BIG CLOSE UP (BCU) :Pengambilan dalam jarak dekat. Misalnya dalam gambar orang yang terlihat bibirnya saja, matanya saja, atau bagian detil lainnya. Contoh pemakaian dalam skenario, untuk menunjukan cincin di jari manis tokoh, dalam hal ini bisa memakai BCU untuk cincin, atau ekspresi sedih seseorang yang ditunjukkan dengan mentesnya air mata. Namun jika ini sudah diperjelas dalam deskripsi, tidak perlu ditulis BCU lagi, sebab urusan size shot ini lebih pada wewenang sutradara.
CLOSE UP (CU) : Pengambilan gambar pada jarak dekat. Dalam gambar orang terlihat wajahnya saja. Untuk pemakaian dalam skenario, CU bisa untuk menegaskan sebuah lirikan mata dan senyum sinis A pada B.
COMMERCIAL BREAK : Jeda dalam tayangan film/sinetron yang diisi iklan. Biasanya penulis skenario juga harus memperhitungkan hal ini, dengan memberikan suspense pada cerita─sebelum commercial break─ agar penonton tetap menunggu kelanjutan cerita, tanpa berpindah ke channel lain.
CREDIT TITLE : Penayangan nama tim kreatif dan para ahli, serta orang yang terlibat dalam pembuatan sinetron/film tersebut.
CUT BACK TO : Transisi/peralihan dengan tempo cepat, tapi kembali ke adegan/lokasi yang telah dilihat sebelumnya. Contoh penggunaan dalam skenario, misalnya seorang anak mengis karena terpisah dari ibunya di Mall, CUT TO: Ibu sedang mencari anaknya dengan gelisah disudut yang lain, maka ketika akan kembali ke gambar anak yang menangis tadi, yang saat ini sudah dibantu satpam, transisi yang dipakai adalah CUT BACK TO.
CUT TO : Transisi/peralihan dengan tempo yang cepat, misalnya menggambarkan kejadian yang terjadi bersamaan tapi pada tempat yang berbeda. Atau, bisa juga kelanjutan adegan, tetapi masih di hari yang sama.
DISSOLVE TO : Transisi yang menunjukkan gambar menjadi kabur, kemudian masuk ke gambar adegan berikutnya. Dalam skenario, ini biasanya dipakai untuk menggambarkan sebuah mimpi, mengenang masa lalu, atau flash back, membayangkan sesuatu yang akan terjadi.
DIALOG : Kalimat yang diciptakan oleh script writer, yang nantinya diucapkan oleh pemain.
DURASI : Waktu tayang di TV sudah termasuk commercial break. Rata-rata durasi FTV 90, sinetron 60 menit termasuk iklan. Untuk film layar lebar rata-rata berdurasi 90-120 menit.
ESTABLISHING SHOT : Biasa disingkat ESTABLISH saja, artinya pengambilan gambar secara penuh, terlihat secara keseluruhan. Contoh jika kita ingin menunjukkan seting kota Jakarta, kita bisa menampilkan estblish Tugu Monas atau budaran HI yang terlihat padat, kemudian baru masuk ke detil-detilnya.
EXT. : Singkatan dari EXTERIOR, biasanya dalam skenario ditulis pada deretan judul scene, untuk menunjukan keterangan tempat luar ruangan. Tulisan EXT. dan INT. bisa digabung menjadi misalnya:
EXT./INT. yang menunjukan adegan di jalanan/dalam mobil. Bisa juga di gabungan itu dipakai jika menunjukan adegan pada teras sebuah rumah.
FADE OUT : Transisi gambar dari terang ke gelap dengan cara lambat.
FADE IN : Transisi gelap ke terang dengan cara lambat. Dalam skenario, penulisan FADE OUT dan
FADE IN biasanya bersamaan untuk transisi yang menunjukan perubahan waktu, bisa juga menggambarkan perubahan keadaan dan perubahan lokasi.
