Selamat Datang di Blog Moko Yuliatmoko

Senin, Mei 15, 2017

Belajar fotografi pakai manual mode

Inilah hal-hal yang bisa anda lakukan dengan fitur manual eksposure P/A/S/M pada kamera anda

  1. Program mode (P). Huruf P disini kadang artinya diplesetkan sebagai ‘Pemula’ karena sebenarnya di mode ini hampir sama seperti memakai mode AUTO (oleh karena itu mode P ini relatif aman untuk dipakai sebagai mode standar sehari-hari). Bila pada mode AUTO semua parameter ditentukan secara otomatis oleh kamera, maka pada mode P ini meski kamera masih menentukan nilai shutter dan aperturesecara otomatis, namun kita punya kebebasan mengatur nilai ISO, white balance, mode lampu kilat dan Exposure Compensation (Ev). Tampaknya tidak ada yang istimewa di mode P ini, tapi tunggu dulu, beberapa kamera ada yang membuat mode P ini lebih fleksibel dengan kemampuan program-shift. Dengan adanyaprogram-shift ini maka kita bisa merubah variasi nilai pasangan shutter-apertureyang mungkin namun tetap memberikan eksposure yang tepat (konsep reciprocity) . Bila kamera anda memungkinkan program-shift pada mode P ini, cobalah berkrerasi dengan berbagai variasi pasangan nilai shutter-aperture yang berbeda dan temukan perbedaannya.
  2. Aperture-priority mode (A, atau Av). Mode ini optimal untuk mengontrol depth-of-field (DOF) dari suatu foto, dengan cara mengatur nilai bukaan diafragma lensa (sementara kamera akan menentukan nilai shutter yang sesuai). Aturlah diafragma ke bukaan maksimal (nilai f kecil) untuk mendapat foto yang DOFnya sempit (objek tajam sementara latar belakang blur) dan sebaliknya kecilkan nilai diafragma (nilai f tinggi) untuk mendapat foto yang tajam baik objek maupun latarnya. Biasanya pada lensa kamera saku, bukaan diafragma maksimal di f/2.8 (pada saatwide maksimum) dan bukaan terkecil berkisar di f/9 hingga f/11 (tergantung spesifikasi lensanya). Namun dalam situasi kurang cahaya, memperkecil diafragma akan membuat eksposure jadi gelap, untuk itu biarkan nilai diafragma pada posisi maksimal saat memotret di tempat yang kurang cahaya.
  3. Shutter-priority mode (S, atau Tv). Mode ini kebalikan dari mode A/Av, dimana kita yang menentukan kecepatan shutter sementara kamera akan mencarikan nilai bukaan diafragma yang terbaik. Mode ini berguna untuk membuat foto yang beku (freeze) atau blur dari benda yang bergerak. Dengan memakai shutter amat cepat, kita bisa menangkap gerakan beku dari suatu momen olahraga, misalnya. Sebaliknya untuk membuat kesan blur dari suatu gerakan (seperti jejak lampu kendaraan di malam hari) bisa dengan memakai shutter lambat. Memakai shutterlambat juga bermanfaat untuk memotret low-light apabila sumber cahaya yang ada kurang mencukupi sehingga diperlukan waktu cukup lama untuk kamera menangkap cahaya. Yang perlu diingat saat memakai shutter cepat, cahaya harus cukup banyak sehingga hasil foto tidak gelap. Sebaliknya saat memakai shutterlambat, resiko foto blur akibat getaran tangan akan semakin tinggi bila kecepatan shutter diturunkan. Untuk itu gunakan fitur image stabilizer (bila ada) atau gunakan tripod. Sebagai catatan saya, nilai kecepatan shutter mulai saya anggap rendah dan cenderung dapat mengalami blur karena getaran tangan adalah sekitar 1/30 detik, meski ini juga tergantung dari cara dan kebiasaan kita memotret serta posisi jarak fokal lensa. Pada kecepatan shutter sangat rendah di 1/8 detik, pemakaian stabilizer sudah tidak efektif lagi dan sebaiknya gunakan tripod.
  4. Manual mode (M). Di level mode full-manual ini, fotograferlah yang bertugas sebagai penentu baik nilai shutter dan apertureLight-meter pada kamera tetap berfungsi, namun tidak digunakan untuk mengatur nilai eksposure secara otomatik melainkan hanya sebagai pembanding seberapa jauh eksposure yang kita atur mendekati eksposure yang diukur oleh kamera. Di mode ini dibutuhkan pemahaman akan eksposure yang baik, dalam arti fotografer harus mampu untuk mengenal kondisi cahaya pada saat itu dan dapat membayangkan berapa nilai shutter dan aperture yang diperlukan. Bila variasi kedua parameter ini tidak tepat, niscaya foto yang dihasilkan akan terlalu terang atau terlalu gelap. Namun bila sukses memakai mode manual ini, kita bisa mendapat foto yang memiliki eksposure yang baik melebihi foto yang diambil dengan mode AUTO, Program, Aperture-priority ataupun Shutter-priority. Contohnya pada saat mengambil foto sunset di pantai dimana dibutuhkan feeling yang tepat akan eksposure yang diinginkan.
Hal yg perlu diketahui adalah ISO. kata ISO sama dgn ASA seperti pada kamera manual yang memakai roll film. Cuma yg perlu anda ketahui, semakin rendahnya angka ISO seperti 100, tingkat kepekaan cahayanya semakin kecil maksutnya jika memotret di dalam ruangan agak remang2 dengan menggunakan ISO 100 (rendah) maka hasilnya akan gelap, tapi lihat kebutuhan juga karena kadang memang disengaja untuk mendapat hasil yg dramatis, biasanya kalau saya ISO 100 dipakai waktu outdoor dan cuaca cerah.
Begitu sebaliknya semakin tinggi nilai ISO misalnya 1600, semakin besar tingkat kepekaan cahayanya, biasanya ISO 1600 digunakan pada saat situasi terjepit misalnya tidak boleh menggunakan flash dan kondisi ruangan gelap, hasilnya mungkin bisa terang tapi gambar kasar (noise), seperti bintik2 warna warni.
kalau saya sendiri misalnya motret di ruangan, saya pakai ISO 200 juga terkadang 400, untuk 800 dan 1600 sangat jarang, tergantung kebutuhan.

