Manajemen proyek multimedia
adalah aplikasi pengetahuan, keahlian, alat, dan teknik untuk aktivitas
proyek multimedia agar memenuhi harapan stakeholder.
Stakeholder proyek adalah
orang-orang yang dipengaruhi oleh proyek. Pada umumnya, salah satu
stakeholder yang menanamkan uang dalam proyek mempunyai kepentingan paling
besar untuk keberhasilan proyek. Orang-orang yang termasuk dalam stakeholder
adalah sponsor, anggota tim, dan klien.
Faktor untuk mengukur keberhasilan
suatu proyek yaitu:
1. Tepat waktu
2. Sesuai anggaran
3. Apakah tujuan proyek terpenuhi
4. Apakah klien puas
5. Apakah tidak ada kerusakan
pada tim atau hubungan mereka.
sembilan penetahuan yang harus
dimiliki oleh manajer proyek, yaitu:
1 Manajemen lingkup
2 Manajemen waktu
3 Manajemen biaya
4 Manajemen kualitas
5 Manajemen sumber daya manusia
6 Manajemen komunikasi
7 Manajemen risiko
8 Manajemen pengadaan
9 Manajemen integrasi
1 Manajemen lingkup (project
scope management)
adalah keahlian yang digunakan
manajer proyek untuk mendefinisikan pekerjaan yang perlu dilakukan dalam
proyek tertentu. Manajer proyek memastikan semua pekerjaan dan tidak ada
tambahan pekerjaan lain yang tidak diperlukan. Hal ini mencakup fase
inisialisasi, menentukan lingkup, dan mendaftar hasil proyek.
2 Manajemen waktu (project
time management)
adalah keahlian yang digunakan
untuk mengelola proyek sesuai dengan jadwal yangditentukan. Hal ini mencakup
penysunan atau perbaikan struktur kerja, menentukan hubungan
ketergantungan antara tugas-tugas proyek, menyusun durasi dan jadwal proyek.
3 Manajemen biaya (project
cost management)
menentukan biaya proyek, estimasi
penggunaan masing-masing sumber daya, penganggaran untuk biaya, serta
mengontrol biaya saat proyek berjalan.
4 Manajemen kualitas (project
quality management)
adalah keahlian yang digunakan
untuk mengelola kualitas proyek yang memiliki tiga aspek, yaitu perencanaan
kualitas, pemastian kualitas, dan pengendalian kualitas. Dalam perencanaan
kualitas, manajer proyek mendefinisikan apa yang merepresentasikan
kualitas dan bagaimana kualitas tersebut diukur. Dalam pemastian kualitas,
menajer proyek mengawasi seluruh seluruh kualitas proyek sesuai standar
yang ditetapkan. Dalam Pengendalian kualitas, manajer
proyek memeriksa hasil aktualuntuk dievaluasi kesesuainnya dengan standar
yang telah ditetapkan.
5 Manajemen sumber
daya manusia (project human resources management)
berhubungan dengan orang yang
terlibat di dalamnya. Keahlian ini mencakup perencanaan dan penentuan keahlian
personil yang dibutuhkan untuk melakukan tugas proyek, mendefinisikan peran dan
tanggung jawab, dan memilih orang yang sesuai dengan tugas tersebut. Di samping
itu juga mencakup bagaimana melakukan perkembanganprofesional yang diperlukan
oleh anggota tim agar dapat meningkatkan kinerja mereka.
6 Manajemen komunikasi (project
communication management)
merupakan komponen penting
dalam manajemen proyek. Keahlian ini meliputi pengelolaan informasi yang
harus disebarkan sehingga semua pihak dapat mengetahuinya. Juga meliputi
kemampuan berkomunikasi dengan naggota tim dan stakeholder yang lainnya.
7 Manajemen risiko (project
risk management)
dimulai dengan mengidentifikasi
risiko yang potensial untuk proyek dan memperkirakan bagaimana kengukinan
risiko itu terjadi. Jika risiko terjadi bagaimana risiko itu berpengaruh dalam
proyek.
8 Manajemen pengadaan (project
procurement management)
juga disebut manajemen kontrak.
Keahlian ini mencakup pengadaan barang dan jasaseperti penentuan apa yang akan
diperoleh, menawarkan produk atau jasa, memilihvendor yang tepat
serta melaksanakan kontrak dengan vendor.
9 Manajemen integrasi (project
integration management)
digunakan untuk mengintegrasikan
kerja dalam area pengetahuan lainnya. Fokus utama manajemen integrasi
adalah menciptakan rencana proyek dan rencana pelaksanaan proyek
terintegrasi dengan baik. Komponen lainnya dari keahlian ini adalah pengawasan
proses kontrol perubahan, baik pada saat proyek dikembangkan maupun
pelaksanaannya.
Organisasi tim proyek biasanya
tergantung pada struktur dasar dari perusahaan yang melakukan proyek. Ada tiga
macam struktur organisasi utama yang digunakan oleh perusahaan dewasa ini,
yaitu:
1 projectized organization
2 functional organization
3 matrix organization
1 projectized organizationPada
tipe ini manajer proyek mempunyai otoritas paling tinggi, dan semua pertanyaan
mengenai proyek ditujukan kepadanya. Manajer proyek mempunyai kewenangan
dalam pengambilan keputusan.
Orang yang bekerja dalam tipe
organisasi ini biasanya mengabdikan diri sampai selesai, orang biasanya bekerja
dalam proyek sampai selesai. Tipe organisasi ini diperlukan pada saat mengelola
proyek sangat besar atau proyek dikerjakan pada lokasi yang jauh dari
organisasi utama. Setiap orang dalam proyek memahami fokus proyek dan memiliki
motivasi untuk untuk menyelesaikan proyek dengan sukses. Komunikasi antara
customer dengan tim proyek sangat baik.
Beberapa kerugian dalam tipe
organisasi ini yaitu, yang pertama adalah inefisiensi. Jika diperlukan orang
yang memiliki keahlian khusus, orang tersebut harus didatangkan untuk jangka
waktu lama, walaupun keahliannya hanya digunakan untuk sebagian waktu.
Misalnya, pematung batu yang membuat patung burung mungkin hanya diperlukan
untuk bekerja dalam waktu seminggu. Karena kesulitan mendatangkan tenaga
trampil tersebut untuk bekerja dalam proyek, maka ia harus dipekerjakan
penuh waktu. Sedangkan hari-hari lain di luar pekerjaan sesuai
keahliannya, orang tersebut melakukan pekerjaan lain.
2 functional organization
Fungtional organization
(organisasi fungsional) disebut juga traditional organization merupakan bentuk
dominan dari orgainsasi dalam waktu ratusan tahun. Pengembangan scientific
management oleh Fredrick Taylor dan Henry Ford memberikan konsep dari
tipe manajemen, dan masih digunakan sampai sekarang. Konsep organisasi ini adalah
menempatkan orang pada pekerjaan yang dapat mereka kerjakan dengan
baik, memberikan pelatihan memiliki kemampuan yang meningkat, dan
mengorganisasi pekerjaan sehingga mendapatkan keuntungan dari keahlian
yang dimilikinya.Tipe organisasi ini pertama-tama mengorganisasi orang
yang memiliki keahlian sama ke dalam satu kelompok. Kelompok tersebut
dipimpin oleh seorang manajer yang mempunyai keahlian sama. Manajer membagi
pekerjaandan memberikannya kepada orangyang mempunyai ketrampilan sesuai.
Manajer harus mempunyai pengalaman pada tipe pekerjaan tersebut, dan juga
dapat memberikan rekomemdasi pelatihan bagi karyawan.
Masalah yang ada pada tipe
organisasi ini adalah kesulitan untuk membuat perubahan pada pekerjaan yang
telah biasa dilakukan oleh karyawan. Anton menolak bekerja pada proyek
apartemen karena sulit baginya untuk mempelajari hal yang baru dalam
pekerjaannya. Ia telah menghitung berapa banyak desain yang harus dikerjakandan
kesulitan yang akan dihadapinya. Pada dasarnya ia menolak sesuatu yang
sulit dan baru, bukan mencoba dan memahami kenyataan. Jika semua orang
dalam perusahaan mempunyai sikap demikian, tuntutan atas perubahan dan
pengembangan produk baru akan sulit dilakukan.
3 matrix organization
Matrix Organization (organisasi
matriks) ditemukan pada tahun 1970-an, mengambil hal-hal yang baik
dari projectized organization dan funnctional organization. Dalam matrix
organization, semua karyawan melapor pada manajer fungsional, dan diorganisasi
menurut keahlian masing-masing. Pada functional organization, terdapat beberapa
pengecualian untuk mengorganisasi karyawan berdasarkan keahliannya.
Manajer proyek bertanggung jawab
atas pekerjaan yang dikerjakan oleh perseorangan, tetapi ia tidak
bertanggung jawab atas pekerjaan administratif yang harus dikerjakan untuk
karyawan. Hal ini memungkinkan manajer proyek untuk membentuk timyang akan
memusatkan perhatian pada proyek dan tidak dibebani dengan pekerjaan
administratif. Dengan demikian tim proyek dapat memperhatikan customer,
stakeholder, dan proyek, seperti pada projectized organization.
Pada tipe organisasi ini terdapat
beberapa kesulitan, di antaranya adalah diperlukannya keseimbangan kekuatan
antara manajer proyek dengan manajer fungsional. Manajer fungsional dapat
mengalokasikan orang terbaik pada proyek dan kadang-kadang bahkan lebih
banyak orang yang tersedia dari pada kebutuhan. Manajer proyek dapat
memindahkan orang ke proyek lain yang memerlukannya tanpa konsultasi
dengan manajer fungsional. Tipe organisasi jini memperlihatkan bahwa
manajer proyek sangat berkuasa dan disebut strong matrix organization
0 komentar:
Posting Komentar