FLASH BACK : Bisa diartikan sebagai kilas balik. Cerita yang kembali pada waktu sebelum kejadian berlangsung. FLASH BACK bisa menunjukan waktu lampau/masa lalu dalam sebuah adegan, bisa saja hanya dalam waktu beberapa saat sebelumnya.
FREEZE : Menghentikan aksi atau bertahan pada posisi akhir adegan. Dalam penulisan skenario biasanya digunakan untuk akhir sebuah episode, dimana gambar berhenti mengakhiri sebuah cerita.
INSERT : Sisipan adegan pendek dan singkat tapi penting, di dalam sebuah scene. Misalnya, pada adegan beberapa orang ngobrol di dalam ruang tamu, tiba-tiba di luar ada orang yang mengintip dan menguping pembicaraan mereka. Meskipun setting berubah, kita tak perlu membuat scene baru untuk adegan mengintip itu, cukup dengan INSERT saja.
INT : Singkatan dari INTERIOR, penulisannya dalam skenario sama dengan EXT., tetapi untuk menunjukan tempat di dalam ruangan.
LONG SHOT (LS) : Pengambilan gambar pada jarak jauh. Biasannya untuk gambar yang terlihat secara keseluruhan. Misalnya, gambar orang yang terlihat seluruh badan berikut latar belakangnya.
MAIN TITLE : Judul dalam sebuah tayangan sinetron/film. Dalam penulisannya biasanya ditampilkan atau ditulis setelah adegan teaser. Kemudian dilanjutkan dengan penayangan credit title.
SCENE : Kata lain dari adegan, yaitu bagian terkecil dalam sebuah cerita.
MONTAGE : Beberapa gambar yang menunjukan adegan berkesinambungan dan mengalir, bisa beberapa lokasi yang berbeda, tapi menyatu dalam rangkaian. Dalam penulisan skenario, misalnya seorang yang putus cinta, maka mulai mengenang masa indahnya dulu bersama mantan kekasihnya. Dalam hal ini kita menggunakan MONTAGE dengan menampilkan beberapa adegan indah antara si tokoh dan mantan kekasihnya ketika masih bersama, kita tampilkan mereka sedang berkejaran di pantai, lalu tampilkan juga saat mereka berduaan di taman bunga, lalu saat mereka saling menukar barang kenangan, dan sebagainya.
SCENARIO : Artinya sama dengan skenario, hanya masalahnya perbedaan bahasa saja, penulisan menggunakan ‘k’ karena sudah di Indonesiakan. Istilah ini digunakan dinegara Belanda dan Indonesia.
SCREENPLAY :Artinya sama dengan Scenario/Skenario. Di Hollywod menggunakan istilah ini untuk menyebut naskah film.
SCRIPT WRITER : Orang yang kerjanya membuat/menulis skenario atau disebut juga Penulis Skenario.
SEQUENCE : Kata lain dari babak, yaitu kumpulan dari beberapa adegan.
SOUND EFFECT : Bisanya dalam penulisan digunakan istilah FX, maksudnya suara yang dihasilkan di luar suara manusia dan ilustrasi musik. Misalnya, suara telepon berdering, bel tanda masuk sekolah, suara alat dapur berjatuhan, dan sebagainya.
TEASER : Adegan gebrakan, ditampilkan pada pembukaan/awal cerita, yang tujuannya memancing penonton untuk menyaksikan kelanjutan cerita di belakangnya. Teaser bisa berupa sebuah scene adegan baru yang diciptakan penulis skenario, bisa juga dicuplikan adegan paling menarik/konflik utama yang sudah ada di dalam skenario.
VOICE OVER (VO) : Dialog yang terdengar tapi tidak tampak di gambar, misalnya terdengar orang berbicara di ruang sebelah. Atau, bisa juga orangnya tampak, suaranya terdengar, tapi bibirnya tidak bergerak, jadi dia terlihat berbicara dalam hati.
0 komentar:
Posting Komentar