* ISO
ISO adalah sensitifitas sensor kamera terhadap cahaya. ISO digambarkan dengan angka.
Misal 100, 200, 400 dan seterusnya. Semakin besar ISO yang kita pakai,
maka semakin sensitif pula sensor kamera terhadap cahaya.
 
1.ISO rendah
Yang termasuk dalam rentang ISO rendah adalah ISO 100 - ISO 200,pada rentang ISO rendah
ini sangat cocok untuk untuk situasi outdoor dengan sinar matahari yang terang dari pagi sampai siang.
2.ISO sedang
Rentang ISO sedang yaitu ISO 400 - ISO 800,baik digunakan untuk outdoor pada sore hari atau dalam keadaan mendung.
3.ISO tinggi
ISO tinggi digunakan untuk pemotretan dalam keadaan cahaya gelap,yang termasuk dalam ISO tinggi
adalah ISO 1600 keatas.
  
*  Shutter
Hal ke 3 adalah shutter, bahasa kita adalah kecepatan rana. pengertian shutter adalah lamanya waktu aperture buka, maksutnya begini, di manual mode waktu anda set bukaan 5.6 dan shutternya 1oo, ketika anda tekan full tombol rana (click), aperture akan membuka besarnya 1/5.6 spt gambar diatas selama 1/100 detik.
Untuk kamera 350D ada fasilitas BULB, ini maksutnya lama waktu bukaan aperturenya ditentukan oleh kita sendiri, misalnya anda set bukaan 5.6 lalu shutternya BULB, di 350D waktu anda tekan clik penuh, tombolnya jangan dilepas, tahan/hold selama anda mau misalnya 20 detik lalu lepas, hasilnya pasti hancur karena f/5.6 lumayan besar dan 20 detik bukan waktu yg singkat.
Tapi coba aja pada waktu malam hari di atas gedung memotret jalanan yg banyak mobil lalu lalang, lalu set f/22 dan shutternya bulb, lalu click dan hold selama 20 detik, hasilnya mungkin masih bagus, lampu2 mobil di jalan raya seperti kelihatan garis2 mengikuti jalan, tapi dgn catatan mobil yg lalu lalang sedikit, kalau banyak jgn 20 detik, terlalu lama.

Bagaimana kalau shutter tinggi seperti 1/250, coba aja cari objek air terjun/air mancur/paling gampang air kran, yg pertama menggunakan shutter rendah bisa bulb, 10″, 5″ dan yg kedua 1/200, hasil yang pertama airnya kelihatan ngalir terus dan yg ke 2 airnya terlihat seperti berhenti. Kenapa bisa demikian? karena 1/250 merupakan waktu yg sangat cepat sehingga bisa membekukan suatu objek, sedangkan 5″ adl waktu yang lama, sensor kamera mengambil gambar terus-terusan selama 5 detik akibatnya gambar sepertinya bergerak hidup. Keduanya sama2 bagus tergantung situasi, kondisi, dan penggunaannya. 


LENSA

  1. pertama yang perlu dipelajari adalah spesifikasinya lensa, saya ambil contoh lensa kitnya canon 350D yaitu EF-S 18-55  f/3.5-5.6  USM.
    Apa yang dimaksud EF-S ?
    Lensa EF-S ini hanya bisa digunakan di kamera APS-C salah satunya canon 350D yang harganya jauh lebih murah daripada lensa EF yg digunakan untuk kamera 35 mm Full Frame seperti canon 5D atau 1D. Sebenarnya lensa EF sendiri juga bisa digunakan di kamera APS-C tetapi ada pemotongan gambar istilah kerennya crop factor. Untuk detailnya bisa melihat di artikel saya yang lain atau bisa baca di wikipedia dulu, ini linknya APS-C dan EF-S
    Apa yang dimaksud 18-55? 
    Ini istilah kerennya ‘focal length’ disingkat FL kalau FL nya 18 mm berarti sudut pandangannya(zoom) lebar artinya bisa untuk  foto pemandangan atau foto group, semakin tinggi nilai FL nya semakin sempit sudut pandangnya, 55 mm menurut saya lumayan sempit cocok buat foto portrait. Kalau mau lebih sempit biasanya 70 mm keatas, sedangkan untuk lebih lebar bisa coba 11mm, tapi 18 mm saya rasa sudah lumayan lebar. Semua tergantung kebutuhan.
    Apa yang dimaksud 18-55mm f/3.5 – 5.6 yg biasa kita sebut aperture/diafragma istilah kerennya ‘bukaan’
    Coba perhatikan angka f/2.8, 5.6, 11 di  gambar bawah, mungkin ada orang yg berpikir kalau 2.8 < 22 maka seharusnya 2.8 bukaan kecil dan 22 bukaan besar. Itu pikiran yg salah, sebenarnya maksud penulisan f/2.8 = 1/2.8 dan f/11 = 1/11, jadi dalam hitungan matematika 1/2.8 > 1/11 yang berarti semakin kecil angka f  semakin besar bukaannya yg biasa kita sebut bukaan besar, sedangkan kalau  angka f-nya semakin besar bukaannya justru semakin kecil.
    Dalam kehidupan sehari-hari, terkadang ada orang yang bilang ‘coba pakai f kecil’ dan ada juga yang bilang ‘coba pakai bukaan besar’, Keduanya mempunyai arti yang sama, jadi jangan sampai bingung, pakai salah satu sebagai acuan anda sendiri, kalau saya pribadi lebih senang pakai kata bukaan besar/bukaan kecil.

    Flash 
    Kalau di luar ruangan dan cuaca cerah mungkin flash tidak dibutuhkan kecuali mungkin objeknya terkena bayangan pohon, daun, topi, dll baru flash bisa digunakan sebagai fill in, bisa juga digunakan waktu sumber cahaya berada di belakang objek kecuai kalau mau foto siluet.
    Kalau di dalam ruangan internal flash bisa saja dibutuhkan, untuk 350D dilengkapi fasilitas metering cahaya gunanya untuk mengetahui sebelum dipotret apakah nanti hasilnya over expose (terlalu terang) atau under expose (terlalu gelap). Tapi kalau saya pribadi agak ngga begitu percaya dengan meteringnya 350D dan juga saya agak ngga suka hasil foto yang langsung mepakai direct flash. untuk lebih detailnya bisa lihat di artikel saya yg lain mengenai flash.
Selengkapnya...

Selasa, Mei 09, 2017

Ko Kurikuler dan Ekstrakurikuler

Beban kerja guru secara eksplisit telah diatur dalam Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen, namun demikian, masih diperlukan penjelasan tentang rincian penghitungan beban kerja guru dengan mempertimbangkan beberapa tugas-tugas guru di madrasah selain tugas utamanya sebagai pendidik. Beban kerja guru adalah sekurang-kurangnya 24 (dua puluh empat) jam tatap muka dan sebanyak-banyaknya 40 (empat puluh) jam tatap muka dalam 1 (satu) minggu, sesuai dengan sertifikat pendidik yang dimilikinya.

Pemenuhan beban kerja guru adalah kewajiban minimal yang dibebankan kepada guru yang telah bersertifikat pendidik baik guru Pegawai Negeri Sipil (PNS) atau Guru Bukan Pegawai Negeri Sipil (GBPNS)untuk dapat dibayarkan tunjangan profesi atau sebutan sejenis lainnya.
           
Berikut ini adalah Kegiatan pembelajaran ko-kurikuler dapat diperhitungkan sebagai jam tatap muka dengan ketentuan diantaranya adalah sebagai berikut:
                       
1.     Dilaksanakan secara terstruktur, terjadwal, dan klasikal;
2.     Guru pembimbing adalah guru mata pelajaran terkait;
3.     Guru pembimbing ditetapkan oleh kepala madrasah melalui Surat Keputusan;
4.     Setiap kegiatan ko-kurikuler disetarakan : dengan 2 (dua) jam tatap muka per minggu untuk kegiatan yang diikuti oleh paling sedikit 15 (lima belas) siswa per kelompok; dan
5.     Setiap kelompok kegiatan ko-kurikuler dibimbing oleh seorang Guru.

Kegiatan yang termasuk ko-kurikuler adalah sebagai berikut:
1.     Bimbingan baca tulis AI-Qur'an untuk mata pelajaran Al-Qur'an- Hadis;
2.     Bimbingan kaligrafi Arab untuk mata pelajaran Bahasa Arab; dan
3.     Bimbingan seni tari, drama/ teatcr, atau seni pertunjukan untuk mata pelajaran Seni dan Budaya
Untuk kegiatan ekstra kurikuler yang dapat diperhitungkan sebagai jam tatap muka adalah sebagai berikut:
                       
1.     Pramuka;
2.     Organisasi Intra Sekolah/OSIS;
3.     Palang Merah Remaja/PMR;
4.     Olimpiade /Lomba Mata Pelajaran;
5.     Karya Ilmiah Remaja/KIR;
6.     Olahraga;
7.     Kesenian;
8.     Keagamaan Islam;
9.      Pasukan Pengibar Bendera/Paskibra;
10.   Pecinta Alam;
11.   Jurnalistik atau Fotografi;
12.   Usaha Kesehatan Sekolah/UKS; dan
13.   Kewirausahaan.
  
Setiap jenis kegiatan ekstra kurikuler sebagaimana diatas disetarakan dengan 2 (dua) jam tatap muka per minggu. Setiap jenis kegiatan ekstra kurikuler harus diikuti paling sedikit oleh 15 (lima belas) siswa. dan Setiap jenis kegiatan ekstra kurikuler se dibimbing oleh seorang pembimbing.
           

Selengkapnya...

