Selamat Datang di Blog Moko Yuliatmoko

Kamis, Mei 18, 2017

TATA TERTIB GURU


1.  Berkewajiban datang dan pulang tepat waktu sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan
2.  Berbakti membimbing anak didik seutuhnya untuk membentuk manusia pembangunan yang pancasila.
3.  Memiliki kejujuran profesional dalam menerapkan kurikulum sesuai dengan kebutuhan anak didik masing-masing.
4.  Mengadakan komunikasi tertutama dalam memperoleh informasi tentang anak didik, tetapi menghindari diri dari segala bentuk penyalahgunaan.
5.  Menciptakan suasana kehidupan sekolah dan memelihara hubungan dengan orang tua murid sebaik-baiknya bagi kepentingan anak didik.
6.  Memelihara hubungan baik dengan masyarakat disekitar sekolahnya maupun masyarakat yang lebih luas untuk kepentingan pendidikan.
7.  Secara sendiri-sendiri dan atau bersama-sama berusaha mengembangkan dan meningkatkan mutu profesinya.
8.  Menciptakan dan memelihara hubungan antara sesama guru, baik berdasarkan lingkungan kerja, maupun dalam hubungan keseluruhan.
9.  Secara bersama-sama memelihara, membina dan meningkatkan mutu organisasi guru profesional sebagai sarana pengabdian.
10. Melaksanakan segala ketentuan yang merupakan kebijakan pemerintah dalam bidang pendidikan.
11. Memberikan teladan dan menjaga nama baik lembaga dan profesi.
12. Meningkatkan kualifikasi akademik dan kompetensi secara berkelanjutan sejalan dengan pengembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni.
13. Memotivasi peserta didik dalam memanfaatkan waktu untuk belajar diluar jam sekolah.
14. Memberikan keteladanan dalam meciptakan budaya membaca, budaya belajar dan budaya bersih.
15. Bertindak obyektif dan tidak diskriminatif atas dasar pertimbangan jenis kelamin, agama, suku, ras, kondisi fisik tertentu atau latar belakang keluarga dan status sosial ekonomi peserta didik dalam pembelajaran.
16. Mentaati tata tertib dan peraturan perundang-undangan, kode etik guru serta nilai-nilai agama dan etika.
17. Berpakaian yang menutup aurat bagi yang beragama Islam dan sesuai norma sosial masyarakat/norma kepatuhan bagi yang beragama lain.
18. Tidak merokok selama berada di lingkungan satuan pendidikan.
Selengkapnya...

Kode Etik Guru


 1.      Guru berbakti membimbing anak didik seutuhnya untuk membentuk manusia pembangunan yang ber-Pancasila.
2.      Guru memiliki kejujuran profesional dalam menerapkan kurikulum sesuai dengan kebutuhan anak didik masing-masing.
3.      Guru mengadakan komunikasi terutama dalam memperoleh informasi tentang anak didik, tetapi menghindari diri dari segala bentuk penyalahgunaan.
4.      Guru menciptakan suasana kehidupan sekolah dan memelihara hubungan dengan orang tua murid sebaik-baiknya bagi kepentingan anak didik.
5.      Guru memelihara hubungan baik dengan masyarakat di sekitar sekolahnya maupun masyarakat yang lebih luas untuk kepentingan pendidikan.
6.      Guru secara sendiri-sendiri dan atau bersama-sama berusaha mengembangkan dan meningkatkan mutu profesinya.
7.      Guru menciptakan dan memelihara hubungan antara sesama guru baik berdasarkan lingkungan kerja maupun di dalam hubungan keseluruhan.
8.      Guru secara bersama-sama memelihara, membina dan meningkatkan mutu organisasi guru profesional sebagai sarana pengabdiannya.
9.      Guru melaksanakan segala ketentuan yang merupakan kebijakan pemerintah dalam bidang pendidikan.
Selengkapnya...

Selasa, Mei 16, 2017

Fungsi Tool Yang Ada Pada Adobe Premiere

Belajar adobe premiere
Adobe Premiere adalah salah satu software yang popular dan digunakan secara luas dalam pengeditan video. Ada antarmuka yang sama dengan Adobe PhotoShop Adobe Premiere dan Adobe After Effects adalah untuk memberikan kemudahan dalam penggunaan, gambar-gambar dapat dibuat dengan Adobe Photoshop dan efek-efek khusus juga dapat disiapkan dari adobe after effect. Pada artikel ini saya akan menjelaskan Fungsi Tool yang ada di adobe premiere. Penjelasan dilengkapi dengan gambar yang memudahkan  untuk memahami isi artikel.

        Adobe Premiere merupakan program yang sudah umum digunakan oleh rumah-rumah produksi, televisi dan praktisi di bidangnya. Keuntungan belajar melakukan edit video menggunakan Adobe Premiere adalah program ini mudah dipelajari dan dalam waktu singkat. Anda dapat mencapai tingkat mahir walaupun sekarang masih pemula. 

        Fungsi utama Premiere Pro lebih efektif lagi untuk merangkai gambar, video dan audio, bukan untuk animasi. Agar penampilan multimedia anda lebih menarik, sebaiknya dipelajari pula software animasi dan grafis lain seperti 3D Studio Max, After Effects, Adobe Photoshop dan utility multimedia lainnya.

Tool pada Adobe Premiere 


     Toolbox berisi alat-alat yang digunakan untuk mengedit klip pada timeline. Klik pada salah satu tombol (atau menggunakan cara pintas pada keyboard) untuk memilih setiap alat. Alat default adalah alat seleksi pada time line.
    Bila kita memilih alat pointer mouse biasanya akan berubah menjadi sebuah ikon baru untuk mewakili alat ketika selama kursor pada panel timeline. Dalam beberapa kasus, anda dapat mengubah fungsi alat dengan menekan tombol pengubah seperti tombol Shift.
      Untuk lebih jelasnya tool atau alat yang di gunakan untuk proses pengeditan pada timeline Adobe Premiere saya akan menguraikan satu persatu tool atau alat beserta dengan shortcoutnya pada keyboard.

ButtonKeyboard
Shortcut
Description
SelectionVSelection tool
Tool dafault/ alat default, di gunakan untuk alat memilih dan menggeser clip pada timeline.
Track SelectMTrack Select tool
Pilih semua klip di trek dari suatu titik tertentu, atau pilih beberapa track.
Ripple EditBRipple Edit tool
Penyesuaian titik edit dan memindahkan klip lainnya dalam timeline untuk agar seimbang.
Rolling EditNRolling Edit tool
Menyesuaikan titik edit antara dua klip tanpa mempengaruhi sisa timeline.
Rate StretchXRate Stretch tool
Mengubah durasi klip sekaligus mengubah kecepatan untuk kompensasi.
RazorCRazor tool
Memotong Clip pada time line.
SlipYSlip tool
Memindahkan klip dalam dan keluar poin dengan jumlah yang sama secara bersamaan, sehingga sisa timeline tidak terpengaruh.
SlideUSlide tool
Memindahkan klip bolak-balik dalam timeline, sementara secara bersamaan menyesuaikan klip berdekatan dengan kompensasi.
PenPPen tool
membuat kontrol (jangkar) poin..
HandHHand tool
Tarik tampilan timeline kiri dan kanan.
ZoomZZoom tool
Klik pada timeline untuk memperbesar tampilan, atau tarik dan pilih area persegi untuk memperbesar ke arah tertentu.
Demikianlah Tool dan penjelasan mengenai Adobe premiere, semoga bermanfaat. 
Selengkapnya...

Senin, Mei 15, 2017

5 Setting Kamera Yang Harus Diperiksa Sebelum Mulai Memotret

Pernah tidak mengalami kejadian seperti ini?
  • Anda pulang dari acara memotret dan baru menyadari bahwa tadi di sepanjang pemotretan anda menggunakan ISO 1200, padahal acaranya dilaksanakan di siang bolong saat ISO 200 saja cukup
  • Anda baru menyadari bahwa anda menggunakan settingan white balance untuk mendung, padahal dari awal acaranya dilakukan diruangan dengan penerangan lampu neon
Kesalahan mendasar seperti ini membuat kita harus bersusah payah melakukan koreksi pada foto, kalau satu dua sih tidak masalah, kalau ratusan foto?. Okelah, mungkin dengan bantuan software kita bisa melakukan koreksi dengan relatif cepat, tapi bukankah lebih enak kalau kesalahan seperti ini bisa dihindari sejak awal.
Secara mendasar, ada 5 setting di kamera digital anda yang harus selalu diperiksa sebelum jari memencet tombol shutter pertama kali dalam sebuah sesi pemotretan. Silahkan:

1. Periksa Settingan White Balance Anda

20110805-p5xmnd5pqn66ur5427hjpc1kmx
Gunakan settingan white balance yang sesuai dengan kondisi, atau kalau anda percaya dengan kamera, set white balance di posisi auto. Baca lebih jauh tentang white balance.

2. Hidupkan Highlight Warning Kamera

20110805-bg8nhh9c8jfcumykru4k693bn4
Tips ini ampuh untuk menghindari foto yang overexposure. Highlight warning adalah penanda yang muncul di layar LCD kamera saat ada bagian foto yang terbakar alias overexposed. Selain menggunakan highlight warning, anda juga bisa memeriksa histogram di LCD kamera digital anda.

3. Periksa Setting ISO

20110805-nd7jkft7meb2jw8tbgqqmhsxf4
Settingan ISO menentukan seberapa peka sensor kamera terhadap cahaya, makin tinggi angkanya semakin peka. Kalau tadi malam anda memotret pesta ulang tahun teman anda di restoran, pastinya ISO yang digunakan akan berbeda dengan setting ISO saat akan digunakan untuk memotret acara gerak jalan dijalan raya.
Baca lebih jauh mengenai ISO disini.

4. Periksa Setting Ukuran dan Format Foto

20110805-i8p1142ra69fnxm17xpuysw49
Memotret ribuan foto sekaligus, seperti misalnya saat anda hunting di kebun binatang (baca tips memotret di kebun binatang), tentunya membutuhkan pengaturan ukuran foto yang berbeda dibandingkan memotret keluarga di studio misalnya, apalagi jika kartu memori yang anda miliki kapasitasnya berbeda.
Format foto, apakah harus memilih JPG atau RAW juga wajib dipertimbangkan sebelum sesi foto anda dimulai.

5. Periksa Settingan Mode Exposure Kamera

20110805-1mjp1yr3hp3k654mnpkiupt5c9
Dalam kamera SLR atau pocket, biasanya tersedia beberapa pilihan untuk mode eksposur yang anda pilih: Manual – Aperture Priority – Shutter Priority – Mode Program dan beberapa preset bawaan kamera digital. Pastikan anda sudah mengetahui mode mana yang akan anda pilih.
Lakukan 5 persiapan diatas, maka acara hunting, sesi memotret maupun iseng-iseng memotret acara di RT anda akan lebih lancar dan anda juga akan terlihat lebih jago.
Selengkapnya...

Teknik Fotografi : Panduan Mudah Mengetahui Efek ISO, Aperture dan Shutter Speed Pada Kamera

                            Panduan Mudah Setting ISO, Aperture dan Shutter Speed Pada Kamera
Belajar dasar-dasar teknik fotografi membutuhkan sedikit usaha dan salah satu konsep fotografi yang cukup kompleks bagi pemula adalah hubungan antara ISO, aperture dan shutter speed. Sebuah situs fotografi asal Jerman yaitu Photoblog Hamburg membuat infografis sederhana tapi sangat membantu untuk menjelaskan efek dari ketiganya.


Secara singkat bagian atas merupakan setting aperture, kemudian tengah adalah shutter speed, dan ISO di bagian bawah. Ini tentu saja bukan representasi sempurna dari apa yang akan Anda dapatkan, tapi ini adalah visualisasi yang bagus yang membantu memahami dasar-dasar teknik fotografi terutama bagi pemula.Grafik di atas menggunakan pendekatan sederhana berbagai setting dan efeknya terhadap hasil foto. Bagaimana jumlah cahaya yang Anda tentukan akan mempengaruhi foto, bagaimana pengaturan tertentu dapat meningkatkan noise, dan bagaimana tingkat fokus bisa berubah-rubah.

Note : Untuk simulasi kamera secara online bagaimana cara setting dan efeknya terhadap foto bisa menggunakan simulator kamera ini. Jika belum pernah membaca atau belajar konsep dasar fotografi saya wajibkan untuk membaca ini terlebih dahulu.
Saya akan jelaskan sedikit disini dengan mengambil beberapa contoh studi kasus.

1. Foto dengan POI Fokus dan Background Blur

Kita ingin mendapatkan foto dengan obyek point of interest (POI) fokus dan background blur, kondisi ini yang biasanya digunakan untuk mengambil foto portrait. Kita lihat saja panduan paling atas dan pilih hasil dengan gambar orang berdiri fokus dengan background gunung yang blur. Terlihat yang menentukan background blur adalah aperture atau bukaan besar dari f/5.6 – f/1.4 bisa memberi efek yang diinginkan. Semakin besar bukaan, semakin sempit DOF (kedalaman fokus), semakin blur background terhadap POI. (Perlu dicatat bahwa seberapa besar bukaan yang bisa dilakukan sangat tergantung lensa yang digunakan).
Selain aperture sebenarnya ada hal lain yang menentukan background blur yang tidak disebutkan pada gambar infografis di atas, yaitu jarak antara POI dan background. Semakin jauh jaraknya semakin jauh juga perbedaan tingkat fokus antara obyek di depan dengan background. Konsep lengkap mengenai DOF bisa dibaca di artikel ini.

2.  Foto Adegan Bergerak Dengan Jaminan Obyek Fokus

Faktor utama yang menentukan fokus tidaknya saat mengambil foto obyek yang sedang bergerak adalah Shutter Speed (kecepatan rana). Dalam infografis di atas digambarkan sebagai orang yang berlari. Maka jika ingin mengambil foto obyek bergerak dan fokus pastikan shutter speed di kisaran 1/1000s – 1/500s, sangat tergantung secepat apa gerakannnya. Shutter lebih lambat dari itu bisa dipastikan obyek POI akan blur.
Yang patut diperhatikan (karena tidak disebutkan pada gambar) adalah bahwa untuk bisa menggunakan kecepatan rana 1/1000s harus dipastikan cahaya cukup, karena jika tidak hasil foto akan gelap atau underexposed. Untuk mendapatkan cahaya berlimpah selain dari kondisi tempat pengambilan foto juga dari setting aperture yang besar.

3. Foto Dengan Kualitas Terbaik

Yang terakhir adalah bagaimana cara mendapatkan foto dengan kualitas terbaik dalam artian tidak memiliki atau minim noise. Kalau lihat di panduan tersebut digambarkan dengan hasil foto berbintik. Semakin tinggi setting ISO yang  digunakan semakin noise hasil foto yang akan didapatkan, jadi jika tidak ingin noise muncul usahakan memakai ISO serendah mungkin. Contoh adalah ISO 50, ISO 100. Abaikan ISO paling tinggi karena hasil foto sangat tidak jelas, banyak bintik-bintik noise dan warna jadi kacau.
Perlu dicatat lagi bahwa memang kita tidak selalu bisa memilih ISO rendah. ISO adalah tingkat sensitifitas, tujuan ISO tinggi sebenarnya agar kita bisa mendapatkan cahaya lebih banyak pada saat kondisi minim cahaya. Karena jika kondisi lowlight kita memakai ISO rendah hasil foto akan gelap (sensor kurang sensitif). Teknologi semakin maju dibandingkan beberapa tahun lalu, saat ini memakai ISO 6400 pun pada kamera terbaru bisa mendapatkan hasil yang sangat baik.

Kesimpulan

Aperture, Shutter Speed dan ISO tidak berdiri sendiri seperti yang digambarkan pada info grafis di atas. Sebenarnya ketiganya akan saling memberi efek kompensasi satu sama lain. Tetapi untuk belajar teknik fotografi awal informasi di atas sudah sangat baik. Lakukan percobaan secara terpisah antara ketiga settingan tersebut. Dengan berjalannya waktu, semakin banyak moto dengan setting manual, akan mengerti dengan sendirinya hubungan antara ketigannya. Semoga bermanfaat.
Selengkapnya...