digunakan dalam makanan, mencuci pakaian, dan barang-barang yang dibeli. Individu bisa beralih ke produk yang membutuhkan sedikit air dan yang proses produksinya memerhatikan kelestarian air.

Efisiensi penggunaan air merupakan salah satu cara untuk melestarikan sumber daya air, selain dengan mencegah pencemaran pada sumber air. Saat ini, kualitas air bersih secara global menunjukkan tren penurunan sehingga membutuhkan langkah radikal untuk melestarikannya.
Selengkapnya...