Selamat Datang di Blog Moko Yuliatmoko

Sabtu, April 26, 2014

Apa akibat Bruxism?

Kruuk..kruk..kruuk.. Suatu malam terdengar suara aneh dari kamar sebelah. Ternyata sumbernya dari suara gemeretuk gigi anak semata wayangnya yang berusia 10 tahun yang tengah tidur pulas. Awalnya ia tak terlalu perhatikan, tetapi kok sepertinya makin sering. Ada apa ya?

Apa itu bruxism?
Bruxism (clenching teeth, grinding teeth), dalam bahasa sehari-hari disebut mengerat, yakni menggesek-gesekkan gigi geligi rahang atas dan bawah dengan sangat kuat hingga terdengar bunyi gemeretuk cukup keras. Bruxism terjadi dalam keadaan tidak sadar, biasanya waktu tidur malam hari. Pada beberapa orang dapat terjadi sepanjang hari, dan tidak hanya menggesek antara gigi saja, tapi bisa dengan pensil atau benda-benda lain. Bruxism bisa terjadi pada orang dewasa maupun anak-anak. Yang membedakan keduanya adalah terletak pada penyebab serta akibat yang ditimbulkannya.

Apakah penyebab Bruxism?
Pada anak-anak, bruxism biasanya terjadi akibat rasa tidak nyaman atau rasa sakit pada saat menderita flu, infeksi telinga karena reaksi alergi terhadap sesuatu.

Pada orang dewasa penyebab utamanya adalah masalah emosi, sperti stress kecemasan, kemarahan, frustrasi dan lain-lain. Orang yang agresif dan kompetitif lebih besar risikonya terserang bruxism. Salah tidur atau posisi tidur yang kurang baik juga bisa mencetuskan bruxism. Alkohol dan obat-obatan bisa memperparah bruxism pada seseorang.

Apa akibat Bruxism?
Pada waktu terjadi bruxism, tekanan kunyah pada gigi geligi amatlah besar, bisa mencapai lebih dari dua kali hingga enam kali dari tekanan kunyah normal. Akibatnya, dapat terjadi kerusakan baik pada gigi maupun sendi rahang. Permukaan gigi menjadi rata karena ausnya tonjol-tonjol gigi akibat gesekan yang kuat. Selain menyebabkan tampilan gigi menjadi buruk, gigi menjadi sensitif karena terbukanya lapisan dentin gigi.

Kerusakan juga terjadi pada jaringan penyangga gigi, seperti tulang alveolar (tulang tempat tumbuhnya gigi) serta jaringan periodontal (jaringan pengikat gigi pada tulang), yaitu terjadi radang yang menimbulkan rasa sakit dan kerusakan jaringan yang parah. Kerusakan pada sendi menimbulkan nyeri dan kesulitan menggerakkan rahang. Rasa sakit yang ditimbulkan bruxism dapat berupa sakit kepala, telinga dan leher, juga otot-otot wajah terutama terasa pada waktu bangun tidur.

Bagaimana penanggulangannya?
Penanggulangan Bruxism sebaiknya secara terpadu, yaitu penanggulangan pada masalah gigi dan pada masalah psikologis

Pada masalah gigi, akan dilakukan perbaikan pada gigi dan jaringan penyangga agar kondisinya kembali normal. Untuk sendi rahang, yang dilakukan adalah perbaikan dan pencegahan agar kerusakannya tidak bertambah parah. Biasanya pasien akan diberi Mouthguard (alat yang bentuknya seperti sendok cetak rahang yang terbuat dari bahan seperti karet), dipakaikan pada rahang atas dan bawah pada waktu tidur untuk mengurangi tekanan pada waktu terjadi gesekan.

Perawatan tersebut dibarengi dengan terapi psikologis untuk mengatasi gangguan emosional yang menjadi masalah utama terjadinya bruxism.

Penanggulangan bruxism pada anak-anak adalah menghilangkan rasa sakit dan tidak nyaman penyebab bruxism sesegera mungkin, karena dengan begitu bruxism akan hilang dengan sendirinya, dan biasanya belum menimbulkan berbagai kerusakan seperti yang terjadi pada orang dewasa.

Kondisi bruxism dapat melelahkan orang yang menderita kelainan tersebut saat bangun tidur. Akibat dari ngerot sewaktu tidur itu dapat menimbulkan rasa sakit di berbagai tempat. Bila mengenai pelipis (otot temporalis) sehingga terasa sakit kepala yang berkepanjangan, jika di sekitar telinga (otot pterygoideus lateralis) akan terasa pegal dengan kadang-kadang disertai telinga sedikit berdengung. Pada leher (otot sternocleidomastoideus) akan terasa tegang sampai daerah bahu (otot trapezius) dan dapat pula menimbulkan rasa lelah pada pipi (otot masseter).

Rasa tersebut seolah-olah seperti sehabis mengunyah makanan keras dalam jumlah banyak. Kadang-kadang setelah menderita bruxism beberapa lama, pada daerah sendi rahang (temporomandibular joint) terasa sakit bila membuka mulut lebar-lebar. Pada sendi itu dapat juga terjadi klicking (tidak lancar membuka dan mengatupkan rahang).

0 komentar:

Posting Komentar