KOMPOSISI DASAR
DAN SUDUT PENGAMBILAN GAMBAR (CAMERA
ANGLE )
Oleh: Yuliatmoko
Dalam
dunia fotografi tidak sedikit fotografer apalagi yang masih pemula, seolah
terlena pada hal-hal yang bersifat teknis saja, seperti mengatur bukaan
diafragma, pengaturan kecepatan, dan pengaturan jarak. Mungkin juga, selama ini
tidak terpikirkan bahwa di dalam foto itu terkandung nilai-nilai tertentu yang
dapat membuat foto itu bagus atau sebaliknya menjadi berantakan. Salah satunya
adalah pengaturan komposisi. Mungkin belum pernah membayangkan, bahwa dengan
pengaturan komposisi sesungguhnya dapat ditonjolkan subjek utama. Bahkan tidak
jarang akan mendukung keberhasilan foto-foto yang kita buat.
Definisi Komposisi
Komposisi
secara sederhana diartikan sebagai cara menata elemen-elemen dalam gambar,
elemen-elemen ini mencakup garis, bentuk, warna, terang dan gelap. Yang paling
utama dari aspek komposisi adalah menghasilkan visual impact (sebuah
kemampuan untuk menyampaikan perasaan yang anda inginkan untuk berekspresi
dalam foto). Dengan komposisi, foto akan tampak lebih menarik dan enak
dipandang dengan pengaturan letak dan perbandaingan objek-objek yang men-dukung
dalam suatu foto. Dengan demikian perlu menata sedemikian rupa agar tujuan
dapat tercapai, apakah itu untuk menyampaikan kesan statis dan diam atau
sesuatu mengejutkan. Dalam komposisi selalu ada satu titik perhatian yang
pertama menarik perhatian.
Tujuan Mengatur Komposisi Dalam Fotografi
1.
Dengan
mengatur komposisi foto, kita juga dapat membangun “mood” suatu foto dan
keseimbangan keseluruhan objek foto.
2.
Menyusun
perwujudan ide menjadi sebuah penyusunan gambar yang baik sehingga terwujud
sebuah kesatuan (unity) dalam karya.
3.
Melatih
kepekaan mata untuk menangkap berbagai unsur dan mengasah rasa estetik dalam
pribadi pemotret.
Jenis-Jenis Komposisi:
Ø
Garis
Komposisi
ini terbentuk dari pengemasan garis secara dinamis baik garis lurus, melingkar/melengkung.
Biasanya komposisi ini bisa menimbulkan kesan kedalaman dan kesan gerak pada
sebuah objek foto. Ketika garis-garis itu digunakan sebagai subjek, yang
terjadi adalah foto menjadi menarik perhatian. Tidak penting apakah garis itu
lurus, melingkar atau melengkung, membawa mata keluar dari gambar. Yang penting
garis-garis itu menjadi dinamis.
Ø Bentuk
Komposisi
ini biasanya dipakai fotografer untuk memberikan penekanan secara visual
kualitas abstrak terhadap sebuah objek foto. Biasanya bentuk yang paling sering
dijadikan sebagai komposisi adalah kotak dan lingkaran.
Ø Warna
Warna
memberikan sebuah kesan yang elegan dan dinamis pada sebuah foto apabila
dikomposisikan dengan baik. Kadang kala komposisi warna dapat pula memberikan
kesan anggun serta mampu dengan sempurna memunculkan “mood color” (keserasian
warna) sebuah foto terutama pada foto-foto “pictorial” (Foto
yang menonjolkan unsur keindahan)
Ø Gelap dan Terang
Komposisi
ini sebenarnya dipakai oleh fotografer pada era fotografi analog masih
berkembang pesat terutama pada pemotretan hitam putih. Namun, sekarang ini,
ditengah-tengah era digital komposisi ini mulai diterapkan kembali. Kini
pengkomposisian gelap dan terang digunakan sebagai penekanan visualitas sebuah
objek. Kita dapat menggunakan komposisi ini dengan baik apabila kita mampu
memperhatikan kontras sebuah objek dan harus memperhatikan lingkungan sekitar
objek yang dirasa mengganggu yang sekiranya menjadikan permainan gelap terang
sebuah foto akan hilang.