Pengertian Radikal Menurut Para Ahli

Pengertian radikal adalah afeksi atau perasaan yang positif terhadap segala sesuatu yang bersifat ekstrim sampai ke akar-akarnya. Sikap yang radikal akan mendorong perilaku individu untuk membela secara mati-matian mengenai suatu kepercayaan, keyakinan, agama atau ideologi yang dianutnya. (Sarlito Wirawan : 2012)
Definisi radikal adalah suatu perbuatan kasar yang bertentangan dengan norma dan nilai sosial. (Kika Nawangwulan dkk : 2015)
Sebuah istilah yang netral dapat berubah konotasinya menjadi negatif jika istilah tersebut sering dikaitkan dengan hal-hal negatif. Salah satunya istilah radikal. Saya yakin jika teman-teman mendengar istilah ini yang terlintas di pikiran adalah kekerasan, bom, dan hal-hal negatif lainnya. Ini terjadi karena kebanyakan media menggunakan kata radikal ketika memberitakan berita-berita kekerasan sehingga secara otomatis kita memaknai kata radikal sebagai sesuatu yang negatif.
Jika dilihat dari asal katanya dalam bahasa latin istilah radikal berasal dari kata radix yang artinya akar. Sejalan dengan hal ini KBBI atau kamus besar bahasa Indonesia mengartikan istilah ini sebagai segala sesuatu yang sifatnya mendasar sampai ke akar-akarnya atau sampai pada prinsipnya. Dapat juga diartikan sebagai sifat maju dalam hal pola pikir atau tindakan.
Dapat kita lihat bahwa sebenarnya radikal merupakan istilah yang sangat positif yang menunjukkan sesuatu yang sifatnya berpegang teguh pada prinsip. Seperti istilah muslim radikal, kebanyakan kita akan mengartikan istilah ini sebagai orang islam yang senang kekerasan dan perang. Padahal arti sebenarnya adalah orang islam yang melaksanakan ajaran agama sesuai prinsip ajaran islam yang penuh kedamaian. Tidak hanya ikut-ikutan atau sekedar identitas di kartu pengenal.
Masih dalam kbbi, dalam bidang politik istilah radikal diartikan sebagai sikap yang sangat keras dalam menuntut perubahan, apakah perubahan dalam pemerintahan atau perubahan undang-undang. Misalnya seorang politisi yang sangat menentang suatu kebijakan pemerintah sehingga dalam setiap komentar atau usulannya ia menolak dengan keras kebijakan pemerintah tersebut. Dalam hal ini politisi tersebut dapat dikatakan radikal.
Bagi teman-teman yang gemar membaca artikel kesehatan pasti sudah tidak asing dengan istilah radikal bebas. Istilah ini baru bermakna negatif. Pengertian radikal bebas adalah molekul yang tidak stabil dimana memiliki satu kelebihan atau kekurangan elektron sehingga cenderung bereaksi dengan molekul-molekul lain.
Yang menjadi masalah adalah ketika radikal bebas ini bereaksi dengan molekul penting dalam tubuh kita sehingga molekul penting dalam tubuh berubah struktur kimianya dan menjadi radikal juga. Jika reaksi ini terjadi terus menerus secara berantai akan mengakibatkan kehancuran sel tersebut. Singkatnya radikal bebas ini sesuatu yang tidak baik bagi tubuh yang dapat menyebabkan kerusakan jaringan tubuh, kanker, penuaan dini, dan lain sebagainya.
Nah untuk mencegah atau memperlambat proses oksidasi molekul ini kita memerlukan antioksidan. Zat antioksidan bisa kita dapatkan pada makanan-makanan seperti apel, anggur, pisang, nanas, strawberri, tomat, ubi merah, kenari, kacang almond, brokoli dsb.
Pengertian Islam radikal adalah orang Islam yang mempunyai pikiran yang kaku dan sempit dalam memahami Islam, serta bersifat eksklusif dalam memandang agama-agama lainnya. Kelompok radikal ini akan ada di dalam setiap agama apapun, termasuk di dalam agama Islam sekalipun. (Dr. K.H. Said Aqil Siroj : 2006)
Pengertian radikal dalam filsafat adalah proses berpikir secara kompleks sampai ke akar-akarnya, sampai kepada esensi, hakikat atau substansi yang dipikirkan. (Ali Mudhofir : 2001)
Pengertian radikal dalam sejarah adalah golongan atau kelompok yang langsung mencari ke akar masalah, mempertanyakan segalanya, mengamati masalah secara keseluruhan dan kemudian membalikkan semua hal demi mencapai peradaban dan keadilan yang lebih baik. (Muhidin M. Dahlan : 2000)
Selengkapnya...

Senin, Mei 01, 2017

Perbedaan Kegiatan Intrakurikuler, Kokurikuler dan Ekstrakurikuler

Dalam pelaksanaan pendidikan di sekolah dikenal adanya tiga kegiatan pokok, yaitu kegiatan Intrakurikuler, Kokurikuler dan Ekstrakurikuler. Ketiga kegiatan tersebut merupakan satu kesatuan utuh yang tak terpisahkan dalam upaya mencapai tujuan pendidikan keseluruhan pada suatu satuan pendidikan/ sekolah.

Kegiatan Intrakurikuler

Kegiatan Intrakuriluler adalah kegiatan utama persekolah yang dilakukan dengan menggunakan alokasi waktu yang telah ditentukan dalam struktur program. Kegiatan ini dilakukan guru dan peserta didik dalam jam-jam pelajaran setiap hari. Kegiatan intrakurikuler ini dilakukan untuk mencapai tujuan minimal setiap mata pelajaran/ bidang studi yang tergolong inti maupun khusus.

Kegiatan Kokurikuler

Kegiatan kokurikuler merupakan kegiatan yang dimaksudkan untuk lebih memperdalam dan menghayati materi pelajaran yang telah dipelajari dalam kegiatan intrakurikuler didalam kelas. Kegiatan ini dapat dilakukan secara individual maupun kelompok. Dalam hal ini, perlu diperhatikan ialah menghindari terjadinya pengulangan dan ketumpang-tindihan antara mata pelajaran yang satu dengan mata pelajaran lainnya. Selain itu, juga perlu dijaga agar para siswa tidak "overdosis" karena semua  guru memberi tugas dalam waktu yang bersamaan, sehingga siswa menanggun beban yang sangat berat. Oleh karena itu, koordinasi dan kerja sama antar guru merupakan hal perlu dilakukan.

Dari pokok-pokok landasan pelaksanaan kegiatan kokurikuler, hal-hal yang harus diperhatikan guru dalam merancang dan melaksanakan kegiatan kokurikuler adalah sebagai berikut :
  • Kegiatan kokurikuler merupakan kegiatan yang berkaitan langsung dengan kagiatan intrakurikuler. Tujuannya, untuk memberikan kesempatan kepada siswa mendalami dan manghayati materi pelajaran.
  • Tidak menimbulkan beban berlebihan bagi siswa
  • Tidak menimbulkan tambahan beban biaya biaya yang dapat memberatkan siswa atau orangtua
  • Penanganan kegiatan kokurikuler dilakukan dengan sistem administrasi yang teratur, pemantauan dan penilaian
    Kegiatan Ekstrakurikuler

    Kegiatan ekstrakurikuler dimaksudkan sebagai kegiatan yang diarahkan untuk memperluas pengetahuan siswa, mengembangkan nilai-nilai atau sikap dan menerapkan secara lebih lanjut pengetahuan yang telah dipelajari siswa dalam mata pelajaran program inti dan pilihan. Walaupun sama-sama dilaksanakan diluar jam pelajaran kelas, bila dibandingkan dengan kegiatan kokurikuler, kegiatan ekstrakurikuler lebih menekankan pada kegiatan kelompok

    Kegiatan ekstrakurikuler dilakukan dengan memperhatikan minat dan bakat siswa, serta kondisi lingkungan dan sosial budaya. Pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler ditangani oleh guru atau petugas lain yang ditunjuk.

    Kegiatan ekstrakurikuler diisi dengan kegiatan olahraga seperti bola basket, bola voli, pencak silat dan lainnya yang disesuaikan dengan minat dan bakat siswa. Bagitupula dengan dibidang-bidang lain, seperti bidang seni bisa diisi dengan drama, lukis, tari. Keseluruhan bidang ditujukan sebagai wahana untuk mempeluas wawasan serta membangun nilai dan sikap positif siswa.
    Selengkapnya...

    Jumat, April 28, 2017

    Daftar Istilah Dalam Pembuatan Skrip / Skenario /Screenplay

    Menulias Skenario Film
    Menulis skenario film memang sangat menyenangkan. Di sana kita bisa menerjemahkan setiap kalimat dalam naskah menjadi sebuah gambaran imajinasi visual. Skenario adalah sebuah naskah cerita yang menguraikan urut-urutan adegan, tempat, keadaan, dan dialog, yang disusun dalam konteks struktur dramatik; fungsinya adalah untuk digunakan sebagai petunjuk kerja dalam pembuatan film. Tentu saja, bagi yang tertarik menulis skrip/ skenario, harus paham dulu bagaimana cara menuliskannya. Nah, dalam proses dunia penulisan skenario, terdapat banyak istilah-istilah penting;
    Di bawah ini adalah daftar istilah dalam skenario yang saya ambil dari buku Kunci Sukses Menulis Skenario – Elizabeth Lutters :
    ACTION = Selain diartikan sebagai perintah sutradara saat pengambilan gambar, ACTION juga bisa diartikan sebagai gerak laku pemeran, yang terjadi dalam suatu adegan. Selain itu, kata ACTION juga bisa dipakai untuk menentukan jenis sebuah film, yang diartikan sebagai film laga.
    BIG CLOSE UP (BCU) = pengambilan gambar pada jarak sangat dekat. Misalnya, dalam gambar orang hanya terlihat bibirnya saja. Contoh pemakaian dalam skenario, untuk menunjukkan sebuah cincin di jari manis tokoh, kita bisa pakai BCU untuk cincin. Namun jika ini sudah diperjelas dalam deskripsi, tidak perlu ditulis BCU lagi, sebab ini adalah tugas sutradara.
    CLOSE UP (CU) = Pengambilan gambar pada jarak dekat. Dalam gambar orang terlihat wajahnya saja. Untuk pemakaian dalam skenario, CU bisa untuk menegaskan ekspresi tokoh. Namun, penggunaan CU sebisa mungkin untuk hal-hal yang sangat penting saja, misalnya menegaskan sebuah lirikan mata dan senyum sinis A pada B. Jika tidak terlalu penting, jangan gunakan tanda CU ini karena masalah shot adalah wilayah sutradara.
    COMMERCIAL BREAK = Jeda dalam tayangan sinetron yang diisi iklan. Biasanya penulis skenario juga harus memperhitungkan saat jeda ini, dengan memberikan suspense pada cerita–sebelum commercial break–agar penonton tetap menunggu kelanjutan cerita kita, tanpa berpindah ke channel lain.
    CREDIT TITLE = Penayangan nama tim kreatif dan para ahli, serta semua orang yang terlibat dalam pembuatan sinetron/ film tersebut.
    CUT BACK TO = Transisi dengan tempo cepat, tapi kembali ke adegan/ lokasi yang telah dilihat sebelumnya. Contoh penggunaannya dalam skenario, misalnya seorang anak menangis karena terpisah dari ibunya di mal, CUT TO: Ibu sedang mencari anaknya dengan gelisah di sudut yang lain, maka ketika akan kembali ke gambar anak yang menangis tadi, yang saat ini mungkin sudah dibantu satpam, transisinya kita pakai CUT BACK TO.
    CUT TO = Transisi/ peralihan dengan tempo yang cepat, misalnya untuk menggambarkan kejadian yang terjadi bersamaan tapi pada tempat yang berbeda. Atau juga kelanjutan adegan, tapi masih pada hari yang sama.
    DISSOLVE TO = Transisi yang menunjukkan gambar menjadi kabur, kemudian masuk ke gambar adegan berikutnya. Dalam skenario, ini biasanya dipakai untuk menggambarkan sebuah mimpi, mengenang masa lalu, atau flash back, membayangkan sesutau yang akan terjadi.
    DIALOG = Kalimat yang diciptakan oleh penulis skenario, yang nantinya diucapkan oleh seorang aktor. DIALOG harus mewakili peran, karakter, dan perasaan si tokoh dalam cerita.
    DURASI = waktu tayang di televise sudah termasuk commercial break. Durasi yang umum: 30 menit, biasanya untuk sinetron serial komedi. Durasi 60 menit, biasanya untuk sinetron serial drama, durasi ni paling umum kita lihat di televise. Durasi 90 menit, biasanya untuk sinetron cerita lepas, semacam telesinema dan FTV.
    ESTABLISHING SHOT = Biasa disingkat ESTABLISH saja, artinya pengambilan gambar secara penuh, terlihat secara keseluruhan. Biasanya pengambilan dari jarak jauh sehingga gambar terlihat kecil. Contoh, jika kita ingin memasuki setting sebuah kamar dalam rumah sakit, biasanya kita beri dulu ESTABLISH gedung rumah sakit secara keseluruhan. Namun, jika tempat itu sudah diperlihatkan secara keseluruhan, tidak perlu ada ESTABLISH berulang kali.
    EXT. Singkatan dari EXTERIOR, biasanya dalam scenario ditulis pada deretan judul scene, untuk menunjukkan keterangan tempat di luar ruangan. Tulisan EXT. dan INT. bisa digabung menjadi misalnya: EXT./INT. yang menunjukkan adegan di jalanan/ dalam mobil. Bisa juga gabungan itu dipakai jika menunjukkan adegan pada teras sebuah rumah.
    FADE OUT = Transisi gambar dari terang ke gelap dengan cara lambat.
    FADE IN: Transisi gambar dari gelap ke terang dengan cara lambat. Dalam scenario, penulisan FADE OUT dan FADE IN biasanya bersamaan untuk transisi yang menujukkan perubahan waktu, bisa dari malam ke pagi, atau dalam hitungan hari, minggu, bulan, bahkan tahun. Selain menujukkan perubahan waktu, bisa juga menggambarkan perubahan keadaan dan perubahan lokasi.
    FLASH BACK = Bisa diartikan sebagai kilas balik. Cerita yang kembali pada waktu sebelum kejadian berlangsung. FLASH BACK bisa menunjukkan kemunduran waktu beberapa tahun ke belakang, bisa juga hanya dalam waktu beberapa saat sebelumnya.
