Selamat Datang di Blog Moko Yuliatmoko

Sabtu, Oktober 13, 2012

Bronchitis (Paru-paru Basah) & Bronchiolitis

Bronchitis akut – atau yang dikenal juga denganParu-paru Basah – merupakan gangguan kesehatan yang terjadi ketika saluran bronchialdalam paru-paru terendam dengan air. Saluran bronchial ini kemudian akan membengkak dan memproduksi lendir, yang menyebabkan timbulnya batuk-batuk.
Penyakit ini sering timbul setelah adanya infeksi saluran pernapasan atas (ISPA), seperti pilek. Sebagian besar gejala bronchitis akut seperti sakit di dada, sesak napas, dll biasanya bertahan hingga 2 minggu, namun batuknya bisa terus bertahan hingga 8 minggu pada kasus tertentu.
Bronchitis kronis bisa berlangsung dalam jangka waktu yang panjang dan biasanya menyerang para perokok. Orang yang menderita bronchitis biasanya akan terus batuk berdahak selama 3 bulan tiap tahunnya, selama 2 tahun berturut-turut. Jika Anda atau keluarga Anda pernah didiagnosa dengan penyakit ini, maka sebaiknya Anda mengunjungi dokter spesialis untuk diperiksa lebih lanjut.
Jenis infeksi paru-paru lainnya yang harus diketahui oleh para prang tua adalah Bronchiolitis. Bayi bisa diserang penyakit bronchiolitis (infeksi yang disebabkan oleh virus) yang bisa menghalangi saluran pernapasannya sehingga perlu dirawat.

Penyebab Bronchitis

  1. Beberapa jenis virus, diantaranya: Respiratory Syncytial Virus (RSV), Adenovirus, Influenza dan Parainfluenza
  2. Bakteri, pada kasus yang jarang ditemui
  3. Polutan (bahan kimia yang terkandung dalam udara)

Tanda-tanda dan Gejala Bronchitis

  1. Batuk berdahak (pada hari-hari pertama mungkin batuk kering)
  2. Rasa sakit di dada
  3. Rasa lelah
  4. Sakit kepala ringan
  5. Sakit-sakit pada badan
  6. Demam
  7. Mata berair
  8. Sakit tenggorokan

Periksakan ke Dokter jika Anak Anda Memiliki:

  1. Panas tinggi
  2. Demam dan batuk dengan dahak yang sangat kental atau bahkan mengandung darah
  3. Masalah kronis pada jantung atau paru-parunya
  4. Sesak napas, atau napasnya pendek-pendek
  5. Gejala-gejala bronchitis di atas lebih dari 3 minggu
  6. Selalu terjangkit bronchitis/bronchiolitis
Jika Anda memiliki bayi yang kurang dari 3 bulan dan terkenan demam, sangatlah bijaksana untuk memeriksakannya ke dokter.
Nantinya dokter Andalah yang akan menentukan apakah si kecil terkena bronchitis akut, kronis, bronchiolitis, atau mungkin infeksi saluran pernapasan atas (ISPA) lainnya. Setelah itulah perawatan yang tepat akan dapat ditentukan.

Kapan Antibiotik Diperlukan?

Untuk kasus bronchitis, antibiotik akan sangat jarang diperlukan, karena bronchitis akut dan bronchiolitis hampir selalu disebabkan oleh virus. Adapun bronchitis kronis memerlukan terapi yang lebih intensif daripada sekedar konsumsi antibiotik.
Walaupun demikian, jika anak Anda didiagnosa dengan penyakit ISPA lainnya seperti Pneumonia atau Pertussis, mungkin dokter Anda akan merespkan antibiotik.
Antibiotik tidak akan membantu untuk bronchitis yang disebabkan oleh virus atau polusi udara (seperti asap rokok). Ingat, meminum antibiotik ketika tidak diperlukan justru akan sangat berbahaya bagi kesehatan Anda dan keluarga.

Bagaimana Mencegah Bronchitis Akut?

  1. Hindari merokok, terutama berbagi sebatang rokok dengan banyak orang
  2. Jaga higienitas tangan
  3. Imunisasi

Bronchiolitis

Bronchiolitis biasanya menyerang anak dibawah usia 2 tahun, terutama bayi berusia 3-6 bulan. Penyebab utamanya adalah Respiratory Syncytial Virus (RSV) dan terkadang bisa juga disebabkan oleh virus seperti Adenovirus, Influenza dan Parainfluenza.
Virus ini bisa berpindah dari satu orang ke orang lain, baik melalui kontak langsung dengan cairan hidung, maupun melalui udara yang terpolusi. Walaupun RSV hanya akan menimbulkan gangguan ringan pada orang dewasa, namun tidak demikian pada bayi lho!

Resiko terkena bronchiolitis akan meningkat jika terdapat faktor-faktor berikut pada bayi:

  1. Sering berada di sekitar perokok
  2. Usia bayi kurang dari 6 bulan
  3. Hidup di lingkungan yang padat penduduk
  4. Kurang konsumsi ASI
  5. Lahir prematur

Gejala Bronchiolitis

  1. Biasanya dimulai dengan infeksi saluran pernapasan atas (ISPA) ringan
  2. Dalam 2-3 hari bisa semakin parah yang disertai batuk berdesis
  3. Napas bayi tersengal-sengal
  4. Bayi terlihat panik dan gelisah
  5. Pada kasus yang parah, bayi akan membiru dan ini merupakan situasi yang gawat
  6. Cuping hidung bayi akan terlihat membesar setiap kali menarik napas
  7. Otot-otot antara tulang rusuk akan tertarik setiap kali menarik napas

Terapi yang Dapat Membantu

  1. Menepuk-nepuk dada bayi
  2. Konsumsi cairan yang cukup, selain ASI, untuk bayi diatas 6 bulan Anda bisa memberikan air jeruk hangat atau jus apel hangat
  3. Menghisap uap air bisa membantu mencairkan dahak kental yang bisa menyebabkan bayi Anda tersedak. Anda bisa menggunakan alat semacam Humidifier untuk ini
  4. Banyak beristirahat
  5. Jangan biarkan orang merokok di dekat bayi Anda
Biasanya gejala ini akan berkurang dalam waktu 1 minggu dan kesulitan bernapas akan berkurang dalam waktu 3 hari. Angka kematian bayi akibat penyakit ini tidak sampai 1 %.

Kapan Anda Sebaiknya Menghubungi Tenaga Medis?

Hubungi tenaga medis jika bayi yang terkena bronchiolitis:
  1. Menjadi lesu
  2. Kulit, kuku, atau bibirnya membiru
  3. Bernapas dengan napas yang sering dan pendek
  4. Terkena pilek yang memburuk tiba-tiba
  5. Kesulitan bernapas
  6. Cuping hidung membesar dan otot rusuknya tertarik setiap bernapas
Akhir kata, penyakit ini sebenarnya relatif mudah dicegah, selama Anda dan keluarga menjaga higienitas lingkungan tinggal Anda…

0 komentar:

Posting Komentar