Ø Tekstur
Yaitu
tatanan yang memberikan ksan tentang keadaan prmukaan suatu benda (halus,
kasar, beraturan, tidak beraturan, tajam, lembut, dsb). Tekstur akan tampak
dari gelap terang atau bayangan dan kontras yang timbul dari pencahayaan pada
saat pemotretan.
Penerapan Komposisi Dalam Pemotretan
Dalam
pengemasan sebuah foto agar terkesan dinamis dan menimbulkan keserasi-an perlu
sebuah pemahaman tentang kaidah-kaidah tentang komposisi. Yang antara lain:
·
Rule
of Thirds (Sepertiga Bagian / Rumus Pertigaan)
Pada aturan umum fotografi, bidang
foto sebenarnya dibagi menjadi 9 bagian yang sama. Sepertiga bagian adalah
teknik dimana kita menempatkan objek pada sepertiga bagian bidang foto. Hal ini
sangat berbeda dengan yang umum dilakukan dimana kita selalu menempatkan objek
di tengah-tengah bidang foto
·
Sudut
Pemotretan (Angle of View)
Salah satu unsur yang membangun
sebuah komposisi foto adalah sudut pengambilan objek. Sudut pengambilan objek
ini sangat ditentukan oleh tujuan pemotretan. Maka dari itu jika kita
mendapatkan satu moment dan ingin mendapatkan hasil yang terbaik, jangan pernah
takut untuk memotret dari berbagai sudut pandang. Mulailah dari yang standar
(sejajar dengan objek), kemudian cobalah dengan berbagai sudut pandang dari
atas, bawah, samping sampai kepada sudut yang ekstrim.
·
Format
: Horizontal dan vertikal
Proposi pesrsegi panjang pada view
vender pada kamera memungkin-kan kita untuk memotret dengan menggunakan
format landscape (horisontal) maupun portrait (vertikal). Format
pengambilan gambar dapat menimbulkan efek berbeda pada komposisi akhir.
·
Dimensi
Meskipun foto bercerita dua dimensi,
yang artinya semua terekam diatas satu bidang. Namun, sebenarnya foto dapat
dibuat terkesan memiliki kedalaman, seolah-olah dimensi ketiga. Unsur utama
membentuk dimensi adalah jarak, Dimensi dapat terbentuk apabila adanya jarak,
jika kita menampilkan suatu obyek dalam suatu dimensi maka akan terbentuk jarak
dalam setiap elemennya. Untuk membuat suatu dimensi diperlukan adanya permainan
ruang tajam, permainan gelap terang dan garis.
Sudut Pengambilan Gambar ( Camera Angle )
Dalam
fotografi agar foto yang kita hasilkan memiliki nilai dan terkesan indah harus
diperhatikan mengenai masalah penggunaan sudut pengambilan gambar yang baik.
Dalam fotografi dikenal 3 sudut pengambilan gambar yang mendasar, yaitu:
§ Bird Eye
Sudut
pengambilan gambar ini, posisi objek di bawah/lebih rendah dari kita berdiri.
Biasanya sudut pengmbilan gambar ini digunakan untuk menunjukkan apa yang
sedang dilakukan objek (HI), elemen apa saja yang ada disekitar objek, dan pemberian
kesan perbandingan antara overview (keseluruhan) lingkungan dengan POI
(Point Of Interest).
§
High
Angle
Pandangan
tinggi. artinya, pemotret berada pada posisi yang lebih tinggi dari objek foto.
§
Eye
Level
Sudut
pengembilan gambar yang dimana objek dan kamera sejajar/sama seperti mata
memandang. Biasanya digunakan untuk menghasilkan kesan menyeluruh dan merata
terhadap background sebuah objek, menonjolkan sisi ekspresif dari sebuah
objek (HI), dan biasanya sudut pemotretan ini juga dimaksudkan untuk memposisi-kan
kamera sejajar dengan mata objek yang lebih rendah dari pada kita misal, anak-anak.
§
Low
Angle
Pemotretan
dilakukan dari bawah. Sudut pemotretan yang dimana objek lebih tinggi dari
posisi kamera. Sudut pengembilan gambar ini digunakan untuk memotret arsitektur
sebuah bagunan agar terkesan kokoh, megah dan menjulang. Namu, tidak menutup
kemungkinan dapat pula digunakan untuk pemotretan model agar terkesan elegan
dan anggun.
§
Frog
Eye
Sudut
penglihatan sebatas mata katak. Pada posisi ini kamera berada di dasar bawah,
hampir sejajar dengan tanah dan tidak dihadapkan ke atas. Biasanya memotret
seperti ini dilakukan dalam peperangan dan untuk memotret flora dan fauna.
Field Of View
Beberapa
jenis komposisi yang umum digunakan dari segi ukuran (field of view) yang
akan diambil adalah sebagai berikut:
a.
Extreme
Close Up
Pengambilan
gambar yang sangat dekat sekali dengan objek, sehingga detil objek seperti
pori-pori kulit akan jelas terlihat.
b.
Head
Shot
Pengambilan
gambar sebatas kepala hingga dagu.
c.
Close
Up
Pengambilan
gambar dari atas kepala hingga bahu.
d.
Medium
Close Up
Pengambilan
gambar dari atas kepala hingga dada.
e.
Mid
Shot (setengah badan)
Pengambilan
gambar dari atas kepala hingga pinggang.
f.
Medium
Shot (Tiga perempat badan)
Pengambilan
gambar dari atas kepala hingga lutut.
g.
Full
Shot (Seluruh Badan)
Pengambilan
gambar dari atas kepala hingga kaki.
h.
Long
Shot
Pengambilan
gambar dengan memberikan porsi background atau foreground lebih banyak sehinnga
objek terlihat kecil atau jauh.
Beberapa
jenis komposisi dari segi banyaknya manusia sebagai objek yang difoto adalah
sebagai berikut:
a.
One
Shot
Pengambilan
gambar untuk satu orang sebagai objek.
b.
Two
Shot
Pengambilan
gambar untuk dua orang sebagai objek.
c.
Three
Shot
Pengambilan
gambar untuk tiga orang sebagai objek.
d.
Group
Shot
Pengambilan
gambar untuk sekelompok orang sebagai objek.
Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam pengambilan
gambar, diantaranya
ü Headroom, merupakan ruang diatas kepala yang
berfungsi membatasi bingkai dan bagian atas kepala objek.
ü Noseroom, arah pandang atau ruang gerak
objek dalam sebuah frame, bertujuan untuk memberikan ruang pandang sehingga
terkesan bahwa objek memang sedang melihat sesuatu.
ü Foreground, segala sesuatu yang menjadi latar
depan dari objek.
ü Background, segala sesuatu yang menjadi latar
belakang objek.
TIPS HUNTING
v
Persiapan
Awal
1.
Siapkan
kamera dan peralatan lain yang di butuhkan (seperti flash, tripod, filter, dll)
2.
Sebelum
memulai hunting rencanankan konsep dan obyek apa yang akan diambil.
v Pada Saat Hunting
1.
Ambil
semua obyek yang memang ada dilokasi dan pikirkan pula apa yang akan di
ceritakan pada foto yang akan diambil.
2.
Untuk
pemula, mulailah hunting dengan obyek yang beragam dan dasar, seperti landscape,
human interest, portrait, arsitektur, dll. Kemudian menuju jenis-jenis foto
yang lebih mengarah ke jurnalistik seperti features, spot, essay dan stories.
v Pasca Hunting
1.
Setelah
hasil hunting jadi, lakukan evaluasi untuk mengetahui kekurangan dan kelebihan
dari hunting kita.
2.
Yang
terpenting, lakukan presentasi foto dan pameran untuk menunjukkan hasilhunting
kita ke banyak orang.
0 komentar:
Posting Komentar