    FREEZE = Menghentikan aksi atau bertahan pada posisi akhir adegan. Dalam penulisan scenario biasanya digunakan untuk akhir sebuah episode, di mana gambar berhenti mengakhiri  sebuah cerita.Akhir cerita ini pada sinetron serial biasanya diambil gambar yang paling menegangkan sehingga akan terjadi suspense bagi penonton. FREEZE umumnya untuk gambar tokoh sentralnya.
    INSERT: Sisispan adegan pendek dan singkat tapi penting, di dalam sebuah scene. Misalnya, pada adegan beberapa orang ngobrol di dalam ruang tamu, tiba-tiba di luar ada orang yang mengintip dan menguping pembicaraan mereka. Meskipun setting berubah, kita tak perlu membuat scene baru untuk adegan mengintip itu, cukup dengan INSERT saja.
    INTERCUT = Perpindahan dengan cepat, dari satu adegan ke adegan lain yang berada dalam satu kesatuan cerita. Misalnya adegan telepon, dua setting yang bergantian ditampilkan, maka kita bisa menggunakan INTERCUT untuk pergantian cepat setiap dialog si penelepon dan orang yang ditelepon.
    INT. = Singkatan dari INTERIOR, penulisannya dalam scenario sama dengan EXT., tapi ini untuk menujukkan keterangan tempat di dalam ruangan.
    LONG SHOT (LS) = Pengambilan gambar pada jarak jauh. Biasanya untuk gambar yang harus terlihat keseluruhan. Misalnya gambar orang akan terlihat seluruh badan berikut latar belakangnya. Namun, jika tak terlalu penting jangan cantumkan LS dalam scenario karena sama seperti CU dan BCU, ini juga wewenang sutradara.
    MAIN TITLE = Judul cerita pada sebuah tayangan sinetron/ film. Dalam penulisan scenario biasanya ditampilkan atau ditulis setelah adegan teaser. Dan dilanjutkan dengan penayangan credit titles.
    MONTAGE = Beberapa gambar yang menujukkan adegan berkesinambungan dan mengalir, bisa beberapa lokasi yang berbeda, tapi menyatu dalam rangkaian. Dalam penulisan scenario, misalna seorang sedang putus cinta, maka ia mulai mengenang masa indahnya dulu bersama mantan kekasihnya. Dalam hal ini kita pakai MONTAGE dengan menampilkan beberapa adegan indah anatara si tokoh dan mantan kekasihnya ketika masih bersama, kita tampilkan mereka sedang berkejaran di pantai, lalu kita tampilkan juga saat mereka berduaan di taman bunga, lalu saat mereka saling menukar barang kenangan, dsb.
    RATING = Ini kita istilahkan sebagai survey jumlah penonton yang menyaksikan tayangan di televise, dalam hal ini termasuk tayangan sinetron yang cerita dan skenarionya kita tulis. Survei ini dilakukan oleh sebuah lembaga bernama AC NIELSON, yang sudah diakui kredibilitasnya oleh masyarakat pertelevisian di Indonesia. Setiap minggunya pihak ini akan memebrikan lembaran hasil surveinya ke semua stasiun televise dan PH, di lembaran itu akan terlihat urutan tayangan mulai dari yang terbanyak penontonnya, hingga yang paling sedikit. RATING sampai saat ini masih menjadi tolok ukur tayangan di Indonesia. RATING tinggi berarti tayangan dianggap laku dan secara bisnis menguntungkan PH/ Broadcast, sehingga diproduksi terus, sebaliknya bila RATING rendah maka tayangan akan cepat dihentikan agar tidak merugikan produksi.
    SCENE = Kata lain dari adegan, yaitu bagian terkecil dari sebuah cerita.
    SCENARIO = Artinya sama dengan scenario, hanya masalah perbedaan bahasa saja, penulisan menggunakan “K” karena sudah diindonesiakan.
    SCREENPLAY = Artinya juga sama dengan Scenario/ Skenario.
    SCRIPTWRITER = Orang yang kerjanya membuat/ menulis scenario atau disebut juga Penulis Skenario.
    SEQUENCE = Kata lain dari Babak, yaitu kumpulan dari beberapa adegan.
    SLOW MOTION = Gerakan yang terlihat lebih lambat dari biasanya. Hal ini biasanya digunakan untuk menampilkan adegan yang sangat dramatis. Misalnya, adegan seorang tokoh ditembak dari belakang. Saat si tokoh jatuh, gerakan bisa saja dibuat SLOW MOTION agar lebih terkesan dan menyentuh perasaan penontonnya.
    SOUND EFFECT = Biasanya dalam penulisan digunakan istilah FX, maksudnya suara yang dihasilkan di luar suara mausia dan ilustrasi musik. Misalnya, suara telepon berdering, bel tanda masuk sekolah, suara alat dapur berjatuhan, dsb.
    SPLIT SCREEN = Dua adegan berbeda yang muncul pada satu layer. Bisa kita pisahkan dengan garis vertical atau horizontal. Pada penulisan dalam scenario bisa kita pakai saat ingin menggambarkan adegan telepon yang menampilkan ekspresi kedua tokoh secara bersama-sama.
    TEASER = Adegan gebrakan, ditampilkan pada pembukaan/ awal cerita, yang tujuannya memancing penonton untuk menyaksikan kelanjutan cerita di belakangnya. Teaser bisa berupa sebuah scene/ adegan baru yang diciptakan oleh penulis scenario, bisa juga cuplikan adegan paling menarik/ konflik utama yang sudah ada dalam scenario.
    VOICE OVER (VO) = Dialog yang terdengar tapi tidak tampak di gambar, misalnya terdengar orang berbicara dari ruang sebelah. Atau, bisa juga orangnya tampak, suaranya terdengar, tapi bibirnya tidak bergerak, jadi dia terlihat berbicara dalam hati.

    Selengkapnya...