Sedangkan kelemahan TGT adalah:
Selasa, Desember 23, 2014
Model Pembelajaran Teams Games Tournaments (TGT)
Teams Games Tournaments (TGT)
TGT adalah salah satu
tipe pembelajaran kooperatif yang menempatkan siswa dalam kelompok-kelompok
belajar yang beranggotakan 5 sampai 6 orang siswa yang memiliki kemampuan,
jenis kelamin, suku kata atau ras yang berbeda.
Menurut Slavin
pembelajaran kooperatif tipe TGT terdiri dari 5 langkah tahapan yaitu : tahap
penyajian kelas (class precentation), belajar dalam kelompok (teams), permainan
(games), pertandingan (tournament), dan penghargaan kelompok (team
recognition). Berdasarkan apa yang diungkapkan oleh Slavin, maka model
pembelajaran kooperatif tipe TGT memiliki ciri-ciri sebagai berikut :
a) Siswa
Bekerja Dalam Kelompok- Kelompok Kecil
Siswa ditempatkan dalam
kelompok-kelompok belajar yang beranggotakan 5 sampai 6 orang yang memiliki
kemampuan, jenis kelamin, dan suku atau ras yang berbeda. Dengan adanya
heterogenitas anggota kelompok, diharapkan dapat memotifasi siswa untuk saling
membantu antar siswa yang berkemampuan lebih dengan siswa yang berkemampuan
kurang dalam menguasai materi pelajaran. Hal ini menyebabkan tumbuhnya rasa
kesadaran pada diri siswa bahwa belajar secara kooperatif sangat menyenangkan.
b) Games
Tournament
Dalam permainan ini
setiap siswa yang bersaing merupakan wakil dari kelompoknya. Siswa yang
mewakili kelompoknya, masing-masing ditempatkan dalam meja-meja turnamen. Tiap
meja turnamen ditempati 5 sampai 6 orang peserta, dan diusahakan agar tidak ada
peserta yang berasal dari kelompok yang sama. Dalam setiap meja turnamen
diusahakan setiap peserta homogen. Permainan ini dimulai dengan memberitahuakan
aturan permainan. Setelah itu permainan dimulai dengan membagikan kartu-kartu
soal untuk bermain. (kartu soal dan kunci ditaruh terbalik di atas meja
sehingga soal dan kunci tidak terbaca). Permainan pada tiap meja turnamen dilakukan
dengan aturan sebagai berikut. Pertama,setiap pemain dalam tiap meja menentukan
dahulu pembaca soal dan pemain pertama dengan cara undian. Kemudian pemain yang
menang undian mengambil kartu undian yang berisi nomor soal dan diberikan
kepada pembaca soal. Pembaca soal akan membacakan soal sesuai dengan nomor
undian yang diambil oleh pemain. Selanjutnya soal dikerjakan secara mandiri
oleh pemain dan penantang sesuai dengan waktu yang telah ditentukan dalam soal.
Setelah waktu untuk mengerjakan soal selesai, maka pemain akan membacakan hasil
pekerjaannya yang akan ditanggapai oleh penantang searah jarum jam.setelah itu
pembaca soal akan membuka kunci jawaban dan skor hanya diberikan kepada pemain
yang menjawab benar atau penantang yang pertama kali memberikan jawaban benar.
Jika semua pemain
menjawab salah maka kartu dibiarkan saja. Permainan dilanjutkan pada kartu soal
berikutnya sampai semua kartu soal habis dibacakan, dimana posisi pemain
diputar searah jarum jam agar setiap peserta dalam satu meja turnamen dapat
berperan sebagai pembaca soal, pemain dan penantang. Disini permainan dapat
dilakukan berkali-kali dengan syarat bahwa setiap peserta harus mempunyai
kesempatan yang sama sebagai pemain, penantang, dan pembaca soal.
c) Penghargaan
kelompok
Langkah pertama sebelum
memberikan penghargaan kelompok adalah menghitung rerata skor kelompok.
