Selamat Datang di Blog Moko Yuliatmoko

Selasa, Februari 06, 2018

TINDAKAN KOREKSI, KOREKTIF, PREVENTIF, APA BEDANYA?



Apa kunci keberhasilan program-program perbaikan berkesinambungan (continuous improvement)? Saya yakin kebanyakan anda akan menjawab PLANNING atau membuat perencanaan yang matang, dan saya juga yakin, sebagian berikutnya akan menjawab IMPLEMENTASI atau penerapan rencana. Jika itu jawaban anda, saya yakin program perbaikan yang anda jalankan kurang efektif. Kenapa begitu?
Prinsip perbaikan berkesinambungan adalah memulai dengan rencana yang SMART (specific, measurable, achievable, realistic dan time-oriented) kemudian dilaksanakan sesegera mungkin, dimonitor dan diperiksa secara berkala apakah apa yang dilaksanakan itu sesuai dengan rencana, jika tidak segera dilakukan tindakan perbaikan. Tindakan perbaikan inilah kunci keberhasilan atau kegagalan suatu program perbaikan berkesinambungan.
  1. Terdapat 3 tingkatan tindakan perbaikan dalam sistem manajemen mutu ISO 9000, yaitu:
    Tindakan koreksi: tindakan menghilangkan ketidaksesuaian yang ditemukan (klausul 3.6.6 SNI ISO 9000:2008).
  2. Tindakan korektif: tindakan menghilangkan penyebab ketidaksesuaian yang ditemukan atau situasi yang tidak dikehendaki (klausul 3.6.5 SNI ISO 9000:2008).
  3. Tindakan pencegahan (preventif): tindakan untuk menghilangkan penyebab ketidaksesuaian yang potensial atau situasi potensial lain yang tidak dikehendaki (klausul 3.6.4 SNI ISO 9000:2008).
Ketepatan penilaian atas ketidaksesuaian yang terjadi dan tingkatan tindakan perbaikan yang diambil akan menentukan efektivitas perbaikan yang dilakukan. Berbagai metode yang umum diterapkan dalam melakukan penilaian itu, antara lain: brainstorming, why-why diagram, fishbone diagram, dan lain sebagainya.

0 komentar:

Posting Komentar