Pemberian penghargaan didasarkan atas rata-rata poin yang didapat oleh kelompok
tersebut. Dimana penentuan poin yang diperoleh oleh masing-masing anggota kelompok
didasarkan pada jumlah kartu yang diperoleh, seperti ditunjukkan pada tabel
berikut:
Tabel Perhitungan Poin
Permainan Untuk Empat Pemain
Pemain dengan
Poin bila jumlah kartu yang diperoleh
Top Scorer
40
High Middle Scorer
30
Low Middle Scorer
20
Low Scorer
10
Tabel Perhitungan Poin
Permainan Untuk Tiga Pemain
Pemain dengan
Poin bila jumlah kartu yang diperoleh
Top scorer
60
Middle Scorer
40
Low scorer
20
(sumber : Slavin,
1995:90)
B. KOMPONEN
UTAMA DALAM TGT
Terdapat 5 komponen utama dalam
TGT, yaitu :
1. Penyajian
kelas
Pada awal pembelajaran guru menyampaikan
materi dalam penyajian kelas, biasanya dilakukan dengan pengajaran langsung
atau dengan ceramah, diskusi yang dipimpin oleh guru. Pada saat penyajian kelas
ini siswa harus benar-benar memperhatikan dan memahami materi yang disampaikan
guru, karena akan membentu siswa bekerja lebih baik pada saat kerja
kelompok dan pada saat game karena skor game akan menentukan skor kelompok.
2. Kelompok
(team)
Kelompok terdiri atas 4 sampai 5 orang
siswa yang anggotanya heterogen dilihat dari prestasi akademik, jenis kelamin
dan rasa tau etnik. Fungsi kelompok adalah untuk lebih mendalami materi bersama
teman kelompoknya dan lebih khusus untuk mempersiapkan anggota kelompok agar
bekerja dengan lebih baik dan optimal pada saat game
3. Game
Game terdiri dari pertanyaan-pertanyaan
yang dirancang untuk menguji pengetahuan yang di dapat siswa dari penyajian
kelas dan belajar kelompok. Kebanyakan game terdiri dari pertanyaan-pertanyaan
sederhana bernomor. Siswa memilih kartu bernomor dan mencoba menjawab
pertanyaan yang sesuai dengan nomor itu. Siswa yang menjawab benar pertanyaan
itu akan mendapat skor. Skor ini yang nantinya dikumpulkan siswa untuk turnamen
mingguan.
4. Turnamen
Biasanya turnamen dilakukan pada akhir
minggu atau pada setiap unit setelah guru melakukan presentasi kelas dan
kelompok sudah mengerjakan lembar kerja. Turnamen pertama guru membagi siswa ke
dalam beberapa meja turnamen. Tiga siswa tertinggi prestasinya dikelompokkan
dalam satu meja I, tiga siswa selanjutnya pada meja II dan seterusnya.
5. Team
Recognize (penghargaan kekompok)
Guru kemudian mengumumkan kelompok yang
menang, masing-masing team akan mendapat sertifikat atau hadiah apabila
rata-rata skor memenuhi criteria yang ditentukan. Team mendapat julukan “Super
Team” jika rata-rata skor 45 atau lebih, “Great Team” apabila rata-rata
mencapai 40-45 dan “Good Team” apabila rata-ratanya 30-40.
C. KELEMAHAN
DAN KELEBIHAN TGT
Metode pembelajaran
kooperatif Team Games Tournament (TGT) ini mempunyai kelebihan dan kekurangan.
Menurut Suarjana (2000:10) dalam Istiqomah (2006), yang merupakan kelebihan
dari pembelajaran TGT antara lain :
1) Lebih
meningkatkan pencurahan waktu untuk tugas
2) Mengedepankan
penerimaan terhadap perbedaan individu
3) Dengan
waktu yang sedikit dapat menguasai materi secara mendalam
4) Proses
belajar mengajar berlangsung dengan keaktifan dari siswa
5) Mendidik
siswa untuk berlatih bersosialisasi dengan orang lain
6) Motivasi
belajar lebih tinggi
7) Hasil
belajar lebih baik
8) Meningkatkan
kebaikan budi, kepekaan dan toleransi
1) Bagi
guru
Ø Sulitnya
pengelompokan siswa yang mempunyai kemampuan heterogen dari segi akademis.
Kelemahan ini akan dapat diatasi jika guru yang bertindak sebagai pemegang
kendali teliti dalam menentukan pembagian kelompok
Ø Waktu
yang dihabiskan untuk diskusi oleh siswa cukup banyak sehingga melewati waktu
yang sudah ditetapkan. Kesulitan ini dapat diatasi jika guru mampu menguasai
kelas secara menyeluruh
2) Bagi
siswa
Ø Masih
adanya siswa berkemampuan tinggi kurang terbiasa dan sulit memberikan
penjelasan kepada siswa lainnya. Untuk mengatasi kelemahan ini, tugas guru
adalah membimbing dengan baik siswa yang mempunyai kemampuan akademik tinggi
agar dapat dan mampu menularkan pengetahuannya kepada siswa yang lain.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar